Berawal dari pelatihan dasar visimisi kelompok dan motivasi berkelompok di Serikat Pekka Beran Kidul Desa Cilibur Kecamatan Paguyangan di bulan Agustus 2019, melihat kondisi kelompok yang banyak berusia lanjut, maka kelompok serikat sepakat merencanakan kegiatan lansia. Kegiatan yang sederhana saja dimana ada senam lansia bersama, ukur tensi darah, menimbang berat badan, dan belajar memahami pola hidup sehat. Kegiatan ini dilakukan saat pertemuan rutin serikat, supaya tidak terlalu banyak menyita waktu anggota serikat.
Kami juga berbincang dengan kader desa yang menangani poslansia Desa Cibibur atas saran kepala desa, untuk bekerjasama memfasilitasi anggota serikat yang lansia. Malah sarannya untuk bergabung dengan mereka yang sudah ada pos lansia, akan tetapi lokasinya jauh beda dusun, sehingga tidak memungkinkan digabung. Akhirnya kami sepakat mengadakan kegiatan lansia sendiri.
Pada hari Sabtu tanggl 21 September 2019 pukul 14,00 WIB, Toipah kader Serikat Pekka Dukuh Beran Kidul memanggil anggota pekka dengan memakai speaker mushola untuk mengumpulkan anggota dalam pertemuan rutin serikat pekka Dukuh Beran. Tak lama kemudian semua anggota mulai berdatangan, dan acara pertemuan pun di mulai dengan menabung uang Rp. 2000 untuk setiap kali pertemuan, ada juga tabungan sukarela jika anggota mempunyai uang lebih. Selanjutnya dilakukan senam lansia bersama di halaman tempat pertemuan. Karena awal beajar senam, maka kami tidak menggunakan musik, melainkan menggunakan hitungan yang diaba-aba oleh kader pekka supaya lansia bisa paham dulu gerakannya sehingga bisa lancar.
Sebelum pertemuan kelompok di adakan, kader Pekka Kartini dan Toipah berkunjung ke balai desa Cilibur dan bertemu dengan bidan desa yang bernama Dwi dengan maksud agar Bidan desa mengisi pertemuan kelompok pekka dengan menyampaikn materi tentang kesehatan dan pola hidup sehat, juga melayani ukur tensih darah dan menimbang berat badan. Tapi bidan desa tidak bisa hadir dan menyarankan pada kelompok pekka untuk bergabung dengan kelompok lansia di balai desa yang sudah berjalan lama, dan mengikuti jadwal posbindu lansia. Bidan desa juga hanya bisa memberikan pinjaman timbangan badan saja. Sebelumnya, kami sudah membahas bahwa ada kegiatan senam lansia di balai desa, akan tetapi anggota serikat tidak bersedia ke sana karena dirasa jauh dan enggan, makanya kami akhirnya mencoba untuk mengadakan kegiatan lansia sendiri. Jika kegiatan dilakukan di lingkungan rumah lansia ada kemungkinan banyak yang bersedia untuk bergabung.
Walaupun bidan desa tidak bisa hadir di tengah tengah kelompok, tapi anggota tetap semangat dengan senam lansia anti struk semua anggota bersenam dengan ceria walau pun gerakan banyak yang salah. Mereka tampak bergembira, karena bisa berkumpul dan bergerak badan bersama-sama.
Kontributor: Kartini, kader Pekka Brebes