Kelelahan terlihat di wajah Wakil bupati Flores Timur, Payon Boli di rumah jabatan. Selasa, 10 September 2019 pukul 06.30 berangkat dari rumah Desa Nisa Nulan menuju Tobi Lota. Setibanya kami disitu sudah ada 2 orang yang sedang menunggu mau bertemu dengan Pak Agustinus Payon Boli.
Dalam diskusi kami terkait pencalonan pemimpin desa, serta kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh Serikat Pekka Kabupaten Flores Timur, seperti:
- Sekolah Akademi Paradigta
- Usaha
inisiatif seperti: sembako, tenun,
pertanian, masak minyak kelapa, dll
Beliau sangat tersentak ketika saya menyampaikan bahwa sebelum pelaksanaan sekolah akademi paradigta, Serikat Pekka Flores Timur sudah melakukan diskusi dengan Pak Bupati namun belum ada respon balik hingga hari ini.
Kelas paradigta sedang dilaksanakan dalam 2 titik yakni di Center Seni Tawa Ile Boleng serta di Center Lodan Doe Hinga. Mereka sudah masuk dalam pertengahan kelas.
Beliau bertanya jumlah peserta sekolah akademi paradigta dan berasal dari desa mana saja. Kami pun menjawab, peserta kelas paradigta berasal dari masyarakat 3 Kecamatan yaitu: Witihama, Kelubagolit serta Kecamatan Adonara.
Dengan rasa terima kasih kepada Pak Wakil Bupati yang telah menerima kami pada kesempatan ini. Kami mohon pamit sambil beliau memberikan pernyataan diakhir diskusi singkat bahwa, “NANTI KITA AKAN DISKUSI LAGI INA…”. Lega hatiku ketika saya diminta untuk bertemu lagi.
Kontributor: Petronela Peni