Serumpun hati Pekka, ini adalah nama koperasi Pekka yang ada di kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok timur NTB. Terbentuknya pada bulan Mei – Juni 2015 dengan 10 kelompok masing – masing kelompok beranggotakan antara 15 sampai 40 orang dan sekarang pada tahun 2019 sudah menjadi 19 kelompok dan anggotanyapun bertambah menjadi 500 orang, peningkatan jumlah anggota yang luar biasa.
Hari Kamis tanggal 31 Oktober 2019 aku sengaja datang ke desa Bagek Payung kecamatan suralaga untuk bertemu dengan Haerunnubuah, pengurus koperasi Serumpun Hati Pekka, banyak yang saya obrolkan suka dukanya dalam berkoperasi. Berkoperasi tidaklah mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari calon anggota, itu tidak mudah katanya., tapi secara perlahan – lahan kita jelaskan kalau berkoperasi itu untuk mempermudah mereka dalam simpan pinjam akhirnya merekapun percaya dan membuktikan sendiri betapa besar manfaatnya kalau kita itu bersama – sama.
Haerun, panggilan sehari hari, juga bercerita kalau modal awalnya di koperasi ini Rp. 20.896.500 dari sebelas kelompok dengan simpanan pokok Rp 50.000 dan simpanan wajib 5000 per bulan dari 500 anggota yang sekarang di bulan Oktober 2019 ini modal yang di capai sudah menjadi 176.307.500 dari 19 kelompok. Perempuan sederhana, perempuan Janda beranak satu orang yang kini duduk di kelas 2 MAN ini bercerita, dulu sebelum adanya koperasi ini rentenir merajalela, pernah ada keluarga yang meminjam uang pada rentenir sejumlah satu juta rupiah untuk biaya anaknya kuliah dan dia tidak bisa membayar hutang tepat waktu hingga berbunga menjadi sembilan juta rupiah dia tidak ingin hal seperti ini terulang lagi makanya ia dan teman – teman pengurus yang lain terus berjuang dengan apapun rintangannya. Ada hal yang mereka inginkan punya yaitu Laptop dan ruangan sekretariat sendiri agar bisa bekerja dengan nyaman karena koperasi Pekka ini juga membangun usaha Pekka Mart,
Usaha Pekka Mart ini berdiri pada tanggal 16 Januari 2019 kami bangun dengan menyisihkan modal Koperasi sisa pinjaman anggota. Modal awal 10 Juta rupiah dan setiap bulannya bisa menyetok 2.5 -4 ton beras atas permintaan anggota maupun di luar anggota, sekarang modalnya sudah menjadi 15 juta rupiah. Pada kesempatan ini juga, saya bertemu dengan Pahriah, perempuan yang ditinggal suaminya merantau ke Malysia, adalah pengurus Pekka Mart, mengatakan bahwa sangat senang bisa membuat anggota pekka bahagia, tidak perlu susah dengan beras, kami di kelompok selalu punya stok.
Mengutif ungkapan salah satu anggota Pekka, inaq Murdi, “ semoga kegiatan koperasi dan Pekka Mart ini seterusnya ya, sampai anak saya tamat sekolah SMA, semoga bisa samapi anak saya kuliah, koperasi pekka memberi semangat untuk saya.
Pahriah, selain pengurus dia juga Akademi paradigata, dia dengan semangatnya bercerita kalau sekarang dia bisa bersosialisasi dengan masyarakat setelah dia menjadi Akademia ia juga ceritakan kalau sekertaris camat bapak Ahmad Subhan dan Kesra pemberdayaan perempuan kecamatan suralaga bapak Waridi datang untuk meninjau seperti apa peroses mereka belajar dan pada saat itu juga ia dan mentor menyampaikan kalau sekarang ada Pekka Mart, sekcam sangat mendukung mereka, hebat karena mereka juga dapat dukungan langsung dari kepala desanya H. Khaidir Taufiq Ramdan dan sekdesnya Muliadi s.sos, bahkan Pemdes memberi langsung uang sejumlah 15 juta rupiah untuk biaya Akademi paradigta”,.Wow seandainya saja”, semua kepala desa seperti ini pasti kami para perempuan akan merasa di hargai…
Haerun, Sarinah ketua serikat Pekka Lombok timur selaku mentor Akademi paradigta dan Pahriah.. kalian adalah mata rantai bagi perempuan yang ada disana, teruslah berjuang kawan dimi kita kaum perempuan.
Kontributor : Rokyal, kader Pekka Lombok Timur, NTB