Tim Pekka melakukan sosialisasi Program pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga di Desa Aimoli kecamatan Alor Barat Laut. Sekaligus diskusi terkait perlindungan sosial tentang Legalitas diri . peserta yang hadir sebanyak 39 orang salah satunya Kepala Bidang Pendaftaran dan kependudukan kabupaten Alor, Rabu, 21 Agustus 2019.
Tepat pukul 9.30 kegiatan dimulai, isi sambutan dari kepala Desa Aimoli Gaddauna E. Beli, mengucapkan terima kasih kepada Pekka karena Pekka hadir di desanya guna memberikan kami pengetahuan baru buat ibu- ibu namun kader Pekka datang bersama- sama dengan Dinas kependusukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Alor. Ini pertanda sebuah kerja sama yang baik, dan pastinya juga banyak informasi- informasi baru buat desa.
Pembicara adalah Dinas kependudukan dan Pencatatan sipil serta dari tim Pekka. Semangat dan antusias dari semua yang hadir. Dalam penyampaian tentang Pekka, diawali dengan perkenalan diri, setelah itu penyampaian tentang Pekka dari awal keberadaannya hingga saat ini serta apa saja yang dilakukan sehingga kelompok/ organisasi ini kompak. Program ini datang tidak membawa uang. Dalam tas hanya ada buku, pensil, pena, tapi setelah mendengar tujuan, sasaran, serta kegiatan- kegiatan yang dilakukan lalu ibu-ibu mau bergabung silahkan mendaftarkan diri dalam form yang sudah disiapkan ataupun ibu- ibu tidak mau bergabung juga tidak apa- apa karena di sini tidak ada unsur paksaan.
Sebulan keberdaan kami disini begitu banyak guyuran dana baik dari pertanian dan perkebunan dan peternakan baik barupa peralatan dan ada dana desa untuk kelompok, tapi kalau pola pikir kita masih menganggap bahwa uang ini orang punya (pemerintah) maka kehidupan masyarakat tetap seperti ini susah dan susah bahkan 5 tahun atau 10 tahun ke depan lebih parah lagi sehingga sistemnya harus dirubah, sumberdaya manusianya disiapkan dulu soal pola pikir.
Luar biasa di sesi diskusi banyak ibu- ibu yang bertanya tentang bantuan- bantuan sosial seperti BPJS, KIS dan PKH, kami sudah memiliki legalitas lengkap lalu kenapa kami tidak mendapat program tersebut hanya untuk orang yang punya kehidupan sudah baik, tutur ina Yosefina Duka. kepala desa menjawab bahwa tugas kami itu sebagai distributor semua kartu- kartu itu datang, tugas kami sebatas membagi kadang kami ditanya soal kegunaannya, yah kami juga tidak tahu, tutur kepala desa.
Disini kita bisa tahu bahwa sosialisasi tentang kegunaan dan fungsi dari kartu- kartu tidak nampak di sini. Informasi tidak sampai pada sasaran.
Ini adalah peran kita semua untuk keluar dari kemiskinan ini, miskin bukan berarti tidak makan atau minum tapi miskin dalam hal informasi, pendidikan, dan lain- lain.
Rencananya ibu- ibu banyak yang berminat namun diminta oleh kepala desa bahwa dengan.melihat waktu kalau bisa ibu datang lagi.langsung menemui ibu- ibu untuk membahas lebih lanjut lagi. Akhirnya kami sepakat untuk ada pertemuan lanjutan.
Kontributor: Petronela, kader Pekka Alor, NTT