Hari itu badan merasa lelah karena baru pulang dari bepergian, sampai rumah handphone berbunyi. Saya mendapat pesan dari ibu Komariyah sesama kader Pekka yang juga menjadi BPD Desa Dongko, yang isinya saya mendapat undangan untuk mengikuti Musrena Keren (Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan). Pelaksanaannya pada Senin, tanggal 1 Februari 2021, di Aula Kecamatan Dongko, Trenggalek. Karena terlalu kecapaian, saya kurang memperhatikan undangan tersebut.
Esok hari saya bangun dan teringat harus bersiap menghadiri Musrena Keren. Pukul 07.30 WIB, saya sudah bergegas menuju rumah Bu Kom (panggilan akrab Bu Komariyah) untuk menghampiri supaya berangkat bersama. Sayangnya bu Kom sudah berangkat.
Pukul 09.00 WIB, saya dan Bu Kom sudah duduk di aula Kecamatan Dongko namun belum ada tamu undangan lain yang hadir. Undangan lain baru berkumpul pukul 10.15 WIB. Bu Kom lalu berbisik kepada saya untuk membantu memandu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam hati, mau tidak mau saya harus semangat.
Acara diawali dengan doa, lalu saya memandu memimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak Camat Dongko dan Bapak Kapolsek yang menyampaikan terkait pentingnya masyarakat berdisiplin di masa Pandemi Covid 19 ini. Karena Trenggalek masih zona merah dan lebih dari 2000 warga Trenggalek yang positif Covid 19 serta 3 warga sudah meninggal karena Covid-19. Semua aparat tak segan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan dan menerapkan protokol Kesehatan Covid 19 dengan ketat.
Sambutan selanjutnya dari DPRD Trenggalek yang menyampaikan bahwa di Musrena Keren ini semua elemen masyarakat yang hadir termasuk perwakilan perempuan bisa mengusulkan apa saja usul perempuan.
Acara dilanjutkan dengan agenda pra musrenbang. Masyarakat yang hadir sepakat melanjutkan rencana 2020 dibawa ke 2021 dan focus pada pemulihan ekonomi rakyat. Bapak Tri Sembodo anggota DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa APBD Kabupaten Trenggalek mengalami defisit sehingga banyak usulan yang belum terealisasi baik dari sisi infrastrukstur maupun pemberdayaan masyarakat.
Usulan tambahan untuk Musrena Keren kali ini tentang penyandang disabilitas diharapkan untuk mendapatkan akses pendidikan sesuai potensi masing – masing. Untuk kelompok perempuan dan kelompok rentan lain usulan pelatihan wirausaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sedangkan usulan dari pelajar dan anak adalah fasilitas wifi untuk mendukung belajar daring mereka di masa pandemi ini terutama di wilayah yang susah sinyal, serta fasilitas olahraga. Selain itu pelajar juga meminta untuk melengkapi rambu lalu lintas di tempat rawan yang belum ada rambu lalu lintasnya.
Dengan adanya Musrena Keren ini, diharap pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan wawasan lingkungan ditunjang pembangunan infrastruktur dasar digital dan pelayanan publik prima di Kabupaten Trenggalek bisa terwujud.
Susan Prihatin, Kader Pekka Kab. Trenggalek, Jawa Timur