Senin, 18 Mei 2020 kami berempat : Yusnita Ashif Koordinator Faslap Sulawesi Selatan, dan Tenggara, Rosnani Ketua Serikat Pekka Kota Baubau, Netty Rusli Sekretaris Pekka Kota Baubau,Hasna Deviasi JWP Kota Baubau mengikuti pelatihan Zoom meeting di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara selama dua hari dan setelah selesai aku menyerahkan surat permohonan izin pelaksanaan kegiatan pemantauan Bansos Covid-19 kepada Lurah Kaobula tempat aku bertugas untuk mamantau/mendata warga dampak Covid-19 .
Alhamdulillah aku membawa surat permohonan izin pelaksanaan kegiatan pemantauan Bansos Covid-19 oleh Lurah langsung merespon kegiatan tersebut. Tepatnya pada tanggal 23 Mei 2020 aku mulai mendata warga Kelurahan Kaobula, Kec. Batupoaro, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara. Aku bertugas pada lingkungan RW 03 /RT 01 Kel. Kaobula dengan jumlah Kepala Keluarga kurang lebih 60 KK namun yang aku dapat temui hanya sebanyak 54 kepala keluarga karena separuh ada yang sedang merantau dan juga sudah pindah domisili.
Mulailah aku mendata warga dari rumah ke rumah ada berbagai macam sambutan warga ada yang senang karena mengira akan ada lagi bantuan dan ada juga yang bertanya untuk apalagi mendata kalau untuk bantuan lagi saya menolak untuk didata. Namun aku mencoba menjelaskan secara rinci maksud dan tujuan aku untuk mendata warga tersebut. Bantulah dia mengerti walaupun masih ada raut wajahnya yang murung. Akhirnya anaknya sendiri yang langsung menjadi narasumber untuk warga tersebut. Setelah aku selesai mendata dari rumah warga tersebut aku langsung ketemu ketua RT untuk mencari jawaban dari warga yang sempat menolak untuk didata karena menurutku pasti ada sebabnya, menurut jawaban Ketua RT adalah: Apalagi yang dia tidak puaskan dari bantuan yang dia terima, mereka itu sudah mendapatkan bantuan dobel ada yang dari Kemensos RI berupa BST , juga mereka terima dari APBD Provinsi , bahkan anaknya yang belum menikah dapat juga namun karena hal tersebut Lurah memutuskan untuk memberikan kepada warga yang lain yang tidak terkaver namanya dan sudah menikah.
Mungkin itu penyebab mereka keberatan untuk didata dari Ketua RT aku mendapat jawaban kenapa mereka keberatan didata selanjutnya aka meneruskan tugasku sampai selesai aku menyelesaikan tugasku sampai lima hari maklum daerah aku banyak hujan. Rata-rata warga menyambutku dengan beberapa pertanyaan tentang bantuan yang mereka sudah terima ada beberapa warga yang merasa seharusnya mereka menerima bantuan BLT Pusat tapi hanya mendapatkan bantuan APBD Provinsi yang mana jumlah tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Wah …. Aku hanya bisa menjelaskan seadanya biar mereka tenang dan menyadarkan mereka agar selalu bersyukur dengan apa yang sudah menjadi rezeki kita sendiri. Alhamdulillah akhirnya selesai juga menjalankan tugas aku sebagai Enumerator Data untuk Yayasa PEKKA dengan segala kerendahan hati aku ucapkan terima kasih.