“Pembangunan manusia seutuhnya penting. Pembangunan bukan hanya fisik seperti pembangunan jalan, jembatan, dll. Manusia perlu pembekalan pengetahuan. Kegiatan yang dilakukan oleh Pekka ini salah satu bentuk pembangunan manusia. Saya senang namun saya juga berharap Pekka tidak seperti program sebelumnya yang berjalan sebentar kemudian hilang”, kata Kiki Wahyu Rezeki Camat Pule dalam sambutannya di diskusi kampung Desa Karanganyar pada hari Rabu, tanggal 2 Oktober 2019. Diskusi kampung ini diselenggarakan menindaklanjuti hasil KLIK sebelumnya yang dilaksanakan pada hari Selasa, 1 Oktober 2019.
Sebelumnya, Evi Lindiana Kader Pekka lintas provinsi menyampaikan hasil KLIK (Klinik Layanan Informasi dan Konsultasi) sebelumnya. Dalam laporannya Evi menyampaikan jumlah pengunjung yang hadir ada dalam KLIK tersebut ada 138 orang, dengan total perkara yang dikonsultasikan sebanyak 334 kasus; Yang terdiri dari identitas hukum 125 kasus, kesehatan 125 kasus, perlindungan sosial terdiri dari KIS 97 kasus, KIP 29 kasus. Laporan tersebut kemudian diserahkan secara langsung oleh panitia KLIK ke Kepala Desa Karanganyar Bapak Kuslan.
Kepala desa menerima dengan baik laporan hasil KLIK tersebut. Beliau mengucapkan terimakasih atas penyelenggaraan KLIK yang diadakan di desanya dan menyampaikan bahwa pihak desa akan menindaklanjutinya kegiatan baik ini dengan menganggarkan Dana Desa untuk mengadakan KLIK minimal satu tahun sekali di desanya.
Beliau juga ingin mengolaborasikan kader Pekka dengan kader PKK di desanya sehingga terjalin kerjasama yang baik untuk membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan di masyarakat khususnya perempuan.
Acara dilanjutkan dengan pembahasan langkah tindak lanjut untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut.
Disampaikan oleh Supiani Ketua PKK bahwa di Desa Karanganyar di bidang pendidikan masih banyak masyarakat yang buta aksara atau tidak bisa baca tulis dan banyak permintaan untuk diadakan KF dan kejar paket.
Hasil diskusi untuk KIS bidan desa bekerja sama dengan desa akan melakukan pendataan kembali. Bagi warga yang tidak memenuhi syarat sebagai peserta KIS PBI dengan bantuan pendanaan dari pemerintah disarankan membuat KIS mandiri.
Sehubungan dengan KIP (Kartu Indonesia Pintar) pihak desa juga akan melakukan pendataan ulang.
Acara diskusi kampung yang dihadiri 25 orang tersebut berjalan lancar. Selain camat, kepala desa dan kader Pekka acara tersebut juga dihadiri oleh,ketua BKD, staf desa, ketua Karang Taruna, korwil bidang pendidikan, bidan desa, kader PKK dan Faslap Pekka, Dhesi Vienayanti.
Kontributor: Susan Priatin, kader Pekka Trenggalek