Berawal dari curhat di kegiatan kelompok Pekka, sebut saja namanya Mimi (nama samaran), 44 tahun dan suaminya, Ari (samaran) 43 tahun. Keduanya menikah pada tahun 2013. Keduanya tinggal di Kabupaten Pidie Kecamatan Mutiara Timur. Sebelumnya Mimi pernah menikah, mempunyai anak 1 laki – laki dan sekarang sudah beranjak dewasa, namun kata Mimi sudah bercerai dengan suami yang pertama.
Pernikahan yang kedua ini, Mimi merasa bahagia dan bersyukur sudah menikah dan dalam menjalani keseharian antara Miimi dan Ari selalu bahagia. Cuma tidak lama hal indah dan menyenangkan Mimi rasakan, karena suaminya makin hari berubah, cepat marah dan suka mengancam. Awal mulanya, Mimi cerita, suami marah ketika Mimi datang bulan selalu lama, biasa kalau wanita normal haid 7 hari, sedang Mimi bisa jadi 15 hari dalam setiap bulan dan pendarahan yang rutin tiap bulan membuat emosi. Kesehariannya Ari berkerja sebagai petani sedang Mimi bekerja di rumah. Suami ketika meminta untuk berhubungan sebenarnya istri bukan menolak, memang selalu lagi datang bulan dan disitulah suami bertambah marah besar, saling balas perkataan yang tidak menyenangkan.
Permasalahan setiap hari datang silih berganti dari pinjaman uang oleh suami dengan alasan untuk modal kerja dan katanya suami juga punya hutang ke orang yang harus dibayar. Sementara suaminya tidak punya pekerjaan tetap walau seorang petani. Ia juga kerap meminta perhiasan Mimi dan disaat diminta istrinya dengan niat membantu suami selalu dipenuhi oleh istri dan semua pemberian sudah 5 mayam (sekitar 11 gram) dari berbagai keluhan suami semasa baik dengan Mimi.
Singkat cerita sekarang Ari menikah lagi dengan tidak memberitahu kepada Mimi sebagai istri dan Mimi di tahun sekarang memang sakit, selalu berobat dan mencari pegobatan dari biaya sendiri dan dibantu kelauarga. Dirinya menyebutkan sudah sangat banyak biaya yang dikeluarkan untuk berobat. Diagnosa sakit di perut Mimi harus dioperasi dan Alhamdulillah pada Tanggal 11 bulan Mei 2018 berhasil melakukan operasi di Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh, Rumah Sakit Umum Aceh. Dan selama proses operasi dan sakit yang dirasakan ini, suaminya tidak pernah pulang ke rumah.
Semenjak Mimi operasi, suka duka Mimi jalani dengan jiwa sabar dan berjuang dari sakit yang dialami. Dan bulan Agustus 2018 suaminya menikah lagi sama orang di kampungnya sendiri. Mimi bersedih dan terpukul hatinya. Ia harus kuat menjalani hidup seperti sekarang. Kata Mimi, “Saya Ingin bercerai saja, jangan menggantungkan status, tidak dicerai, ehhhh suami sudah menikah lagi”.
Kordinator : Irza, kader Pekka Pidie