Perluasan Kesempatan Ekonomi Melalui Penguasaan Tehnologi Digital

Perluasan Kesempatan Ekonomi Melalui Penguasaan Tehnologi Digital

Selasa pagi sekitar pukul 9 WIB sudah harus standby di depan leptop bagi yang punya laptop, karena saya tidak punya maka saya menggunakan HP punya suami, karena pelatihan ini harus menggunakan dua layar yang satu dipergunakan untuk ruang kelas di aplikasi zoom yang satu lagi digunakan untuk latihan.

Kegiatan yg dilakukan selama 4 hari ini melibatkan 45 orang peserrta mentor dari 8 Provinsi dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mentor menguasai fitur-fitur yang bermanfaat bagi penerima manfaat baik yang sedang mengembangkan usaha maupun mencari kerja serta kelompok disabilitas, kemudian memastikan penguasaan terhadap penggunaan platform monitoring yang akan digunakan serta membekali keterampilan kepada mentor dalam menyampaikan materi training kepada voluntir Dan harapannya setelah kegiatan training ini 45 orang mentor yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam penguasaan fitur-fitur yang bermanfaat bagi penerima manfaat baik yang sedang mengembangkan usaha maupun pencari kerja serta kelompok disabilitas, serta mentor dapat menguasai penggunaan platform monitoring online serta mentor yang mampu menjadi fasilitator untuk pelaksanaan training kepada volunteer.

Dalam pelatihan atau training ini peserta belajar berbagai hal, yaitu pemanfaatan teknologi mulai dari cara membuka WPS office dan menggunakan semua sarana yang ada di dalam WPS office contohnya spreadsheet serta akun Gmail dipelajari cara verifikasi konsep back cara mengelola keuangan, dumpet elektronik, m-banking dan aplikasi TalkBack kemudian juga mentor mempelajari tentang konsep pengembangan usaha melalui bisnis online sebagai online shop terus juga konsep marketplace membuat CV membuat surat lamaran kerja serta mengirimkan lamaran pekerjaan melalui email dan mengirimkan lamaran pekerjaan dan CV melalui akun kormo dan JobStreet.

Banyak sekali ilmu baru yang didapat dalam kegiatan ini. Kegiatan ini membuka mata kita mengenal begitu banyak manfaat yang ada di dalam sebuah Android yang bisa kita akses untuk mengembangkan atau memperluas ekonomi di masyarakat.

Pada hari terakhir yaitu tanggal 26 Juni 2020 peserta juga melakukan post-test yang nantinya ini akan menjadi pertimbangan bagi mentor yang nilainya kurang dari 70 maka ia harus mengikuti kelas tambahan yang akan dilakukan pada bulan Juli.

Setelah selesai melakukan training selama 4 hari full melalui aplikasi zoom, mentor mempunyai tugas yang sedikit membutuhkan keberanian untuk datang ke beberapa desa yang belum tentu merupakan wilayah dampingannya,  misalnya Pekka tidak semua wilayah desa yang menjadi jangkauan itu adalah wilayah Pekka dan itu merupakan tantangan tersendiri bagi Mentor, dan merekrut 20 volunteer dari 20 desa merupakan tugas yang perdana bagi Pekka Pandeglang.

Tugas dari seorang voluntir nantinya dia akan merekrut 25 orang penerima manfaat yang berusia 16 sampai 30 tahun, tiga orang diantaranya adalah penyandang disabilitas.

kegiatan ini dilakukan selama 4 hari mulai dari tanggal 23 – 26 Juni 2020 dan setiap hari kelas dimulai setiap pukul 09.00 WIB hingga pukul jam 16.00 WIB . pada hari pertama dilakukan perkenalan serta pembukaan. Pembukaan dilakukan oleh ibu Kiki kemudian perkenalan dipimpin oleh ibu Fitri dengan cara peserta yang disebutkan provinsinya harus melambaikan tangan, kemudian peserta melakukan pretest selama 5 menit,  kegiatan ini difasilitasi oleh tim PPSW yaitu ibu Cahyu Ningsih dan juga ibu Sri sebagai notulen. Kegiatan ini juga selalu didampingi oleh faslap dari PPSW maupun dari PEKKA.

Pengalaman yang paling berkesan dan juga bikin kesal itu di hari pertama, di daerah Pandeglang itu khususnya di kecamatan Cibaliung selalu mati lampu,  nah karena mati lampu otomatis saya harus kehilangan sinyal di HP dan terpental dari kelas zoom.  Kemudian saya juga bingung karena ini untuk pertama kali mengikuti pelatihan ini, saya juga khawatir ketinggalan informasi, kemudian  saya memutuskan untuk mencari sinyal, kebetulan sinyal untuk telepon masih bisa tapi sinyal internet itu hilang, lalu saya telepon beberapa kader Pekka dan  bertanya terkait sinyal di kampungnya, dan akhirnya saya menemukan jawaban dan langsung  ke rumah kader dimana ada sinyal internet, di sana memang cukup  bagus sinyalnya walaupun mati lampu dan pikunnya saya waktu itu membawa sound kecil yang biasa saya gunakan untuk pengeras suara dan sound system itu harus menggunakan listrik padahal saya tahu kalau mati lampu.

Ketika tiba di rumah kader yang saya tuju saya siap-siap masuk kelas Zoom, dengan tidak membuang waktu saya colokin Jack soundnya dan saya juga pencet-pencet tombol on off sampai berulang kali, di kira rusak di jalan kebanting sampai saya mikir panjang, ternyata saya lupa kalau memang mati lampu.(Iis)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *