Serikat Pekka Kabupaten Pekalongan kembali menunjukkan komitmennya dalam merawat bumi. Pada tanggal 23 Juni 2025, para pengurus dan kader mengadakan pelatihan pembuatan pupuk kompos yang berlangsung di rumah salah satu kader di Desa Kedung Jaran, Kecamatan Sragi.
Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari Forum Pemangku Kepentingan (FPK) tahun 2024, ketika Serikat Pekka Kabupaten Pekalongan menyampaikan keinginan untuk belajar membuat pupuk kompos dari Dinas Perkim dan LH. Langkah konkret pun dilakukan: pengurus serikat mengajukan surat permohonan, yang kemudian disambut baik. Dua narasumber dari Dinas Perkim dan LH, yaitu Ibu Nur Wahyu dan Bapak Diki, hadir langsung untuk memberikan ilmu sekaligus mendampingi praktik.
Pelatihan ini sepenuhnya dibiayai secara swadaya oleh serikat dan para kader. Semangat belajar terlihat jelas saat peserta membawa sendiri bahan-bahan yang dibutuhkan, mulai dari daun kering, sampah sayur, kulit buah yang membusuk, hingga kotoran hewan.
Sesi pelatihan dimulai dengan materi pengenalan sampah organik dan anorganik yang disampaikan oleh Ibu Nur Wahyu. Diskusi berlangsung hangat, peserta aktif bertanya seputar manfaat dan teknik pengolahan sampah. Setelah itu, kegiatan berlanjut pada praktik pembuatan pupuk kompos.
Prosesnya cukup sederhana: sampah sayur dan buah dipotong kecil-kecil, lalu dicampur dengan daun kering, kotoran hewan, serta cairan EM4 dan molase (atau pengganti berupa terasi yang dicampur dengan gula pasir). Semua bahan kemudian ditutup rapat dengan terpal atau dimasukkan ke dalam karung, diikat, dan dibiarkan beberapa bulan. Sesekali perlu ditengok, dibasahi dengan air, serta diaduk agar proses pengomposan berjalan baik. Hasil akhirnya adalah pupuk organik yang subur dan siap digunakan.
Keceriaan terpancar dari wajah para peserta. Mereka membayangkan hasil panen sayuran organik yang lebih segar, manis, dan menyehatkan. “Kegiatan ini bukan hanya soal membuat pupuk, tapi juga wujud cinta pada bumi, mengurangi sampah rumah tangga, sekaligus mendukung ketahanan pangan,” ungkap salah satu peserta.
Serikat Pekka Kabupaten Pekalongan berkomitmen untuk menularkan ilmu ini ke kelompok-kelompok Pekka lainnya. Harapannya, para ibu anggota dapat memanfaatkan pekarangan rumah, meskipun sempit, dengan menanam sayuran dalam polybag.
Pelatihan ini menjadi bukti nyata bahwa merawat bumi bisa dimulai dari langkah kecil di rumah sendiri. Dari sampah menjadi berkah, dari tanah kembali ke tanah, dan dari dapur lahirlah solusi bagi masa depan yang lebih hijau.
Kontributor: Erika Siska Apriliani, Kader Pekka Kabupaten Pekalongan

