Kamis, 18 September 2025, Serikat Pekka Kabupaten Pekalongan melaksanakan wisuda Akademi Paradigta Change Maker (API CM) secara hybrid. Acara berlangsung di aula Kecamatan Kesesi, mulai pukul 08.00 hingga 10.00 WIB, dihadiri 64 orang yang terdiri dari akademia, tamu undangan dari DP3APPKB, Bapperida, Dinkominfo, pihak kecamatan, serta perwakilan desa Kaibahan, Kalimade, dan Srinahan.
Acara dibuka oleh pembawa acara, Dwi Wilanti, pukul 09.15 WIB. Doa dipimpin oleh Tohirotun dari Desa Kaibahan, lalu hadirin bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu dirigen Dyah Erliana.
Sesi sambutan diawali oleh Sri Urianti, Koordinator Pendidikan, yang memaparkan perjalanan Akademi Paradigta di Kesesi. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi percontohan dan dapat dilaksanakan di seluruh 272 desa di Kabupaten Pekalongan. Sri juga menyampaikan terima kasih kepada camat, dinas terkait, tim PKK, serta kader dan ketua serikat yang bekerja sama sehingga kegiatan ini berjalan lancar.
Camat Kesesi dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada 20 wisudawati. Ia berpesan agar ilmu yang diperoleh selama tiga bulan dapat diterapkan, sembari mengingatkan pentingnya menyeimbangkan waktu untuk kegiatan dan keluarga. Beliau juga mendorong para akademia untuk membawa usulan kegiatan ke musrenbang desa agar bisa ditindaklanjuti oleh kepala desa.
Sambutan berikutnya datang dari dr. Ratna Susanti, perwakilan DP3APPKB. Ia menekankan pentingnya peran akademia dalam mendukung indikator pembangunan desa, terutama Desa Ramah Perempuan dan Anak. Menurutnya, pendidikan yang diberikan melalui API dapat membantu menekan angka kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan, hingga kasus depresi. “Saya berharap API menjadi salah satu usaha positif yang menguatkan perempuan,” ujarnya.
Secara online, sambutan juga disampaikan oleh Nani Zulminarni dan perwakilan Power Up.
Prosesi wisuda berjalan khidmat: pengalungan selempang, penyerahan sertifikat, serta karya tulis kepada masing-masing akademia. Suasana semakin meriah dengan hiburan berupa paduan suara, gerak dan lagu, serta pembacaan puisi dari para akademia.
Tiga akademia dari tiga desa memberikan testimoni, mengungkapkan rasa senang, kepercayaan diri yang meningkat, serta tekad untuk mengembangkan ilmu di lingkungan masing-masing. Kepala Desa Kaibahan juga menyampaikan kebanggaannya karena warganya kini lebih percaya diri, mandiri, dan tidak minder lagi.
Acara ditutup dengan menyanyikan lagu Keluarga Cemara, diiringi suasana penuh keakraban. Wisudawati, kader, dan tamu undangan bersalaman, bergembira, dan berharap silaturahmi tetap terjaga serta ilmu yang didapat benar-benar bermanfaat.
Setelah prosesi wisuda Akademi Paradigta Change Maker (API CM) di Aula Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, pada 18 September 2025, Serikat Pekka melakukan wawancara dengan akademia serta pejabat daerah. Wawancara ini menggali kesan, pengalaman, sekaligus pandangan mereka tentang pentingnya pendidikan dan pemberdayaan perempuan melalui Akademi Paradigta.
Suara Akademia: Dasri dari Desa Kalimade
Dasri, salah satu akademia dari Desa Kalimade, mengaku bahagia, bangga, dan terharu bisa mengikuti wisuda. Menurutnya, kelas Akademi Paradigta sangat penting karena membantu meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajemen proyek, serta pengembangan diri.
“Banyak sekali pengalaman dan pengetahuan baru yang saya dapat. Dari keterampilan kepemimpinan, pengambilan keputusan, komunikasi efektif, hingga melatih berpikir kritis dan rasa ingin tahu yang tinggi,” ungkapnya.
Namun, perjalanan tidak selalu mudah. Tantangan terbesar baginya adalah mengelola waktu sebagai ibu rumah tangga. Kegiatan rutin di rumah sering kali harus ditunda atau dikerjakan lebih awal agar bisa mengikuti kelas. Materi yang cukup padat juga membuatnya harus ekstra fokus. “Kadang tambah pusing, tapi saya selalu berusaha mencari solusi, meminta masukan dari mentor maupun teman,” tambahnya.
Ke depan, Dasri berencana menyosialisasikan kegiatan API kepada PKK desa dan pemerintah desa Kalimade, serta mengajak perempuan lain untuk mengikuti pelatihan-pelatihan. “Dengan tambahan wawasan, perempuan bisa semakin berdaya,” tegasnya.
Pandangan Pemerintah: dr. Ratna Susanti, Kabid P3A DP3APPKB Kabupaten Pekalongan
Ratna Susanti menilai Pekka dan API memiliki peran besar dalam membentuk kepemimpinan perempuan. “Perempuan harus menyadari dirinya sebagai pemimpin, dan pemimpin harus berani menyampaikan masukan serta pendapat,” ujarnya.
Menurutnya, API sangat penting karena keberadaannya dapat memengaruhi kemajuan perempuan dan masyarakat di tingkat kabupaten. Untuk memperluas manfaat, ia berharap para wisudawati aktif menyosialisasikan API sebagai wadah pendidikan sepanjang hayat.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kolaborasi. “Kami siap memberi fasilitas kepada Pekka agar bisa terlibat dalam kegiatan kabupaten Pekalongan,” katanya.
Sebagai saran penguatan, dr. Ratna mendorong Pekka agar terus menunjukkan kualitas dan karya nyata. “Contohnya dengan menekuni usaha atau produksi yang sudah ada, lalu mengembangkannya lebih jauh,” tutupnya.
Kontributor: Endang Yudiharti, Kader Pekka Kabupaten Pekalongan

