Tabungan Sapu Lidi

Tabungan Sapu Lidi

Pertemuan Kelompok Pekka di Dusun Krajan, Desa Wonoanti, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan

Sabtu, 25 September 2021 diadakan pertemuan kelompok Pekka di Dusun Krajan, Desa Wonoanti, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan yang dihadiri oleh 20 orang. Pertemuan ini sekaligus menjadi ajang praktik memfasilitasi bagi para kader Pekka setelah beberapa waktu lalu belajar memfasilitasi diskusi ekonomi. Kali ini, Mbak Sunarti dan Mbak Watik, Kader Pekka dari Desa Ngumbul, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan menjelaskan tentang pentingnya menabung. Peserta yang hadir terlihat sangat antusias dan bersemangat mengikuti pertemuan kali ini, mengingat ini merupakan pertemuan pertama sejak munculnya pandemi Covid-19 di awal tahun 2020 lalu. Para peserta pertemuan juga sangat senang dengan hadirnya Ibu Dhesi, konsultan Akademi Paradigta Indonesia (API) yang berkenan membagikan pengalamannya selama mendampingi kelompok-kelompok Pekka di berbagai wilayah.

 Saat ini, gerakan ekonomi sedang menjadi salah satu fokus utama PEKKA. Dalam upaya menyukseskan hal tersebut, Kelompok Pekka di Dusun Krajan menggalakkan tabungan berupa sapu lidi. Alasan pemilihan sapu lidi dalam tabungan ini disepakati atas dasar melimpahnya bahan pembuat sapu lidi. Desa Wonoanti sendiri terkenal sebagai penghasil gula merah dan gula semut, yang mana bahan baku utama pembuatannya berasal dari pohon kelapa. Namun sayangnya, selama ini banyak warga yang hanya mengambil buahnya dan masih belum memanfaatkan bagian-bagian lainnya yang juga berpotensi, misalnya daun kelapa. Terkadang daun kelapa yang jatuh hanya dibiarkan berserakan atau digunakan sebagai kayu bakar, agar tidak terbuang sia-sia, maka muncullah inisiatif untuk membuat tabungan sapu lidi.

Setiap sapu lidi yang ditabung dihargai sebesar Rp2.000,00. Pada setiap pertemuan, biasanya masing-masing anggota membawa dua buah sapu lidi hasil buatannya sendiri. Namun karena pertemuan kelompok kali ini cukup mendadak, maka para anggota tidak sempat membuat sapu lidi. Selain membuat sapu lidi, para anggota juga sesekali membuat kemoceng bersama dari sabut kelapa atau membuat barang kerajinan lainnya saat pertemuan kelompok, dan hasil kerajinannya akan dibeli sendiri oleh anggota atau dijual ke pasar.

Penulis: Misti, Kader JWP Pacitan

Editor: Capella Latief

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *