Hari itu cuaca mendung dan semenjak pagi, hawa dingin terasa sampai menusuk tulang. Seperti biasa, saya menyelesaikan pekerjaan rutin di rumah serta mendampingi anak – anak mengerjakan PR nya yang menumpuk karena akibat Pandemi Covid 19, mereka belum bisa kembali beraktifitas belajar di sekolah.
Meskipun sebagai orang tua tunggal saya pernah mengenyam bangku sekolah, namun sebagai orang tua tunggal, mendampingi anak – anak belajar di rumah ini saya rasakan cukup berat. Apalagi anak – anak masih relative kecil- kecil.
Meskipun tugas di rumah cukup banyak. Hari ini saya tetap bersemangat pergi ke desa Jombok, Kecamatan Pule, untuk mendampingi pertemuan kelompok Pekka Ar Rohman karena kader yang mendampingi dari Dongko berhalangan hadir.
Pukul 10.00 WIB, saya bersama kader Pekka Nanik Widiarti berangkat menuju desa Jombok. Dalam perjalanan, tiba- tiba turun hujan gerimis rintik – rintik. Padahal kami harus melewati jalan yang cukup menanjak naik dan jalan menurun yang cukup curam.
Setelah kurang lebih satu jam perjalanan, kami sampai di pertemuan kelompok disambut kader Pekka Fitri dan anggota kelompok Ar Rohman yang sudah menunggu kedatangan kami. Kami memohon maaf keterlambatan kedatangan kami karena gerimis, sehingga kami harus berhati – hati dan berjalan pelan.
Acara dibuka Bu Nanik yang menjelaskan pentingnya wadah Pekka sebagai organisasi dan menjelaskan tentang Pekka Mart.Anggota kelompok Ar Rohman Nampak serius mendengarkan paparan tentang Pekka Mart.
Saya menambahkan tentang menggali potensi ekonomi kelompok Ar Rohman dimana ternyata ada produk makanan andalan yakni Thiwul Instant. Selain itu, salah satu perkembangan yang cukup membanggakan dari kelompok Pekka Ar Rohman adalah penambahan anggota. Dimana saat Visi Misi lalu anggota 27 orang kini dihadiri 33 orang.
Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Mars Pekka dan Pekka Berjuanglah yang disusul dengan senam diabetes hingga diulang beberapa kali karena ibu-ibu pada suka. Karena waktu sudah semakin sore, kami menutup acara dan menyepakati agenda pertemuan berikutnya bulan depan.
Pukul 14.30 WIB, langit Nampak gelap karena mendung dan kami berpamitan pulang. Ternyata benar kekhawatiran kami. Dalam perjalanan pulang hujan turun dengan derasnya hingga kami basah kuyup meski kami memakai mantel.
Semoga perjuangan kami ini tidak sia sia dan menambah kemajuan kelompok Pekka di Trenggalek karena kelompok yang masih baru ini masih sangat membutuhkan pendampingan dan semangat dari kader – kadernya.
Kontributor: Susan, kader Pekka Trenggalek