Hj. Saodah seorang janda karena di tinggal Mati oleh suaminya,sekarang berumur 55 tahun, Mempunyai 2 orang anak, 1 laki dan 1 perempuan, kedua anaknya kini tinggal serumah dengannya karena sama- sama menyandang status janda dan duda. anaknya yang pertamanya bekerja sebagai guru honorer di sekolah dasar di desanya, dan telah mempunyai dua orang anak, ke dua orang anaknya ini diasuh oleh Hj. Saodah, sementara anak laki-lakinya telah bercerai dan kini dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa lagi membantunya bekerja mencari nafkah, semuanya di rawat oleh Hj.Saodah.
Dengan berjualan di pasar Ambawondi, Hj. Saodah memenuhi semua kebutuhan hidupnya, juga punya rumah satu-satunya disewakan dengan 3 juta/tahun. Dari hasil sewa rumah ini, ia bisa membiayai kedua orang anaknya dan dua orang cucunya dan juga untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit parah.
Dibalik cerita hidupnya Hj. Saodah menjadi penggerak bagi tumbuh nya usaha simpan pinjam kelompok perempuan kepala keluarga di desa Bakajaya kecamatan Woja kabupaten Dompu NTB. Dia bergabung di kelompok Pekka Berkah yang mulai terbentuk pada tanggal 12-7-2018, sekaligus sebagai motivator bagi anggota di kelompok Pekka agar menabung dan menggulirkan uang yang ditabung oleh anggota menjadi pinjaman, jumlah simpanan wajib yang dibayarkan anggota sebesar Rp,10.000/Minggu dan simpanan pokok Rp,100.000/orang, sejak terbentuk sampai dengan bulan agustus 2019 ini total simpanan mereka sudah mencapai Rp,12.715.000, dan perputaran pinjaman mereka sudah mencapai Rp,51,300,000 setiap pinjaman harus dikembalikan dengan bunga 2% dan provisi 1%.
Tidak hanya simpan-pinjam yang menjadi kegiatan rutin kelompok berkah ini, namun dengan inisiatif Hj. Saodah terbentuk pula arisan setiap minggunya sebesar Rp.10.000/minggu dengan jumlah anggota 20 orang, tak hanya sampai situ saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan di setiap pertemuan ada kesepakatan untuk masing-masing anggota mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian nanti dijual setiap satu kali seminggu, masing-masing anggota membawa minimal 1kg sampah plastik, hasil penjualan kadang di tabung di koprasi kelompok dan sisanya bisa mereka bawa pulang.
Kini kelompok Pekka Berkah di bawah pimpinannya telah menerima manfaat yang luar biasa bagi 20 orang anggotanya, dengan adanya prakoprasi ini perempuan kepala keluarga sudah tidak lagi bergantung kepada renternir, para anggota Pekka yang di kelompok berkah yang rata-rata mata pencaharian mereka adalah pedagang sekarang bisa mengembangkan usaha mereka dengan pinjaman modal dari koperasi kelompok mereka, bahkan ada juga anggota Pekka pinjaman kredit untuk membangun rumah.
“Saya juga ingin punya kelompok seperti kelompok umy Saodah, bagaimana caranya supaya saya tidak lagi meminjam di renternir, bantu saya buat kelompok,” ungkap SITI Nur salah satu warga.
Nama hj. Saodah pun mulai terkenal sampai dusun lainnya dengan kemajuan kelompoknya sehingga mempengaruhi para perempuan lainnya yang ada di beberapa dusun tetangganya untuk membentuk dan merintis kelompok Pekka, sekarang sudah ada 2 kelompok perempuan Kepala Keluarga baru yang terbentuk dan sudah mulai melakukan kegiatan Simpan Pinjam.
Kontributor: Marlia kader Pekka Dompu, NTB