Pasar Barter dan Diskusi Kampung Desa Waiwuring

Pasar Barter dan Diskusi Kampung Desa Waiwuring

Desa Waiwuring terletak di pesisir pantai ujung timur Pulau Adonara, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Perihal pendekatan kepada Pemerintah Desa Waiwuring yang dilakukan oleh Ina Sumiati Deran dan Kristina Barek pada tanggal 11 Mei 2022 terkait pasar barter dan diskusi kampung, telah disepakati bahwa pasar barter bersama komunitas Pekka dan diskusi kampung akan dilaksanakan di hari yang sama.  

Pada Sabtu, 14 Mei 2022 komunitas Pekka kembali dengan gerakannya di Desa Waiwuring. Pasar barter dibuka oleh Bapak Kepala Desa (Kades) Waiwuring, Muhammad Muktar. Hadir juga ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), aparat desa, ibu tim penggerak PKK desa, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan masyarakat yang ingin menyaksikan berjalannya kegiatan. Sebelum berbicara lebih lanjut, Bapak Muktar bertanya kepada semua orang yang hadir apakah mau, siap, dan setuju jika pasar barter akan dihidupkan dan dibuka mulai hari ini. Masyarakat mantap menjawab setuju untuk dibukanya pasar barter. Tak hanya untuk hari ini, namun juga seterusnya. 

Dengan persetujuan masyarakat dan semua orang yang hadir di sana, Bapak Muktar membuka pasar barter dan menetapkan dengan resmi bahwa mulai hari ini, pasar barter dibuka dan akan seterusnya dilaksanakan setiap hari Sabtu. Penduduk Desa Waiwuring juga diimbau untuk tidak menjual ikan ke desa lain setiap hari Sabtu. Pasar barter resmi dibuka dengan tiupan lahda (terompet dari kerang laut). 

Menurut ceritanya, pasar barter ini sudah ada sejak sejak zaman nenek moyang. Dulunya, pasar barter ini dikenal dengan nama Pasar Waiwuring, di mana pasar ini menjadi salah satu pasar induk yang telah disepakati oleh tokoh-tokoh terhormat dari berbagai desa di seluruh Adonara Timur, selain Pasar Waiwerang dan Pasar Sagu Atu Matan. Di setiap pasar induk ini memiliki hari jualannya masing-masing, yakni hari Senin dan Kamis di Pasar Waiwerang, hari Selasa dan Jumat di Pasar Waiwuring, serta hari Rabu dan Sabtu di Pasar Sagu Atu Matan. Menurut penuturan Bapak Muktar (Kades Waiwuring saat ini), sebelumnya beliau pernah menjabat selama dua periode. Ketika masa tersebut, Pasar Waiwuring berjalan dengan baik. Setiap hari Selasa dan Jumat tidak ada yang berjualan di pasar lain. Namun sejak pergantian Kades baru di tahun 2006 lalu, Pasar Waiwuring secara perlahan tidak berjalan lagi. 

Di tahun 2022 ini, Bapak Muktar dipercaya kembali untuk memimpin Desa Waiwuring dan beliau berencana untuk mengaktifkan kembali Pasar Waiwuring. Selain itu, ada pula Pasar Rombengan dan pasar ternak yang akan diaktifkan kembali. Jadi ketika Pekka menyampaikan aspirasinya untuk melakukan pasar barter dan diskusi kampung di Desa Waiwuring, Bapak Muktar menyambutnya dengan tangan terbuka. Beliau merasa bahwa rencananya terjawab melalui Pekka yang akan mengadakan pasar barter di Desa Waiwuring sejak hari ini hingga seterusnya. Beliau juga mengatakan bahwa beliau tetap akan menyesuaikan dan menata lokasi pasar agar Pasar Waiwuring, Pasar Rombengan, dan juga pasar ternak dapat berjalan secara beriringan.

Keterangan Foto: Keadaan Pasar Barter di Desa Waiwuring

Setelah diresmikan, kegiatan pasar barter dimulai dan berlangsung hingga pukul 11.00 WITA kemudian dilanjutkan dengan makan bersama. Pada pukul 13.00 WITA, acara kembali dilanjutkan dengan diskusi kampung yang bertema “Perempuan Memimpin Gerakan Ekonomi Lokal”. Diskusi kampung tersebut dimoderatori oleh Ina (panggilan yang mengandung makna penghormatan dan kasih sayang untuk perempuan) Metti. Dalam diskusi tersebut membahas mengenai pemetaan potensi alam dan manusia. Bapak Muktar mengatakan bahwa potensi Desa Waiwuring terdapat pada lautannya. Hal tersebut terlihat dari pekerjaan masyarakatnya yang didominasi nelayan. Hampir seluruh warga laki-laki bermata pencaharian sebagai nelayan, sisanya menjadi petani. Sedangkan warga perempuan bertugas untuk menjual ikan hasil melaut. 

Bapak Muktar juga menyampaikan dukungannya kepada Pekka. Beliau mendukung segala kegiatan yang dilakukan dan diinisiasi oleh Pekka. Beliau juga mengharapkan bahwa pihak desa dan Pekka dapat membangun kolaborasi untuk ke depannya dalam program perencanaan desa, terutama dalam mengembangkan usaha tenun ikat bagi Pekka Kamasean dan PKK Desa Waiwuring. Pekka Kelubagolit siap memfasilitasi pelatihan tenun ikat dan Pemerintah Desa juga akan menyiapkan dananya. Bapak Muktar berharap tetap terjalinnya komunikasi yang baik di antara semua pihak, sehingga program desa dapat dipadukan dengan kegiatan-kegiatan Pekka.        

Untuk pengolahanminyak kelapa juga akan diupayakan, meskipun tidak ada kelapa yang dihasilkan oleh masyarakat. Pohon kelapa di Desa Waiwuring memang banyak, tetapi itu milik individu. Beliau akan mengupayakan adanya kelompok pengolahan minyak kelapa. Nampaknya apa yang diungkapkan Bapak Muktar mendapat dukungan dari ibu-ibu PKK desa. Untuk ke depannya akan mengumpulkan lebih banyak lagi perempuan untuk bergabung dengan Pekka. Walaupun hari sangat panas, tetapi tidak terasa karena pasar barter dan diskusi kampung yang terselenggara dengan luar biasa.

 

Penulis: Petronela Barek Duli, Kader Pekka Flores Timur

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *