Nama saya Suraiya, usia 35 Tahun, saya berasal dari Aceh tepatnya Aceh Besar, beberapa waktu yang lalu saya diikut sertakan dalam pelatihan Pendataan pemantauan Covid-19 dan saya menjadi enumerator dan bertugas mendata di Desa Saya Baet Mesjid, Dusun Iklas Kecamatan Sukamakmur. Saya merupakan anggota baru di Serikat Pekka dan bergabung setahun yang lalu setelah mengikuti kelas Paradigta yang di laksanakan di Center Aceh.
Hari itu cuaca sangat cerah, saya berniat untuk memulai pendataan ke rumah-rumah masyarakat di dusun saya, saya menulusuri jalan beraspal sambil sesekali melempar senyuman kepada setiap orang yang saya temui, tidak sulit bagi saya untuk menjumpai dan mewawancarai kepala keluarga atau narasumber lainnya, mereka tidak banyak bertanya karena bagi mereka saya sudah biasa meminta waktu mereka untuk mendata kegiatan mereka selama ini, kebetulan 3 bulan sekali saya mendata kegiatan mereka di seluruh anggota masyarakat di desa kami karena saya sebagai sekretaris PKK, diwajibkan oleh ibu Camat kami untuk mengirim Laporan kegiatan PKK ke Kecamatan per 3 bulan sekali dan nantinya laporan itu akan di kirim ke Kabupaten.
Alhamdulilah di Dusun Saya hampir semua yang memenuhi criteria mendapatkan Bansos di masa Covid ini, hanya satu dua KK saja yang tidak dapat karena mereka PNS dan keluarga yang di anggap mampu oleh aparatur Desa, Kepala Desa kami cukup bijaksana dalam hal pengelolaan keuangan desa apalagi terkait dana dana Bansos karena sebagian besar masyarakat kami mata pencariannya adalah petani sehingga sangat membantu meringankan beban warga desanya.
Mendapat amanah menjadi anggota enumerator Pemantauan Covid-19 dari Pekka membuat saya cukup senang karena punya pengalaman baru lagi apalagi pelatihan yang di berikan selama 2 hari itu dengan menggunakan aplikasi zoom yang merupakan hal baru bagi saya. Terima kasih kepada Pekka yang telah member banyak ilmu dan pengalaman baru bagi perkembangan diri saya sendiri.
Penulis: Suraiya, kader Pekka Aceh Besar