Menyampaikan Asa melalui Diskusi Kampung

Menyampaikan Asa melalui Diskusi Kampung

Akademia kelas kewirausahaan mendapatkan tugas lapang melakukan kegiatan diskusi kampung di desa mereka masing-masing. Pada tanggal 10 Februari 2023, akademia Desa Jruek Balee Kecamatan Indrapuri melakukan kegiatan diskusi kampung di Meunasah desa mereka. Dalam acara diskusi ini, akademia mengundang kepala desa beserta aparatur lainnya.

Tepat pukul 08.30 WIB, semua tamu undangan untuk kegiatan diskusi pun hadir, yaitu ketua PKK, bendahara, teungku dan beberapa kepala lorong. Sementara Kepala Desa Jruek Balee tidak bisa hadir dikarenakan beberapa kesibukan lainnya. Turut hadir juga Ibu Julidar selaku Ketua Serikat Pekka Aceh Besar, Ibu Keumalawati selaku Koordinator Pendidikan dan Mentor kelas Kewirausahaan. Sementara untuk akademia Desa Jruek Balee yang hadir adalah 10 orang.

Acara pun dimulai dipandu oleh Setyo Rini, ia membuka acara dengan membaca Surat Alfatihah bersama. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian beberapa kata sambutan oleh Ketua Serikat Pekka Aceh Besar. Ibu Julidar menyampaikan bahwa,”selama ini Serikat Pekka  Aceh Besar telah melakukan beberapa kegiatan di Kecamatan Sukamakmur seperti Forum Perempuan Desa (FPD), diskusi kampung yang membahas tentang bantuan sosial, kunjungan ke dinas-dinas terkait, pendampingan kasus (isbat nikah), klinik layanan informasi dan kesehatan (KLIK), Akademi paradigta desa berdaulat, kelas change maker yaitu kelas keluarga di Kecamatan Kuta Malaka. Serta di Kecamatan Sukamakmur Serikat Pekka Aceh Besar telah membentuk 13 kelompok Pekka,  dari ke 13 kelompok tersebut ada juga yang telah tergabung kedalam kelompok Simpan Pinjam Pekka”.

Selanjutnya penyampaian kata-kata sambutan dari aparatur desa yang diwakili oleh Ibu Darlina selaku bendahara desa. Ibu Darlina menyampaikan bahwa,”mereka sangat senang mendengar adanya sekolah nonformal untuk perempuan. Ia berharap agar kedepannya masih ada sekolah-sekolah Akademi Paradigta lagi di desanya, agar semua masyarakat desanya bisa mendapatkan ilmu dan  pengalaman yang baru”.

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi antara akademia dengan aparatur desa. Akademia menyampaikan bahwa,”mereka berharap agar desa bisa menyediakan sarana pengelolaan sampah baik itu tempat sampah maupun mobil operasional sampah, dikarenakan selama ini banyak sampah-sampah yang dibuang sembarangan karena tidak adanya tempat penampungan sampah . Akademia juga menyarankan agar desa bisa mengalokasikan sedikit dana desa sebagai modal awal simpan pinjam untuk akademia.

Para aparatur desa menanggapi baik saran-saran dari akademia, mereka akan berusaha mencari solusi terbaik terkait penanganan sampah. Aparatur desa juga berjanji akan membahas lagi saran-saran dari akademia saat musyawarah desa dan aparatur desa juga berharap kalau akademia bisa hadir saat musyawarah desa. Akhirnya, tepat pukul 13.00 WIB diskusi pun ditutup dengan pembacaan do’a oleh Teungku Syamsul Rizal.

 

Kontributor: Fariza, Kader Pekka Kabupaten Aceh Besar

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *