Sosialisasi SLRT untuk Perlindungan sosial dan Penanggulangan Kemiskinan

Sosialisasi SLRT untuk Perlindungan sosial dan Penanggulangan Kemiskinan

Setelah Peraturan Bupati tentang Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu atau disingkat SLRT-KLIK PEKKA resmi disahkan oleh Bupati Karawang yaitu dr Cellica Nurrachadiana dengan nomor 57 tahun 2019 maka Dinas Sosial Kab. Karawang bersama dengan PEKKA – MAMPU melakukan sosialisasi kepada beberapa instansi pemerintah,  Kecamatan, TKSK, dan kepala desa yang ada kelompok Pekka atau yang sudah pernah diselenggarakan KLIK-PEKKA. Adapun yang kita undang adalah 20 dinas, 8 kecamatan, 8 TKSK, 21 Desa. Artinya masih ada 22 kecamatan dan 279 desa lagi yang belum ikut dalam sosialisasi Perbup SLRT tersebut, karena di Kabupaten Karawang ada 30 Kecamatan dan 300 Desa.

Senin tanggal 17 Februari 2020 adalah hari yang begitu kurang bersahabat, karena pagi-pagi turun hujan rintik-rintik, sehingga menghambat keberangkatan kami semua sebagai panitia maupun para undangan menuju kantor Bappeda Karawang untuk melakukan rapat sosialisasi Perbub SLRT. Sebelum jam 08.00 wib ibu Romlawati dari Yayasan Pekka Jakarta sudah tiba di kantor Bappeda karawang. Teman-teman panitia baru 2 orang yang sudah sampai di lokasi, sedangkan saya (Astini) sampai lokasi ternyata paling belakang di bandingkan panitia yang lainnya, karena saya harus menyiapkan berkas-berkas yang masih kurang atau belum selesai di siapkan. Seharusnya memang semua harus di siapkan sore, berhubung sehari sebelumnya sudah hujan terus, maka berkas – berkas belum semua bisa dikerjakan, sehingga harus di kerjakan pagi-pagi.

Jam 08.10 wib akhirnya saya sampai juga di kantor Bappeda, dan terlihat teman-teman panitia sudah sibuk menyiapkan keperluannya,ada yang menyiapkan snack pagi,dan ada yang gladi resik penyambutan Bupati. Saya juga segera menyiapkan tulisan untuk memberikan sambutan sebagai ketua panitia, dan memastikan ke staf Bupati terkait apakah ibu Bupati bisa hadir memenuhi permohonan kami untuk membuka acara sosialisasi perbub, atau tidak. Namun ternyata Ibu Bupati tidak bisa hadir dan menugaskan kepada bapak Kepala Bappeda yaitu bapak Asip Sunandar untuk membuka acara tersebut. Absensi juga langsung di lakukan karena undangan sudah mulai berdatangan.

\"\"

Setelah bapak Asip Sunandar mempelajari TOR nya, maka sekitar jam 09.30 bapak Asip Sunandar datang dan kami menyambut dengan tarian penyambutan, serta memberikan rangkaian bunga hasil karya anggota Pekka, sebagai cinderamata. Selesai prosesi penyambutan maka pembawa acara membacakan susunan acaranya dan memulai acara sesuai dengan urutan susunan acaranya. Di awali dengan doa pembuka dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, barulah tiba giliran saya untuk memberikan sambutan sebagai ketua Serikat sekaligus ketua panitia. Tidak banyak yang saya paparkan, hanya terkait kegiatan Pekka, jumlah kelompok / anggota  dan ucapan terima kasih kepada instansi terkait serta Pekka Mampu dan SLRT, yang telah memberikan saran ataupun masukan sehingga bisa terlaksana acara ini dengan baik. Serta minta maaf kepada seluruh peserta yang hadir jika dalam penyelenggaraan acara masih banyak kekurangannya.

Acara berikutnya sambutan dari bapak Asip Sunandar sebagai yang mewakili ibu Bupati Karawang untuk memberikan sambutannya dan sekaligus membuka acara sosialisasi. Beliau menyampaikan bahwa pemerintah akan mendukung sekali akan adanya puskesos-puskesos di setiap desa dalam penanggulangan kemiskinan. Secara  resmi acara dibuka dengan di lanjutkan penyerahan Salinan perbub oleh bapak Asip Sunandar ( mewakili Bupati ) kepada saya sebagai ketua Serikat Pekka Karawang. Berikutnya di lanjutkan sambutan oleh Ibu Tria Laksmi dari mampu, menjelaskan sedikit tentang Mampu dan programnya. Di teruskan oleh Ibu Romlawati dengan memaparkan terkait Pekka dengan semua kegiatan-kegiatannya.

Selesai bu Romlawati memberikan sambutannya kemudian di giliran bapak Danilaga dari Dinsos yang menjelaskan terkait SLRT. Begitu juga berikutnya oleh bapak Ryan dari SLRT Jakarta juga memperjelas tentang pentingnya Puskesos di setiap desa serta Klik Pekka dalam SLRT. Karena dengan begitu masyarakat akan melakukan proaktif terhadap kondisi dirinya sendiri dan memudahkan dalam melakukan validasi data terkait perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.

Sesi terakhir adalah tanya jawab dari peserta terhadap narasumber. Ada 3 orang yang bertanya  yaitu:

  1. Ibu kepala desa Bengle ( Lia Amalia ) yang menanyakan apakah    setelah ada puskesos dan SLRT nanti akan ada tindak lanjutnya, karena di desa Bengle sudah banyak lembaga-lembaganya
  2. Bapak kepala desa Cikande ( Romli / Ombi ) jika di adakan klik nanti yang akan menjadi dampaknya adalah kepala desanya karena rakyatnya tidak mau tau. Jadi agar bener-bener ada tindak lanjutnya terkait validasi datanya, karena desa Cikande sudah melakukan pengajuan validasi data tetapi tidak pernah terealisasi sesuai. Ada 699 yang di ajukan yang terealisasi hanya sekitar 250.
  3. Bapak Camat Teluk jambe Barat, menyampaikan bahwa program ini sangat baik maka hendaknya di sosialisasikan ke lembaga yang lebih banyak lagi.

Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut maka bapak Ryan menjawab bahwa untuk desa bengle agar memangkas lembaga-lembaga yang di anggap kurang maksimal dan puskesos akan sangat membantu dalam menanggulangi kemiskinan di masyarakat. Klik sebagai alat untuk masyarakat bisa proaktif terhadap permasalahan dirinya sendiri, yang kemudian akan di proses menjadi tindak lanjut sebagai validasi data. Sedangkan untuk sosialisasi ke yang lain nanti akan di bantu oleh kader-kader Serikat Pekka.

Dengan selesainya semua pertanyaan dan jawaban dari narasumber, maka pembawa acara menutup acara sosislisasi perbub SLRT-Klik Pekka no 57 tahun 2019 dengan mempersilahkan kawan Nyai Nuraeni memimpin doa penutup. Tepat jam 12.30 wib seluruh rangkaian acara selesai dan seluruh peserta beserta narasumber meninggalkan ruangan Aula I kantor Bappeda. Tetapi kami semua panitia beserta Faslap ( Dian Trikanita ) dan ibu Romlawati dari yayasan Pekka Jakarta melakukan evaluasi. Selesai evaluasi kami semuapun akhirnya pulang ke rumah masing-masing.

Astini, Ketua Serikat Pekka Karawang

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *