Pertemuan rutin tiap bulan ini, selalu ramai dihadiri kader – kader kelompok Pekka aktif di kecamatan Sungai Kakap. Kegiatan dilakukan bergantian, dari satu rumah kader kerumah kader lainnya.layaknya seperti refresing saja, menjelajahi jalanan desa – dasa yang menjadi wilayah Pekka di Kecamatan Sungai Kakap. Puluhan kilo kadang jarak tempuh yang harus kami lalui, dan pertemuan kader serta LKM tetap berjalan,walau tanpa transport dalam beberapa tahun ini.
Pagi ini Selasa 26 Oktober 2021, gerimis menemani aktifitasku diladang, pada pukul 05 30 Wib, aku sudah berangkat ke ladang untuk menyemprot padi yang sudah mulai terhampar buahnya. Senang rasanya melihat ladi yang ku tanam tumbuh subur, agak bergegas ku selesaikan tugas ini, sebah aku harus berangkat vaksin Covid 19 Moderna periode-2. Di kantor desa Sungai Kakap, dan hari ini juga ada pertemuan kader Pekka juga LKM.
Rasa tanggung hawab yang membuat aku selalu hadir dalam pertemuan ini.Alhamdulilah hampir pukul 10 00 WIB, aku sudah sampai di rumah Rahimah, kader yang menjadi tuan rumah pertemuan. Beberapa kader juga sudah datang, dan pengurus LKM juga sudah melakukan traksaksi simpan pinjam.Hari ini terkumlpul rp 17.610,000,-Â sisa dari pinjaman anggota tiap kelompok, iuran serikat, asuransi kematian dan uang jimpitan kelompok yang dititipkan pada buku Bank LKM.
Setelah makan siang dan sholat juhur, kegiatan dilanjutkan dengan review tiap kelompok, dengan mereview kagiatan diharapkan tantangan dan hambatan dalam kelompok bisa segera diselesaikan. Temuan hari ini adalah : ada pengurus kelompok yang ingin mengundurkan diri, alasannya sudah tua dan sudah 10 tahun menjadi ketua kelompok. Namun tidak jadi karena anggota kelompok tersebut tidak setuju bila siketua mundur. Maka pwngantian penguruspun tidak jadi dilakukan. Kelompok lain juga ada yang anggotanya berhenti, karena pindah desa, namun sudah ada penganti yang ingin bergabung dikelompoknya.
Aku memotivasi semua kader agar amanah dengan uang yang dititipkan dikelompok, dengan hadir dan menyetorkan uang kelompok kepada pengurus LKM setidaknya bisa mengurangi resiko uang kelompok terpakai oleh pengurus kelompok yang tidak melakukan penyetoran perbulannya. Cita- cita LKM adalah melakukan RAT secepatnya.Nanun tantangannya semua pengurus LKM tidak ada yang memiliki hp android,s sehingga setelah oelatihan oleh SekNas tentang koperasi, mereka tidak bisa menindak lanjuti. Pengurus LKM juga tidak memiliki aset laptop.
Pukul 14 00 WIB, 18 orang kader kelompok pulang, tinggalah aku dan dua orang pengurus LKM, Kami menyepakati untuk meminta Khristina Utami membantu penghitungan uang anggota.Supaya ditahun 2021 ini LKM Mitra Usaha kecamatan Sungai Kakap, kab kKubu Raya bisa melaksanakan RAT. Karena dengan membagikan sisa hasil usaha anggota, dapat menjadi penyemangat anggota LKM dalam kegiatan Simpan Pinjam.
Kontributor: Karmani, kader Pekka Kubu Raya, Kalbar