Tepat pukul 12 siang alarm di handphone ku biasa berdering. Cuaca mendung seakan mau turun hujan, membuat saya bergegas untuk pamit pulang dari acara Pengukuhan Bunda Paud di Kabupaten OKI.
Saya teringat janji akan hadir di kegiatan orientasi pembukaan kelas perdana Akademi Paradigta Kader Pekka di Kecamatan Pedamaran, yang disepakati akan dimulai pada hari Rabu tanggal 16 Oktober 2019 bertempat di Desa Pedamaran VI.
Saya sampai di lokasi pukul 13.00 WIB, namun kegiatan belum dimulai dikarenakan jarak tempuh lokasi kelas kader dengan tempat tinggal para akademia lumayan jauh bahkan harus menyeberangi sungai dengan naik perahu menuju tempat belajar yang sudah disepakati.
Akhirnya orientasi kelas dimulai pukul 14.00 WIB setelah semua akademia hadir. Meskipun kelas terlambat dimulai, para akademia terlihat ceria dan penuh semangat.
Para akademia yang hadir pada kelas perdana ini sebanyak 24 orang. Para pengurus serikat, Faslap dan juga mentor ikut bersemangat melihat akademia yang antusias dalam mengikuti proses belajar di hari pertama pembukaan kelas ini.
Kegiatan dipandu oleh mentor dan diawali dengan do’a yang dipimpin oleh akademia lalu sambutan ketua serikat menyampaikan harapan kepada para akademia agar selalu semangat dalam mengikuti kegiatan kelas kader Pekka sampai nanti di wisuda dan bisa memahami semua materi yang di dapat di kelas kader serta bisa diterapkan untuk pengembangan serikat kedepannya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Fasilitator Lapang wilayah Sumsel, sekaligus membuka kelas perdana Akademi Paradigta kader Pekka di Kecamatan Pedamaran.
Dalam sambutannya, Faslap menyampaikan sekilas proses kegiatan belajar di sekolah kader Pekka.
Selain itu juga membahas soal Pekka, perbedaan gender dan kodrat, hak-hak dan kewajiban perempuan di mata negara, masyarakat, pemerintah dari tingkat desa sampai ke tingkat provinsi, keterlibatan perempuan dalam forum atau rapat desa sampai kabupaten.
Melalui sekolah ini nanti akademia bisa belajar mengadvokasi kebijakan atau anggaran ke pemerintah, belajar menyuarakan hak perempuan, bisa ikut terlibat dalam semua kegiatan baik di desa sampai ke kabupaten.
Setelah selesai sambutan, lalu mentor melanjutkan dengan masuk di Modul 1 pokok bahasan 1.
Orientasitasi kelas kader diawali dengan kesepakatan belajar, waktu, hari, memilih ketua kelas, piket kelas dan tugas-tugas juga tata tertib sekolah. Kemudian perkenalan para akademia dengan menggunakan lawan kata setelah adanya kesepakatan-kesepakatan.
Pelajaran dilanjutkan ke pokok bahasan 2 yaitu Dokumentasi dan Publikasi, mentor menggali informasi pengetahuan dan pemahaman para akademia terkait dengan apa itu dokumentasi dan juga publikasi.
Terakhir akademia dibimbing mengasah kemampuan dengan menulis menggunakan cara penulisan yang memakai rumus ADIKSIMBA (apa, dimana, kapan, siapa, mengapa, bagaimana) atau unsur 5W 1H (What, When, Where, Who, Why and How). Akademia diminta menulis sebuah cerita dari pengalaman masing-masing, yang setelahnya akademia presentasi kedepan satu persatu. Setelah selesai semua sesi, kegiatan ditutup dengan doa.
Kontributor: Yulista Martadinata