Pengalaman Perjalanan Mendampingi Serikat Pekka Dusun Bonsari Desa Pandean

Pengalaman Perjalanan Mendampingi Serikat Pekka Dusun Bonsari Desa Pandean

Udara pagi mengiringi langkah kakiku dan Bu Komariyah menuju dusun Bonsari desa Pandean, tempat pertemuan kelompok Pekka Serikat Pekka Bonsari diadakan. Sekitar jam 09.00 WIB, tanggal 28 Oktober 2019, tibalah kami di rumah ibu Sri Sutiati. Ibu-ibu anggota Serikat Pekka Bonsari I sudah banyak yang hadir.

Acara dibuka Komariyah, sekaligus memotivasi anggota kelompok supaya selalu bersemangat di kelompok Pekka. Selanjutnya kami berdiskusi menggali potensi apa yang ada di Dusun Bonsari. Saat ini dusun Bonsari sedang dilanda kekeringan karena musim kemarau yang cukup panjang.

Salah satu potensi yang ada di Bonsari adalah kerajinan sapu lidi. Namun sayang, anggota sering dikecewakan pedagang pengepul karena tidak dibayar. Mereka kemudian merencanakan untuk membuat kerajinan keset dari kain perca sebagai selingan kerajinan sapu.

Mereka mengatakan sebenarnya ingin diajari praktek membuat kue – kue tradisional. Beberapa anggota Pekka kebetulan ada yang bisa membuat kue bikang mawar. Oleh karenanya mereka berencana pada pertemuan mendatang akan diisi dengan ketrampilan membuat kue bikang mawar.

Bu Komariyah kemudian mensosialisasikan Sepeda Keren (Sekolah Perempuan Disabilitas, Anak dan Kelompok Rentan) yang digagas ibu Bupati Trenggalek Ibu Novita dan didukung oleh Bapak Bupati Trenggalek Gus Ipin.

Tepat jam 11.30 WIB, pertemuan kelompok Dusun Bonsari I selesai. Ketika terik matahari berada tepat di atas kepala kami melanjutkan perjalanan ke kelompok Bonsari II. Kami berjalan kaki karena medan yang sulit. Di tengah panas, langkah kami sempat terhenti menyaksikan betapa sulitnya jalan yang akan kami lalui. Jalan yang rusak berat dan sempit, serta naik curam sekali sampai hampir 80 Ëš.

Kami dengan semangat tetap melanjutkan perjalanan, karena tidak ingin mengecewakan ibu-ibu Serikat Pekka Bonsari II, beberapa kali sempat berhenti, bajupun basah oleh keringat yang becucuran. Kurang lebih satu jam berjalan kaki, akhirnya kami sampai di tempat pertemuan.

Ibu-ibu Serikat Pekka Dusun Bonsari II sudah berkumpul. Kamipun kemudian memfasilitasi dengan berdiskusi tentang stunting. Untuk mencegah stunting bagi ibu hamil perlu memperhatikan gizi yang dimakannya sehingga anak yang dikandung tidak kekurangan gizi yang bisa berdampak stunting, oleh karenanya harus mengkonsumsi atika (ati, telur, ayam, sayur dan buah).

Kami lalu mensosialisasikan terkait KLIK (Klinik Layanan Informasi dan konsultasi) yang rencananya akan dilaksanakan di Desa mereka, desa Pandean. Tak lupa Bu Komariyah juga menjelaskan Program Sepeda Keren, bukti kepedulian pemerintah Kabupaten Trenggalek terhadap masyarakat miskin dan rentan.

Hari sudah sore, tepat pukul 16.30 WIB, kamipun berpamit pulang. Sambil tentunya memotivasi supaya anggota kelompok Pekka Bonsari selalu bersemangat, merekapun tak kalah menjawab dengan bersemangat, melihat semangat mereka, lelah hari itu terbayar sudah.

Kontributor: Susan, kader Pekka Trenggalek

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *