\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n
\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Untuk mengisi Modul I Pokok Bahasan 1, yaitu membangun suasana, perkenalan, dan kesepakatan dengan jumlah peserta 17 orang karena permintaan dari Kepala Kelurahan Panjang Baru. Sebenarnya jumlah peserta terdapat 34 orang. Kemudian kami bagi menjadi dua kelas. Hari ini satu kelas, sedangkan untuk satu kelasnya lagi pada hari jumat tanggal 18 September 2020.<\/p>\n\n\n\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Acara ditutup dengan doa Penutup yang dibaca Ibu Mustafidah. Acara Pembukaan selesai pada jam 10.30 WIB, kemudian diteruskan dengan mengawali kelas Paralegal Komunitas Pekka yang disampaikan oleh Ibu Mustafidah sekaligus sebagai Mentor hari ini dan Ibu Nani Supriani sebagai Co-fasilitatornya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengisi Modul I Pokok Bahasan 1, yaitu membangun suasana, perkenalan, dan kesepakatan dengan jumlah peserta 17 orang karena permintaan dari Kepala Kelurahan Panjang Baru. Sebenarnya jumlah peserta terdapat 34 orang. Kemudian kami bagi menjadi dua kelas. Hari ini satu kelas, sedangkan untuk satu kelasnya lagi pada hari jumat tanggal 18 September 2020.<\/p>\n\n\n\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n


Ibu Komsiatun mengucapkan \"Selamat Belajar, Semoga ke depannya semakin banyak masyarakat yang sadar hukum\".<\/p>\n\n\n\n

Acara ditutup dengan doa Penutup yang dibaca Ibu Mustafidah. Acara Pembukaan selesai pada jam 10.30 WIB, kemudian diteruskan dengan mengawali kelas Paralegal Komunitas Pekka yang disampaikan oleh Ibu Mustafidah sekaligus sebagai Mentor hari ini dan Ibu Nani Supriani sebagai Co-fasilitatornya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengisi Modul I Pokok Bahasan 1, yaitu membangun suasana, perkenalan, dan kesepakatan dengan jumlah peserta 17 orang karena permintaan dari Kepala Kelurahan Panjang Baru. Sebenarnya jumlah peserta terdapat 34 orang. Kemudian kami bagi menjadi dua kelas. Hari ini satu kelas, sedangkan untuk satu kelasnya lagi pada hari jumat tanggal 18 September 2020.<\/p>\n\n\n\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Anggaran kelurahan tahun 2020 ini tidak difokuskan untuk pembangunan fisik, melainkan lebih untuk mengatasi segala dampak pandemi Covid-19.
Beliau mempersiapkan acara menggunakan fasilitas kelurahan, asal selalu berkoordinasi dengan petugas kelurahan.<\/p>\n\n\n\n


Ibu Komsiatun mengucapkan \"Selamat Belajar, Semoga ke depannya semakin banyak masyarakat yang sadar hukum\".<\/p>\n\n\n\n

Acara ditutup dengan doa Penutup yang dibaca Ibu Mustafidah. Acara Pembukaan selesai pada jam 10.30 WIB, kemudian diteruskan dengan mengawali kelas Paralegal Komunitas Pekka yang disampaikan oleh Ibu Mustafidah sekaligus sebagai Mentor hari ini dan Ibu Nani Supriani sebagai Co-fasilitatornya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengisi Modul I Pokok Bahasan 1, yaitu membangun suasana, perkenalan, dan kesepakatan dengan jumlah peserta 17 orang karena permintaan dari Kepala Kelurahan Panjang Baru. Sebenarnya jumlah peserta terdapat 34 orang. Kemudian kami bagi menjadi dua kelas. Hari ini satu kelas, sedangkan untuk satu kelasnya lagi pada hari jumat tanggal 18 September 2020.<\/p>\n\n\n\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Dalam sambutannya oleh Kepala Kelurahan Panjang Baru, Ibu Komsiatun.
\nmenyampaikan bahwa adanya Pendidikan Paralegal ini adalah kehormatan bagi wilayah Kelurahan Panjang Baru, karena kesempatan pertama sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan Pendidikan hukum bagi perempuan. Meski di masa pandemi Covid-19 ini tak henti-hentinya selalu mengingatkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun sebelum masuk ruangan, menggunakan handsanitizer, pemeriksaan suhu, jaga jarak, dan jumlah orang dibatasi. Tak lupa di wilayah kelurahan yang sering menjadi langganan banjir rob ini untuk selalu menjaga kebersihan.<\/p>\n\n\n\n

Anggaran kelurahan tahun 2020 ini tidak difokuskan untuk pembangunan fisik, melainkan lebih untuk mengatasi segala dampak pandemi Covid-19.
Beliau mempersiapkan acara menggunakan fasilitas kelurahan, asal selalu berkoordinasi dengan petugas kelurahan.<\/p>\n\n\n\n


Ibu Komsiatun mengucapkan \"Selamat Belajar, Semoga ke depannya semakin banyak masyarakat yang sadar hukum\".<\/p>\n\n\n\n

Acara ditutup dengan doa Penutup yang dibaca Ibu Mustafidah. Acara Pembukaan selesai pada jam 10.30 WIB, kemudian diteruskan dengan mengawali kelas Paralegal Komunitas Pekka yang disampaikan oleh Ibu Mustafidah sekaligus sebagai Mentor hari ini dan Ibu Nani Supriani sebagai Co-fasilitatornya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengisi Modul I Pokok Bahasan 1, yaitu membangun suasana, perkenalan, dan kesepakatan dengan jumlah peserta 17 orang karena permintaan dari Kepala Kelurahan Panjang Baru. Sebenarnya jumlah peserta terdapat 34 orang. Kemudian kami bagi menjadi dua kelas. Hari ini satu kelas, sedangkan untuk satu kelasnya lagi pada hari jumat tanggal 18 September 2020.<\/p>\n\n\n\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Dengan adanya Pendidikan Paralegal ini diharapkan juga membuat masyarakat terutama perempuan semakin sadar akan hukum, berarti menyuarakan kebenaran dan tidak menggunjing. Perempuan yang sadar hukum justru tidak asal bunyi, tapi lebih hati-hati akan apa yang diucapkannya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam sambutannya oleh Kepala Kelurahan Panjang Baru, Ibu Komsiatun.
\nmenyampaikan bahwa adanya Pendidikan Paralegal ini adalah kehormatan bagi wilayah Kelurahan Panjang Baru, karena kesempatan pertama sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan Pendidikan hukum bagi perempuan. Meski di masa pandemi Covid-19 ini tak henti-hentinya selalu mengingatkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun sebelum masuk ruangan, menggunakan handsanitizer, pemeriksaan suhu, jaga jarak, dan jumlah orang dibatasi. Tak lupa di wilayah kelurahan yang sering menjadi langganan banjir rob ini untuk selalu menjaga kebersihan.<\/p>\n\n\n\n

Anggaran kelurahan tahun 2020 ini tidak difokuskan untuk pembangunan fisik, melainkan lebih untuk mengatasi segala dampak pandemi Covid-19.
Beliau mempersiapkan acara menggunakan fasilitas kelurahan, asal selalu berkoordinasi dengan petugas kelurahan.<\/p>\n\n\n\n


Ibu Komsiatun mengucapkan \"Selamat Belajar, Semoga ke depannya semakin banyak masyarakat yang sadar hukum\".<\/p>\n\n\n\n

Acara ditutup dengan doa Penutup yang dibaca Ibu Mustafidah. Acara Pembukaan selesai pada jam 10.30 WIB, kemudian diteruskan dengan mengawali kelas Paralegal Komunitas Pekka yang disampaikan oleh Ibu Mustafidah sekaligus sebagai Mentor hari ini dan Ibu Nani Supriani sebagai Co-fasilitatornya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengisi Modul I Pokok Bahasan 1, yaitu membangun suasana, perkenalan, dan kesepakatan dengan jumlah peserta 17 orang karena permintaan dari Kepala Kelurahan Panjang Baru. Sebenarnya jumlah peserta terdapat 34 orang. Kemudian kami bagi menjadi dua kelas. Hari ini satu kelas, sedangkan untuk satu kelasnya lagi pada hari jumat tanggal 18 September 2020.<\/p>\n\n\n\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Nur Agustin dari DPMPPA Kota Pekalongan menyambut baik adanya Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA, mengingat data LPPAR (Lembaga Perlindungan Perempuan Anak dan Remaja) Kota Pekalongan memprihatinkan, beberapa kasus terkait perempuan anak dan remaja yang terjadi di Kota Pekalongan akhir-akhir ini seperti: kasus Incest, kasus perkosaan anak yang pelakunya juga anak, serta KDRT yang mengakibatkan istri meninggal dan semua korbannya tercatat perempuan dan anak perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Pendidikan Paralegal ini diharapkan juga membuat masyarakat terutama perempuan semakin sadar akan hukum, berarti menyuarakan kebenaran dan tidak menggunjing. Perempuan yang sadar hukum justru tidak asal bunyi, tapi lebih hati-hati akan apa yang diucapkannya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam sambutannya oleh Kepala Kelurahan Panjang Baru, Ibu Komsiatun.
\nmenyampaikan bahwa adanya Pendidikan Paralegal ini adalah kehormatan bagi wilayah Kelurahan Panjang Baru, karena kesempatan pertama sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan Pendidikan hukum bagi perempuan. Meski di masa pandemi Covid-19 ini tak henti-hentinya selalu mengingatkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun sebelum masuk ruangan, menggunakan handsanitizer, pemeriksaan suhu, jaga jarak, dan jumlah orang dibatasi. Tak lupa di wilayah kelurahan yang sering menjadi langganan banjir rob ini untuk selalu menjaga kebersihan.<\/p>\n\n\n\n

Anggaran kelurahan tahun 2020 ini tidak difokuskan untuk pembangunan fisik, melainkan lebih untuk mengatasi segala dampak pandemi Covid-19.
Beliau mempersiapkan acara menggunakan fasilitas kelurahan, asal selalu berkoordinasi dengan petugas kelurahan.<\/p>\n\n\n\n


Ibu Komsiatun mengucapkan \"Selamat Belajar, Semoga ke depannya semakin banyak masyarakat yang sadar hukum\".<\/p>\n\n\n\n

Acara ditutup dengan doa Penutup yang dibaca Ibu Mustafidah. Acara Pembukaan selesai pada jam 10.30 WIB, kemudian diteruskan dengan mengawali kelas Paralegal Komunitas Pekka yang disampaikan oleh Ibu Mustafidah sekaligus sebagai Mentor hari ini dan Ibu Nani Supriani sebagai Co-fasilitatornya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengisi Modul I Pokok Bahasan 1, yaitu membangun suasana, perkenalan, dan kesepakatan dengan jumlah peserta 17 orang karena permintaan dari Kepala Kelurahan Panjang Baru. Sebenarnya jumlah peserta terdapat 34 orang. Kemudian kami bagi menjadi dua kelas. Hari ini satu kelas, sedangkan untuk satu kelasnya lagi pada hari jumat tanggal 18 September 2020.<\/p>\n\n\n\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Acara dimulai pada jam 09.00 WIB s\/d 12.00 WIB dengan susunan acara sebagai berikut :Pembukaan, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sambutan oleh ketua Serikat Pekka Kota Pekalongan, Pemaparan Pendidikan Paralegal Komunitas Pekka oleh Fasilitator Lapang, Dhesi Vienayati. Sambutan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Perlindungan Anak, Nur Agustin, SPSI, MM. Psikolog dan Lurah Panjang Baru, Kota Pekalongan.<\/p>\n\n\n\n

Nur Agustin dari DPMPPA Kota Pekalongan menyambut baik adanya Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA, mengingat data LPPAR (Lembaga Perlindungan Perempuan Anak dan Remaja) Kota Pekalongan memprihatinkan, beberapa kasus terkait perempuan anak dan remaja yang terjadi di Kota Pekalongan akhir-akhir ini seperti: kasus Incest, kasus perkosaan anak yang pelakunya juga anak, serta KDRT yang mengakibatkan istri meninggal dan semua korbannya tercatat perempuan dan anak perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Pendidikan Paralegal ini diharapkan juga membuat masyarakat terutama perempuan semakin sadar akan hukum, berarti menyuarakan kebenaran dan tidak menggunjing. Perempuan yang sadar hukum justru tidak asal bunyi, tapi lebih hati-hati akan apa yang diucapkannya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam sambutannya oleh Kepala Kelurahan Panjang Baru, Ibu Komsiatun.
\nmenyampaikan bahwa adanya Pendidikan Paralegal ini adalah kehormatan bagi wilayah Kelurahan Panjang Baru, karena kesempatan pertama sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan Pendidikan hukum bagi perempuan. Meski di masa pandemi Covid-19 ini tak henti-hentinya selalu mengingatkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun sebelum masuk ruangan, menggunakan handsanitizer, pemeriksaan suhu, jaga jarak, dan jumlah orang dibatasi. Tak lupa di wilayah kelurahan yang sering menjadi langganan banjir rob ini untuk selalu menjaga kebersihan.<\/p>\n\n\n\n

Anggaran kelurahan tahun 2020 ini tidak difokuskan untuk pembangunan fisik, melainkan lebih untuk mengatasi segala dampak pandemi Covid-19.
Beliau mempersiapkan acara menggunakan fasilitas kelurahan, asal selalu berkoordinasi dengan petugas kelurahan.<\/p>\n\n\n\n


Ibu Komsiatun mengucapkan \"Selamat Belajar, Semoga ke depannya semakin banyak masyarakat yang sadar hukum\".<\/p>\n\n\n\n

Acara ditutup dengan doa Penutup yang dibaca Ibu Mustafidah. Acara Pembukaan selesai pada jam 10.30 WIB, kemudian diteruskan dengan mengawali kelas Paralegal Komunitas Pekka yang disampaikan oleh Ibu Mustafidah sekaligus sebagai Mentor hari ini dan Ibu Nani Supriani sebagai Co-fasilitatornya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengisi Modul I Pokok Bahasan 1, yaitu membangun suasana, perkenalan, dan kesepakatan dengan jumlah peserta 17 orang karena permintaan dari Kepala Kelurahan Panjang Baru. Sebenarnya jumlah peserta terdapat 34 orang. Kemudian kami bagi menjadi dua kelas. Hari ini satu kelas, sedangkan untuk satu kelasnya lagi pada hari jumat tanggal 18 September 2020.<\/p>\n\n\n\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Di pagi yang cerah dan penuh keberkahan, Serikat Pekka Kota Pekalongan mengadakan acara launching<\/em>Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA di Aula Kelurahan Panjang Baru, kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Selasa, 15 September 2020. <\/p>\n\n\n\n

Acara dimulai pada jam 09.00 WIB s\/d 12.00 WIB dengan susunan acara sebagai berikut :Pembukaan, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sambutan oleh ketua Serikat Pekka Kota Pekalongan, Pemaparan Pendidikan Paralegal Komunitas Pekka oleh Fasilitator Lapang, Dhesi Vienayati. Sambutan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Perlindungan Anak, Nur Agustin, SPSI, MM. Psikolog dan Lurah Panjang Baru, Kota Pekalongan.<\/p>\n\n\n\n

Nur Agustin dari DPMPPA Kota Pekalongan menyambut baik adanya Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA, mengingat data LPPAR (Lembaga Perlindungan Perempuan Anak dan Remaja) Kota Pekalongan memprihatinkan, beberapa kasus terkait perempuan anak dan remaja yang terjadi di Kota Pekalongan akhir-akhir ini seperti: kasus Incest, kasus perkosaan anak yang pelakunya juga anak, serta KDRT yang mengakibatkan istri meninggal dan semua korbannya tercatat perempuan dan anak perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Pendidikan Paralegal ini diharapkan juga membuat masyarakat terutama perempuan semakin sadar akan hukum, berarti menyuarakan kebenaran dan tidak menggunjing. Perempuan yang sadar hukum justru tidak asal bunyi, tapi lebih hati-hati akan apa yang diucapkannya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam sambutannya oleh Kepala Kelurahan Panjang Baru, Ibu Komsiatun.
\nmenyampaikan bahwa adanya Pendidikan Paralegal ini adalah kehormatan bagi wilayah Kelurahan Panjang Baru, karena kesempatan pertama sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan Pendidikan hukum bagi perempuan. Meski di masa pandemi Covid-19 ini tak henti-hentinya selalu mengingatkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun sebelum masuk ruangan, menggunakan handsanitizer, pemeriksaan suhu, jaga jarak, dan jumlah orang dibatasi. Tak lupa di wilayah kelurahan yang sering menjadi langganan banjir rob ini untuk selalu menjaga kebersihan.<\/p>\n\n\n\n

Anggaran kelurahan tahun 2020 ini tidak difokuskan untuk pembangunan fisik, melainkan lebih untuk mengatasi segala dampak pandemi Covid-19.
Beliau mempersiapkan acara menggunakan fasilitas kelurahan, asal selalu berkoordinasi dengan petugas kelurahan.<\/p>\n\n\n\n


Ibu Komsiatun mengucapkan \"Selamat Belajar, Semoga ke depannya semakin banyak masyarakat yang sadar hukum\".<\/p>\n\n\n\n

Acara ditutup dengan doa Penutup yang dibaca Ibu Mustafidah. Acara Pembukaan selesai pada jam 10.30 WIB, kemudian diteruskan dengan mengawali kelas Paralegal Komunitas Pekka yang disampaikan oleh Ibu Mustafidah sekaligus sebagai Mentor hari ini dan Ibu Nani Supriani sebagai Co-fasilitatornya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengisi Modul I Pokok Bahasan 1, yaitu membangun suasana, perkenalan, dan kesepakatan dengan jumlah peserta 17 orang karena permintaan dari Kepala Kelurahan Panjang Baru. Sebenarnya jumlah peserta terdapat 34 orang. Kemudian kami bagi menjadi dua kelas. Hari ini satu kelas, sedangkan untuk satu kelasnya lagi pada hari jumat tanggal 18 September 2020.<\/p>\n\n\n\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Kontributor: Maryam<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serikat Pekka Mamasa di Masa Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serikat-pekka-mamasa-di-masa-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 00:28:05","post_modified_gmt":"2020-10-02 00:28:05","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=633","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6671,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 06:52:31","post_date_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content":"\n

Di pagi yang cerah dan penuh keberkahan, Serikat Pekka Kota Pekalongan mengadakan acara launching<\/em>Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA di Aula Kelurahan Panjang Baru, kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Selasa, 15 September 2020. <\/p>\n\n\n\n

Acara dimulai pada jam 09.00 WIB s\/d 12.00 WIB dengan susunan acara sebagai berikut :Pembukaan, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sambutan oleh ketua Serikat Pekka Kota Pekalongan, Pemaparan Pendidikan Paralegal Komunitas Pekka oleh Fasilitator Lapang, Dhesi Vienayati. Sambutan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Perlindungan Anak, Nur Agustin, SPSI, MM. Psikolog dan Lurah Panjang Baru, Kota Pekalongan.<\/p>\n\n\n\n

Nur Agustin dari DPMPPA Kota Pekalongan menyambut baik adanya Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA, mengingat data LPPAR (Lembaga Perlindungan Perempuan Anak dan Remaja) Kota Pekalongan memprihatinkan, beberapa kasus terkait perempuan anak dan remaja yang terjadi di Kota Pekalongan akhir-akhir ini seperti: kasus Incest, kasus perkosaan anak yang pelakunya juga anak, serta KDRT yang mengakibatkan istri meninggal dan semua korbannya tercatat perempuan dan anak perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Pendidikan Paralegal ini diharapkan juga membuat masyarakat terutama perempuan semakin sadar akan hukum, berarti menyuarakan kebenaran dan tidak menggunjing. Perempuan yang sadar hukum justru tidak asal bunyi, tapi lebih hati-hati akan apa yang diucapkannya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam sambutannya oleh Kepala Kelurahan Panjang Baru, Ibu Komsiatun.
\nmenyampaikan bahwa adanya Pendidikan Paralegal ini adalah kehormatan bagi wilayah Kelurahan Panjang Baru, karena kesempatan pertama sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan Pendidikan hukum bagi perempuan. Meski di masa pandemi Covid-19 ini tak henti-hentinya selalu mengingatkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun sebelum masuk ruangan, menggunakan handsanitizer, pemeriksaan suhu, jaga jarak, dan jumlah orang dibatasi. Tak lupa di wilayah kelurahan yang sering menjadi langganan banjir rob ini untuk selalu menjaga kebersihan.<\/p>\n\n\n\n

Anggaran kelurahan tahun 2020 ini tidak difokuskan untuk pembangunan fisik, melainkan lebih untuk mengatasi segala dampak pandemi Covid-19.
Beliau mempersiapkan acara menggunakan fasilitas kelurahan, asal selalu berkoordinasi dengan petugas kelurahan.<\/p>\n\n\n\n


Ibu Komsiatun mengucapkan \"Selamat Belajar, Semoga ke depannya semakin banyak masyarakat yang sadar hukum\".<\/p>\n\n\n\n

Acara ditutup dengan doa Penutup yang dibaca Ibu Mustafidah. Acara Pembukaan selesai pada jam 10.30 WIB, kemudian diteruskan dengan mengawali kelas Paralegal Komunitas Pekka yang disampaikan oleh Ibu Mustafidah sekaligus sebagai Mentor hari ini dan Ibu Nani Supriani sebagai Co-fasilitatornya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengisi Modul I Pokok Bahasan 1, yaitu membangun suasana, perkenalan, dan kesepakatan dengan jumlah peserta 17 orang karena permintaan dari Kepala Kelurahan Panjang Baru. Sebenarnya jumlah peserta terdapat 34 orang. Kemudian kami bagi menjadi dua kelas. Hari ini satu kelas, sedangkan untuk satu kelasnya lagi pada hari jumat tanggal 18 September 2020.<\/p>\n\n\n\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Dari Faslap sendiri kami\nmendapatkan tugas untuk melakukan pendataan terkait bantuan Sembako dari\nYayasan Pekka, yang diperuntukkan kepada anggota Pekka yang berdampak dengan\nadanya pandemi Covid 19, mendata anggota pekka Se-Kabupaten Mamasa yang punya\nkegiatan usaha dan melengkapi data anggota dan profil kelompok yang dikirimkan\noleh Seknas ke Faslap serta pengetikan Karya Tulis Akademia Kader Pekka yang\nterbaik sebanyak 5 karya tulis. Dan Kalau\nkomunikasi dengan Tim Subgrant adalah terkait dengan pelaporan dan keuangan.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Maryam<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serikat Pekka Mamasa di Masa Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serikat-pekka-mamasa-di-masa-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 00:28:05","post_modified_gmt":"2020-10-02 00:28:05","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=633","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6671,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 06:52:31","post_date_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content":"\n

Di pagi yang cerah dan penuh keberkahan, Serikat Pekka Kota Pekalongan mengadakan acara launching<\/em>Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA di Aula Kelurahan Panjang Baru, kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Selasa, 15 September 2020. <\/p>\n\n\n\n

Acara dimulai pada jam 09.00 WIB s\/d 12.00 WIB dengan susunan acara sebagai berikut :Pembukaan, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sambutan oleh ketua Serikat Pekka Kota Pekalongan, Pemaparan Pendidikan Paralegal Komunitas Pekka oleh Fasilitator Lapang, Dhesi Vienayati. Sambutan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Perlindungan Anak, Nur Agustin, SPSI, MM. Psikolog dan Lurah Panjang Baru, Kota Pekalongan.<\/p>\n\n\n\n

Nur Agustin dari DPMPPA Kota Pekalongan menyambut baik adanya Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA, mengingat data LPPAR (Lembaga Perlindungan Perempuan Anak dan Remaja) Kota Pekalongan memprihatinkan, beberapa kasus terkait perempuan anak dan remaja yang terjadi di Kota Pekalongan akhir-akhir ini seperti: kasus Incest, kasus perkosaan anak yang pelakunya juga anak, serta KDRT yang mengakibatkan istri meninggal dan semua korbannya tercatat perempuan dan anak perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Pendidikan Paralegal ini diharapkan juga membuat masyarakat terutama perempuan semakin sadar akan hukum, berarti menyuarakan kebenaran dan tidak menggunjing. Perempuan yang sadar hukum justru tidak asal bunyi, tapi lebih hati-hati akan apa yang diucapkannya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam sambutannya oleh Kepala Kelurahan Panjang Baru, Ibu Komsiatun.
\nmenyampaikan bahwa adanya Pendidikan Paralegal ini adalah kehormatan bagi wilayah Kelurahan Panjang Baru, karena kesempatan pertama sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan Pendidikan hukum bagi perempuan. Meski di masa pandemi Covid-19 ini tak henti-hentinya selalu mengingatkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun sebelum masuk ruangan, menggunakan handsanitizer, pemeriksaan suhu, jaga jarak, dan jumlah orang dibatasi. Tak lupa di wilayah kelurahan yang sering menjadi langganan banjir rob ini untuk selalu menjaga kebersihan.<\/p>\n\n\n\n

Anggaran kelurahan tahun 2020 ini tidak difokuskan untuk pembangunan fisik, melainkan lebih untuk mengatasi segala dampak pandemi Covid-19.
Beliau mempersiapkan acara menggunakan fasilitas kelurahan, asal selalu berkoordinasi dengan petugas kelurahan.<\/p>\n\n\n\n


Ibu Komsiatun mengucapkan \"Selamat Belajar, Semoga ke depannya semakin banyak masyarakat yang sadar hukum\".<\/p>\n\n\n\n

Acara ditutup dengan doa Penutup yang dibaca Ibu Mustafidah. Acara Pembukaan selesai pada jam 10.30 WIB, kemudian diteruskan dengan mengawali kelas Paralegal Komunitas Pekka yang disampaikan oleh Ibu Mustafidah sekaligus sebagai Mentor hari ini dan Ibu Nani Supriani sebagai Co-fasilitatornya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengisi Modul I Pokok Bahasan 1, yaitu membangun suasana, perkenalan, dan kesepakatan dengan jumlah peserta 17 orang karena permintaan dari Kepala Kelurahan Panjang Baru. Sebenarnya jumlah peserta terdapat 34 orang. Kemudian kami bagi menjadi dua kelas. Hari ini satu kelas, sedangkan untuk satu kelasnya lagi pada hari jumat tanggal 18 September 2020.<\/p>\n\n\n\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Beberapa\npelatihan seperti: Pelatihan Pemantauan Bansos, BLT-DD, melakukan survei di tingkat\ndusun tentang pemantauan Bansos dan selebihnya melakukan komunikasi lewat\ntelepon, sms, WhatsApp sesama anggota\/ pengurus\/ Kader Pekka, komunikasi dengan\nFaslap dan juga tim keuangan Subgrant.<\/p>\n\n\n\n

Dari Faslap sendiri kami\nmendapatkan tugas untuk melakukan pendataan terkait bantuan Sembako dari\nYayasan Pekka, yang diperuntukkan kepada anggota Pekka yang berdampak dengan\nadanya pandemi Covid 19, mendata anggota pekka Se-Kabupaten Mamasa yang punya\nkegiatan usaha dan melengkapi data anggota dan profil kelompok yang dikirimkan\noleh Seknas ke Faslap serta pengetikan Karya Tulis Akademia Kader Pekka yang\nterbaik sebanyak 5 karya tulis. Dan Kalau\nkomunikasi dengan Tim Subgrant adalah terkait dengan pelaporan dan keuangan.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Maryam<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serikat Pekka Mamasa di Masa Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serikat-pekka-mamasa-di-masa-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 00:28:05","post_modified_gmt":"2020-10-02 00:28:05","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=633","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6671,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 06:52:31","post_date_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content":"\n

Di pagi yang cerah dan penuh keberkahan, Serikat Pekka Kota Pekalongan mengadakan acara launching<\/em>Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA di Aula Kelurahan Panjang Baru, kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Selasa, 15 September 2020. <\/p>\n\n\n\n

Acara dimulai pada jam 09.00 WIB s\/d 12.00 WIB dengan susunan acara sebagai berikut :Pembukaan, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sambutan oleh ketua Serikat Pekka Kota Pekalongan, Pemaparan Pendidikan Paralegal Komunitas Pekka oleh Fasilitator Lapang, Dhesi Vienayati. Sambutan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Perlindungan Anak, Nur Agustin, SPSI, MM. Psikolog dan Lurah Panjang Baru, Kota Pekalongan.<\/p>\n\n\n\n

Nur Agustin dari DPMPPA Kota Pekalongan menyambut baik adanya Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA, mengingat data LPPAR (Lembaga Perlindungan Perempuan Anak dan Remaja) Kota Pekalongan memprihatinkan, beberapa kasus terkait perempuan anak dan remaja yang terjadi di Kota Pekalongan akhir-akhir ini seperti: kasus Incest, kasus perkosaan anak yang pelakunya juga anak, serta KDRT yang mengakibatkan istri meninggal dan semua korbannya tercatat perempuan dan anak perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Pendidikan Paralegal ini diharapkan juga membuat masyarakat terutama perempuan semakin sadar akan hukum, berarti menyuarakan kebenaran dan tidak menggunjing. Perempuan yang sadar hukum justru tidak asal bunyi, tapi lebih hati-hati akan apa yang diucapkannya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam sambutannya oleh Kepala Kelurahan Panjang Baru, Ibu Komsiatun.
\nmenyampaikan bahwa adanya Pendidikan Paralegal ini adalah kehormatan bagi wilayah Kelurahan Panjang Baru, karena kesempatan pertama sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan Pendidikan hukum bagi perempuan. Meski di masa pandemi Covid-19 ini tak henti-hentinya selalu mengingatkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun sebelum masuk ruangan, menggunakan handsanitizer, pemeriksaan suhu, jaga jarak, dan jumlah orang dibatasi. Tak lupa di wilayah kelurahan yang sering menjadi langganan banjir rob ini untuk selalu menjaga kebersihan.<\/p>\n\n\n\n

Anggaran kelurahan tahun 2020 ini tidak difokuskan untuk pembangunan fisik, melainkan lebih untuk mengatasi segala dampak pandemi Covid-19.
Beliau mempersiapkan acara menggunakan fasilitas kelurahan, asal selalu berkoordinasi dengan petugas kelurahan.<\/p>\n\n\n\n


Ibu Komsiatun mengucapkan \"Selamat Belajar, Semoga ke depannya semakin banyak masyarakat yang sadar hukum\".<\/p>\n\n\n\n

Acara ditutup dengan doa Penutup yang dibaca Ibu Mustafidah. Acara Pembukaan selesai pada jam 10.30 WIB, kemudian diteruskan dengan mengawali kelas Paralegal Komunitas Pekka yang disampaikan oleh Ibu Mustafidah sekaligus sebagai Mentor hari ini dan Ibu Nani Supriani sebagai Co-fasilitatornya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengisi Modul I Pokok Bahasan 1, yaitu membangun suasana, perkenalan, dan kesepakatan dengan jumlah peserta 17 orang karena permintaan dari Kepala Kelurahan Panjang Baru. Sebenarnya jumlah peserta terdapat 34 orang. Kemudian kami bagi menjadi dua kelas. Hari ini satu kelas, sedangkan untuk satu kelasnya lagi pada hari jumat tanggal 18 September 2020.<\/p>\n\n\n\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Jadi\ndi masa periode 3 bulan terakhir ini,\nbeberapa dari pengurus Kader Pekka ikut terlibat dalam pertemuan virtual lewat aplikasi ZOOM. <\/p>\n\n\n\n

Beberapa\npelatihan seperti: Pelatihan Pemantauan Bansos, BLT-DD, melakukan survei di tingkat\ndusun tentang pemantauan Bansos dan selebihnya melakukan komunikasi lewat\ntelepon, sms, WhatsApp sesama anggota\/ pengurus\/ Kader Pekka, komunikasi dengan\nFaslap dan juga tim keuangan Subgrant.<\/p>\n\n\n\n

Dari Faslap sendiri kami\nmendapatkan tugas untuk melakukan pendataan terkait bantuan Sembako dari\nYayasan Pekka, yang diperuntukkan kepada anggota Pekka yang berdampak dengan\nadanya pandemi Covid 19, mendata anggota pekka Se-Kabupaten Mamasa yang punya\nkegiatan usaha dan melengkapi data anggota dan profil kelompok yang dikirimkan\noleh Seknas ke Faslap serta pengetikan Karya Tulis Akademia Kader Pekka yang\nterbaik sebanyak 5 karya tulis. Dan Kalau\nkomunikasi dengan Tim Subgrant adalah terkait dengan pelaporan dan keuangan.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Maryam<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serikat Pekka Mamasa di Masa Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serikat-pekka-mamasa-di-masa-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 00:28:05","post_modified_gmt":"2020-10-02 00:28:05","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=633","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6671,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 06:52:31","post_date_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content":"\n

Di pagi yang cerah dan penuh keberkahan, Serikat Pekka Kota Pekalongan mengadakan acara launching<\/em>Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA di Aula Kelurahan Panjang Baru, kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Selasa, 15 September 2020. <\/p>\n\n\n\n

Acara dimulai pada jam 09.00 WIB s\/d 12.00 WIB dengan susunan acara sebagai berikut :Pembukaan, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sambutan oleh ketua Serikat Pekka Kota Pekalongan, Pemaparan Pendidikan Paralegal Komunitas Pekka oleh Fasilitator Lapang, Dhesi Vienayati. Sambutan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Perlindungan Anak, Nur Agustin, SPSI, MM. Psikolog dan Lurah Panjang Baru, Kota Pekalongan.<\/p>\n\n\n\n

Nur Agustin dari DPMPPA Kota Pekalongan menyambut baik adanya Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA, mengingat data LPPAR (Lembaga Perlindungan Perempuan Anak dan Remaja) Kota Pekalongan memprihatinkan, beberapa kasus terkait perempuan anak dan remaja yang terjadi di Kota Pekalongan akhir-akhir ini seperti: kasus Incest, kasus perkosaan anak yang pelakunya juga anak, serta KDRT yang mengakibatkan istri meninggal dan semua korbannya tercatat perempuan dan anak perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Pendidikan Paralegal ini diharapkan juga membuat masyarakat terutama perempuan semakin sadar akan hukum, berarti menyuarakan kebenaran dan tidak menggunjing. Perempuan yang sadar hukum justru tidak asal bunyi, tapi lebih hati-hati akan apa yang diucapkannya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam sambutannya oleh Kepala Kelurahan Panjang Baru, Ibu Komsiatun.
\nmenyampaikan bahwa adanya Pendidikan Paralegal ini adalah kehormatan bagi wilayah Kelurahan Panjang Baru, karena kesempatan pertama sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan Pendidikan hukum bagi perempuan. Meski di masa pandemi Covid-19 ini tak henti-hentinya selalu mengingatkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun sebelum masuk ruangan, menggunakan handsanitizer, pemeriksaan suhu, jaga jarak, dan jumlah orang dibatasi. Tak lupa di wilayah kelurahan yang sering menjadi langganan banjir rob ini untuk selalu menjaga kebersihan.<\/p>\n\n\n\n

Anggaran kelurahan tahun 2020 ini tidak difokuskan untuk pembangunan fisik, melainkan lebih untuk mengatasi segala dampak pandemi Covid-19.
Beliau mempersiapkan acara menggunakan fasilitas kelurahan, asal selalu berkoordinasi dengan petugas kelurahan.<\/p>\n\n\n\n


Ibu Komsiatun mengucapkan \"Selamat Belajar, Semoga ke depannya semakin banyak masyarakat yang sadar hukum\".<\/p>\n\n\n\n

Acara ditutup dengan doa Penutup yang dibaca Ibu Mustafidah. Acara Pembukaan selesai pada jam 10.30 WIB, kemudian diteruskan dengan mengawali kelas Paralegal Komunitas Pekka yang disampaikan oleh Ibu Mustafidah sekaligus sebagai Mentor hari ini dan Ibu Nani Supriani sebagai Co-fasilitatornya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengisi Modul I Pokok Bahasan 1, yaitu membangun suasana, perkenalan, dan kesepakatan dengan jumlah peserta 17 orang karena permintaan dari Kepala Kelurahan Panjang Baru. Sebenarnya jumlah peserta terdapat 34 orang. Kemudian kami bagi menjadi dua kelas. Hari ini satu kelas, sedangkan untuk satu kelasnya lagi pada hari jumat tanggal 18 September 2020.<\/p>\n\n\n\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Selama masa\nPandemi Covid 19, Serikat Pekka Mamasa tidak melakukan kegiatan kumpul-kumpul\nbaik di tingkat kelompok\/Dusun\/Desa maupun tingkat Kabupaten. Begitu juga\nhalnya dengan kegiatan kunjungan dan koordinasi dengan pemerintah terkait. <\/p>\n\n\n\n

Jadi\ndi masa periode 3 bulan terakhir ini,\nbeberapa dari pengurus Kader Pekka ikut terlibat dalam pertemuan virtual lewat aplikasi ZOOM. <\/p>\n\n\n\n

Beberapa\npelatihan seperti: Pelatihan Pemantauan Bansos, BLT-DD, melakukan survei di tingkat\ndusun tentang pemantauan Bansos dan selebihnya melakukan komunikasi lewat\ntelepon, sms, WhatsApp sesama anggota\/ pengurus\/ Kader Pekka, komunikasi dengan\nFaslap dan juga tim keuangan Subgrant.<\/p>\n\n\n\n

Dari Faslap sendiri kami\nmendapatkan tugas untuk melakukan pendataan terkait bantuan Sembako dari\nYayasan Pekka, yang diperuntukkan kepada anggota Pekka yang berdampak dengan\nadanya pandemi Covid 19, mendata anggota pekka Se-Kabupaten Mamasa yang punya\nkegiatan usaha dan melengkapi data anggota dan profil kelompok yang dikirimkan\noleh Seknas ke Faslap serta pengetikan Karya Tulis Akademia Kader Pekka yang\nterbaik sebanyak 5 karya tulis. Dan Kalau\nkomunikasi dengan Tim Subgrant adalah terkait dengan pelaporan dan keuangan.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Maryam<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serikat Pekka Mamasa di Masa Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serikat-pekka-mamasa-di-masa-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 00:28:05","post_modified_gmt":"2020-10-02 00:28:05","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=633","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6671,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 06:52:31","post_date_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content":"\n

Di pagi yang cerah dan penuh keberkahan, Serikat Pekka Kota Pekalongan mengadakan acara launching<\/em>Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA di Aula Kelurahan Panjang Baru, kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Selasa, 15 September 2020. <\/p>\n\n\n\n

Acara dimulai pada jam 09.00 WIB s\/d 12.00 WIB dengan susunan acara sebagai berikut :Pembukaan, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sambutan oleh ketua Serikat Pekka Kota Pekalongan, Pemaparan Pendidikan Paralegal Komunitas Pekka oleh Fasilitator Lapang, Dhesi Vienayati. Sambutan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Perlindungan Anak, Nur Agustin, SPSI, MM. Psikolog dan Lurah Panjang Baru, Kota Pekalongan.<\/p>\n\n\n\n

Nur Agustin dari DPMPPA Kota Pekalongan menyambut baik adanya Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA, mengingat data LPPAR (Lembaga Perlindungan Perempuan Anak dan Remaja) Kota Pekalongan memprihatinkan, beberapa kasus terkait perempuan anak dan remaja yang terjadi di Kota Pekalongan akhir-akhir ini seperti: kasus Incest, kasus perkosaan anak yang pelakunya juga anak, serta KDRT yang mengakibatkan istri meninggal dan semua korbannya tercatat perempuan dan anak perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Pendidikan Paralegal ini diharapkan juga membuat masyarakat terutama perempuan semakin sadar akan hukum, berarti menyuarakan kebenaran dan tidak menggunjing. Perempuan yang sadar hukum justru tidak asal bunyi, tapi lebih hati-hati akan apa yang diucapkannya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam sambutannya oleh Kepala Kelurahan Panjang Baru, Ibu Komsiatun.
\nmenyampaikan bahwa adanya Pendidikan Paralegal ini adalah kehormatan bagi wilayah Kelurahan Panjang Baru, karena kesempatan pertama sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan Pendidikan hukum bagi perempuan. Meski di masa pandemi Covid-19 ini tak henti-hentinya selalu mengingatkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun sebelum masuk ruangan, menggunakan handsanitizer, pemeriksaan suhu, jaga jarak, dan jumlah orang dibatasi. Tak lupa di wilayah kelurahan yang sering menjadi langganan banjir rob ini untuk selalu menjaga kebersihan.<\/p>\n\n\n\n

Anggaran kelurahan tahun 2020 ini tidak difokuskan untuk pembangunan fisik, melainkan lebih untuk mengatasi segala dampak pandemi Covid-19.
Beliau mempersiapkan acara menggunakan fasilitas kelurahan, asal selalu berkoordinasi dengan petugas kelurahan.<\/p>\n\n\n\n


Ibu Komsiatun mengucapkan \"Selamat Belajar, Semoga ke depannya semakin banyak masyarakat yang sadar hukum\".<\/p>\n\n\n\n

Acara ditutup dengan doa Penutup yang dibaca Ibu Mustafidah. Acara Pembukaan selesai pada jam 10.30 WIB, kemudian diteruskan dengan mengawali kelas Paralegal Komunitas Pekka yang disampaikan oleh Ibu Mustafidah sekaligus sebagai Mentor hari ini dan Ibu Nani Supriani sebagai Co-fasilitatornya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengisi Modul I Pokok Bahasan 1, yaitu membangun suasana, perkenalan, dan kesepakatan dengan jumlah peserta 17 orang karena permintaan dari Kepala Kelurahan Panjang Baru. Sebenarnya jumlah peserta terdapat 34 orang. Kemudian kami bagi menjadi dua kelas. Hari ini satu kelas, sedangkan untuk satu kelasnya lagi pada hari jumat tanggal 18 September 2020.<\/p>\n\n\n\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Penulis: Nia <\/strong><\/p>\n","post_title":"Keahlian yang Membuahkan Hasil","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"keahlian-yang-membuahkan-hasil","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:30:26","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:30:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=649","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6673,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 00:28:05","post_date_gmt":"2020-10-02 00:28:05","post_content":"\n

Selama masa\nPandemi Covid 19, Serikat Pekka Mamasa tidak melakukan kegiatan kumpul-kumpul\nbaik di tingkat kelompok\/Dusun\/Desa maupun tingkat Kabupaten. Begitu juga\nhalnya dengan kegiatan kunjungan dan koordinasi dengan pemerintah terkait. <\/p>\n\n\n\n

Jadi\ndi masa periode 3 bulan terakhir ini,\nbeberapa dari pengurus Kader Pekka ikut terlibat dalam pertemuan virtual lewat aplikasi ZOOM. <\/p>\n\n\n\n

Beberapa\npelatihan seperti: Pelatihan Pemantauan Bansos, BLT-DD, melakukan survei di tingkat\ndusun tentang pemantauan Bansos dan selebihnya melakukan komunikasi lewat\ntelepon, sms, WhatsApp sesama anggota\/ pengurus\/ Kader Pekka, komunikasi dengan\nFaslap dan juga tim keuangan Subgrant.<\/p>\n\n\n\n

Dari Faslap sendiri kami\nmendapatkan tugas untuk melakukan pendataan terkait bantuan Sembako dari\nYayasan Pekka, yang diperuntukkan kepada anggota Pekka yang berdampak dengan\nadanya pandemi Covid 19, mendata anggota pekka Se-Kabupaten Mamasa yang punya\nkegiatan usaha dan melengkapi data anggota dan profil kelompok yang dikirimkan\noleh Seknas ke Faslap serta pengetikan Karya Tulis Akademia Kader Pekka yang\nterbaik sebanyak 5 karya tulis. Dan Kalau\nkomunikasi dengan Tim Subgrant adalah terkait dengan pelaporan dan keuangan.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Maryam<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serikat Pekka Mamasa di Masa Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serikat-pekka-mamasa-di-masa-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 00:28:05","post_modified_gmt":"2020-10-02 00:28:05","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=633","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6671,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 06:52:31","post_date_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content":"\n

Di pagi yang cerah dan penuh keberkahan, Serikat Pekka Kota Pekalongan mengadakan acara launching<\/em>Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA di Aula Kelurahan Panjang Baru, kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Selasa, 15 September 2020. <\/p>\n\n\n\n

Acara dimulai pada jam 09.00 WIB s\/d 12.00 WIB dengan susunan acara sebagai berikut :Pembukaan, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sambutan oleh ketua Serikat Pekka Kota Pekalongan, Pemaparan Pendidikan Paralegal Komunitas Pekka oleh Fasilitator Lapang, Dhesi Vienayati. Sambutan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Perlindungan Anak, Nur Agustin, SPSI, MM. Psikolog dan Lurah Panjang Baru, Kota Pekalongan.<\/p>\n\n\n\n

Nur Agustin dari DPMPPA Kota Pekalongan menyambut baik adanya Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA, mengingat data LPPAR (Lembaga Perlindungan Perempuan Anak dan Remaja) Kota Pekalongan memprihatinkan, beberapa kasus terkait perempuan anak dan remaja yang terjadi di Kota Pekalongan akhir-akhir ini seperti: kasus Incest, kasus perkosaan anak yang pelakunya juga anak, serta KDRT yang mengakibatkan istri meninggal dan semua korbannya tercatat perempuan dan anak perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Pendidikan Paralegal ini diharapkan juga membuat masyarakat terutama perempuan semakin sadar akan hukum, berarti menyuarakan kebenaran dan tidak menggunjing. Perempuan yang sadar hukum justru tidak asal bunyi, tapi lebih hati-hati akan apa yang diucapkannya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam sambutannya oleh Kepala Kelurahan Panjang Baru, Ibu Komsiatun.
\nmenyampaikan bahwa adanya Pendidikan Paralegal ini adalah kehormatan bagi wilayah Kelurahan Panjang Baru, karena kesempatan pertama sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan Pendidikan hukum bagi perempuan. Meski di masa pandemi Covid-19 ini tak henti-hentinya selalu mengingatkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun sebelum masuk ruangan, menggunakan handsanitizer, pemeriksaan suhu, jaga jarak, dan jumlah orang dibatasi. Tak lupa di wilayah kelurahan yang sering menjadi langganan banjir rob ini untuk selalu menjaga kebersihan.<\/p>\n\n\n\n

Anggaran kelurahan tahun 2020 ini tidak difokuskan untuk pembangunan fisik, melainkan lebih untuk mengatasi segala dampak pandemi Covid-19.
Beliau mempersiapkan acara menggunakan fasilitas kelurahan, asal selalu berkoordinasi dengan petugas kelurahan.<\/p>\n\n\n\n


Ibu Komsiatun mengucapkan \"Selamat Belajar, Semoga ke depannya semakin banyak masyarakat yang sadar hukum\".<\/p>\n\n\n\n

Acara ditutup dengan doa Penutup yang dibaca Ibu Mustafidah. Acara Pembukaan selesai pada jam 10.30 WIB, kemudian diteruskan dengan mengawali kelas Paralegal Komunitas Pekka yang disampaikan oleh Ibu Mustafidah sekaligus sebagai Mentor hari ini dan Ibu Nani Supriani sebagai Co-fasilitatornya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengisi Modul I Pokok Bahasan 1, yaitu membangun suasana, perkenalan, dan kesepakatan dengan jumlah peserta 17 orang karena permintaan dari Kepala Kelurahan Panjang Baru. Sebenarnya jumlah peserta terdapat 34 orang. Kemudian kami bagi menjadi dua kelas. Hari ini satu kelas, sedangkan untuk satu kelasnya lagi pada hari jumat tanggal 18 September 2020.<\/p>\n\n\n\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Karena salah satu untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid 19 selain jaga jarak, cuci tangan selalu dengan sabun, juga pakai masker. Rini mengucapkan terimakasih kepada Wali Nagari juga kepada Allah yang tidak sia-sia kepandaian selama ini yang di tekuni membuahkan hasil, karena selain membuat masker Rini juga sudah lihai membuat baju dewasa dan anak-anak.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia <\/strong><\/p>\n","post_title":"Keahlian yang Membuahkan Hasil","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"keahlian-yang-membuahkan-hasil","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:30:26","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:30:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=649","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6673,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 00:28:05","post_date_gmt":"2020-10-02 00:28:05","post_content":"\n

Selama masa\nPandemi Covid 19, Serikat Pekka Mamasa tidak melakukan kegiatan kumpul-kumpul\nbaik di tingkat kelompok\/Dusun\/Desa maupun tingkat Kabupaten. Begitu juga\nhalnya dengan kegiatan kunjungan dan koordinasi dengan pemerintah terkait. <\/p>\n\n\n\n

Jadi\ndi masa periode 3 bulan terakhir ini,\nbeberapa dari pengurus Kader Pekka ikut terlibat dalam pertemuan virtual lewat aplikasi ZOOM. <\/p>\n\n\n\n

Beberapa\npelatihan seperti: Pelatihan Pemantauan Bansos, BLT-DD, melakukan survei di tingkat\ndusun tentang pemantauan Bansos dan selebihnya melakukan komunikasi lewat\ntelepon, sms, WhatsApp sesama anggota\/ pengurus\/ Kader Pekka, komunikasi dengan\nFaslap dan juga tim keuangan Subgrant.<\/p>\n\n\n\n

Dari Faslap sendiri kami\nmendapatkan tugas untuk melakukan pendataan terkait bantuan Sembako dari\nYayasan Pekka, yang diperuntukkan kepada anggota Pekka yang berdampak dengan\nadanya pandemi Covid 19, mendata anggota pekka Se-Kabupaten Mamasa yang punya\nkegiatan usaha dan melengkapi data anggota dan profil kelompok yang dikirimkan\noleh Seknas ke Faslap serta pengetikan Karya Tulis Akademia Kader Pekka yang\nterbaik sebanyak 5 karya tulis. Dan Kalau\nkomunikasi dengan Tim Subgrant adalah terkait dengan pelaporan dan keuangan.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Maryam<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serikat Pekka Mamasa di Masa Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serikat-pekka-mamasa-di-masa-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 00:28:05","post_modified_gmt":"2020-10-02 00:28:05","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=633","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6671,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 06:52:31","post_date_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content":"\n

Di pagi yang cerah dan penuh keberkahan, Serikat Pekka Kota Pekalongan mengadakan acara launching<\/em>Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA di Aula Kelurahan Panjang Baru, kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Selasa, 15 September 2020. <\/p>\n\n\n\n

Acara dimulai pada jam 09.00 WIB s\/d 12.00 WIB dengan susunan acara sebagai berikut :Pembukaan, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sambutan oleh ketua Serikat Pekka Kota Pekalongan, Pemaparan Pendidikan Paralegal Komunitas Pekka oleh Fasilitator Lapang, Dhesi Vienayati. Sambutan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Perlindungan Anak, Nur Agustin, SPSI, MM. Psikolog dan Lurah Panjang Baru, Kota Pekalongan.<\/p>\n\n\n\n

Nur Agustin dari DPMPPA Kota Pekalongan menyambut baik adanya Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA, mengingat data LPPAR (Lembaga Perlindungan Perempuan Anak dan Remaja) Kota Pekalongan memprihatinkan, beberapa kasus terkait perempuan anak dan remaja yang terjadi di Kota Pekalongan akhir-akhir ini seperti: kasus Incest, kasus perkosaan anak yang pelakunya juga anak, serta KDRT yang mengakibatkan istri meninggal dan semua korbannya tercatat perempuan dan anak perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Pendidikan Paralegal ini diharapkan juga membuat masyarakat terutama perempuan semakin sadar akan hukum, berarti menyuarakan kebenaran dan tidak menggunjing. Perempuan yang sadar hukum justru tidak asal bunyi, tapi lebih hati-hati akan apa yang diucapkannya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam sambutannya oleh Kepala Kelurahan Panjang Baru, Ibu Komsiatun.
\nmenyampaikan bahwa adanya Pendidikan Paralegal ini adalah kehormatan bagi wilayah Kelurahan Panjang Baru, karena kesempatan pertama sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan Pendidikan hukum bagi perempuan. Meski di masa pandemi Covid-19 ini tak henti-hentinya selalu mengingatkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun sebelum masuk ruangan, menggunakan handsanitizer, pemeriksaan suhu, jaga jarak, dan jumlah orang dibatasi. Tak lupa di wilayah kelurahan yang sering menjadi langganan banjir rob ini untuk selalu menjaga kebersihan.<\/p>\n\n\n\n

Anggaran kelurahan tahun 2020 ini tidak difokuskan untuk pembangunan fisik, melainkan lebih untuk mengatasi segala dampak pandemi Covid-19.
Beliau mempersiapkan acara menggunakan fasilitas kelurahan, asal selalu berkoordinasi dengan petugas kelurahan.<\/p>\n\n\n\n


Ibu Komsiatun mengucapkan \"Selamat Belajar, Semoga ke depannya semakin banyak masyarakat yang sadar hukum\".<\/p>\n\n\n\n

Acara ditutup dengan doa Penutup yang dibaca Ibu Mustafidah. Acara Pembukaan selesai pada jam 10.30 WIB, kemudian diteruskan dengan mengawali kelas Paralegal Komunitas Pekka yang disampaikan oleh Ibu Mustafidah sekaligus sebagai Mentor hari ini dan Ibu Nani Supriani sebagai Co-fasilitatornya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengisi Modul I Pokok Bahasan 1, yaitu membangun suasana, perkenalan, dan kesepakatan dengan jumlah peserta 17 orang karena permintaan dari Kepala Kelurahan Panjang Baru. Sebenarnya jumlah peserta terdapat 34 orang. Kemudian kami bagi menjadi dua kelas. Hari ini satu kelas, sedangkan untuk satu kelasnya lagi pada hari jumat tanggal 18 September 2020.<\/p>\n\n\n\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Pada tahun 2016 Rini pun ikut bergabung\nmenjadi anggota Pekka Dharmasraya yang kala itu di Ketuai oleh Dewita, dan Rini\norangnya Di Nagari Gunung Selasih pun Rini di angkat menjadi Sekretaris\nBamus Nagari. Tepat di Bulan April 2020 Wabah Virus Corona melanda dunia\ntermasuk Dharmasraya khususnya Nagari Gunung Selasih  dan Alhamdulillah karena Rini sudah ada\nsertifikat menjahit di percaya oleh Wali Nagari Gunsel untuk  menjahit masker sebanyak 1.000 helai yang\nakan di bagi-bagikan kepada masyarakat Nagari Gunung Selasih sebanyak 8 Jorong.<\/p>\n\n\n\n

Karena salah satu untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid 19 selain jaga jarak, cuci tangan selalu dengan sabun, juga pakai masker. Rini mengucapkan terimakasih kepada Wali Nagari juga kepada Allah yang tidak sia-sia kepandaian selama ini yang di tekuni membuahkan hasil, karena selain membuat masker Rini juga sudah lihai membuat baju dewasa dan anak-anak.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia <\/strong><\/p>\n","post_title":"Keahlian yang Membuahkan Hasil","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"keahlian-yang-membuahkan-hasil","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:30:26","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:30:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=649","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6673,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 00:28:05","post_date_gmt":"2020-10-02 00:28:05","post_content":"\n

Selama masa\nPandemi Covid 19, Serikat Pekka Mamasa tidak melakukan kegiatan kumpul-kumpul\nbaik di tingkat kelompok\/Dusun\/Desa maupun tingkat Kabupaten. Begitu juga\nhalnya dengan kegiatan kunjungan dan koordinasi dengan pemerintah terkait. <\/p>\n\n\n\n

Jadi\ndi masa periode 3 bulan terakhir ini,\nbeberapa dari pengurus Kader Pekka ikut terlibat dalam pertemuan virtual lewat aplikasi ZOOM. <\/p>\n\n\n\n

Beberapa\npelatihan seperti: Pelatihan Pemantauan Bansos, BLT-DD, melakukan survei di tingkat\ndusun tentang pemantauan Bansos dan selebihnya melakukan komunikasi lewat\ntelepon, sms, WhatsApp sesama anggota\/ pengurus\/ Kader Pekka, komunikasi dengan\nFaslap dan juga tim keuangan Subgrant.<\/p>\n\n\n\n

Dari Faslap sendiri kami\nmendapatkan tugas untuk melakukan pendataan terkait bantuan Sembako dari\nYayasan Pekka, yang diperuntukkan kepada anggota Pekka yang berdampak dengan\nadanya pandemi Covid 19, mendata anggota pekka Se-Kabupaten Mamasa yang punya\nkegiatan usaha dan melengkapi data anggota dan profil kelompok yang dikirimkan\noleh Seknas ke Faslap serta pengetikan Karya Tulis Akademia Kader Pekka yang\nterbaik sebanyak 5 karya tulis. Dan Kalau\nkomunikasi dengan Tim Subgrant adalah terkait dengan pelaporan dan keuangan.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Maryam<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serikat Pekka Mamasa di Masa Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serikat-pekka-mamasa-di-masa-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 00:28:05","post_modified_gmt":"2020-10-02 00:28:05","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=633","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6671,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 06:52:31","post_date_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content":"\n

Di pagi yang cerah dan penuh keberkahan, Serikat Pekka Kota Pekalongan mengadakan acara launching<\/em>Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA di Aula Kelurahan Panjang Baru, kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Selasa, 15 September 2020. <\/p>\n\n\n\n

Acara dimulai pada jam 09.00 WIB s\/d 12.00 WIB dengan susunan acara sebagai berikut :Pembukaan, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sambutan oleh ketua Serikat Pekka Kota Pekalongan, Pemaparan Pendidikan Paralegal Komunitas Pekka oleh Fasilitator Lapang, Dhesi Vienayati. Sambutan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Perlindungan Anak, Nur Agustin, SPSI, MM. Psikolog dan Lurah Panjang Baru, Kota Pekalongan.<\/p>\n\n\n\n

Nur Agustin dari DPMPPA Kota Pekalongan menyambut baik adanya Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA, mengingat data LPPAR (Lembaga Perlindungan Perempuan Anak dan Remaja) Kota Pekalongan memprihatinkan, beberapa kasus terkait perempuan anak dan remaja yang terjadi di Kota Pekalongan akhir-akhir ini seperti: kasus Incest, kasus perkosaan anak yang pelakunya juga anak, serta KDRT yang mengakibatkan istri meninggal dan semua korbannya tercatat perempuan dan anak perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Pendidikan Paralegal ini diharapkan juga membuat masyarakat terutama perempuan semakin sadar akan hukum, berarti menyuarakan kebenaran dan tidak menggunjing. Perempuan yang sadar hukum justru tidak asal bunyi, tapi lebih hati-hati akan apa yang diucapkannya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam sambutannya oleh Kepala Kelurahan Panjang Baru, Ibu Komsiatun.
\nmenyampaikan bahwa adanya Pendidikan Paralegal ini adalah kehormatan bagi wilayah Kelurahan Panjang Baru, karena kesempatan pertama sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan Pendidikan hukum bagi perempuan. Meski di masa pandemi Covid-19 ini tak henti-hentinya selalu mengingatkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun sebelum masuk ruangan, menggunakan handsanitizer, pemeriksaan suhu, jaga jarak, dan jumlah orang dibatasi. Tak lupa di wilayah kelurahan yang sering menjadi langganan banjir rob ini untuk selalu menjaga kebersihan.<\/p>\n\n\n\n

Anggaran kelurahan tahun 2020 ini tidak difokuskan untuk pembangunan fisik, melainkan lebih untuk mengatasi segala dampak pandemi Covid-19.
Beliau mempersiapkan acara menggunakan fasilitas kelurahan, asal selalu berkoordinasi dengan petugas kelurahan.<\/p>\n\n\n\n


Ibu Komsiatun mengucapkan \"Selamat Belajar, Semoga ke depannya semakin banyak masyarakat yang sadar hukum\".<\/p>\n\n\n\n

Acara ditutup dengan doa Penutup yang dibaca Ibu Mustafidah. Acara Pembukaan selesai pada jam 10.30 WIB, kemudian diteruskan dengan mengawali kelas Paralegal Komunitas Pekka yang disampaikan oleh Ibu Mustafidah sekaligus sebagai Mentor hari ini dan Ibu Nani Supriani sebagai Co-fasilitatornya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengisi Modul I Pokok Bahasan 1, yaitu membangun suasana, perkenalan, dan kesepakatan dengan jumlah peserta 17 orang karena permintaan dari Kepala Kelurahan Panjang Baru. Sebenarnya jumlah peserta terdapat 34 orang. Kemudian kami bagi menjadi dua kelas. Hari ini satu kelas, sedangkan untuk satu kelasnya lagi pada hari jumat tanggal 18 September 2020.<\/p>\n\n\n\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Rini dibesar kan menjadi anak yang pendiam\ntapi mandiri. Setelah selesai menamatkan pendidikan SLTA nya Rini mengikuti\nkursus menjahit di Balai Latihan Kerja (BLK) dan selesai dalam 1 tahun,\nkemudian Rini mengikuti mata kuliah 2 kali dalam 1 Minggu yang dikerjakan hanya Sabtu\ndan Minggu.<\/p>\n\n\n\n

Pada tahun 2016 Rini pun ikut bergabung\nmenjadi anggota Pekka Dharmasraya yang kala itu di Ketuai oleh Dewita, dan Rini\norangnya Di Nagari Gunung Selasih pun Rini di angkat menjadi Sekretaris\nBamus Nagari. Tepat di Bulan April 2020 Wabah Virus Corona melanda dunia\ntermasuk Dharmasraya khususnya Nagari Gunung Selasih  dan Alhamdulillah karena Rini sudah ada\nsertifikat menjahit di percaya oleh Wali Nagari Gunsel untuk  menjahit masker sebanyak 1.000 helai yang\nakan di bagi-bagikan kepada masyarakat Nagari Gunung Selasih sebanyak 8 Jorong.<\/p>\n\n\n\n

Karena salah satu untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid 19 selain jaga jarak, cuci tangan selalu dengan sabun, juga pakai masker. Rini mengucapkan terimakasih kepada Wali Nagari juga kepada Allah yang tidak sia-sia kepandaian selama ini yang di tekuni membuahkan hasil, karena selain membuat masker Rini juga sudah lihai membuat baju dewasa dan anak-anak.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia <\/strong><\/p>\n","post_title":"Keahlian yang Membuahkan Hasil","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"keahlian-yang-membuahkan-hasil","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:30:26","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:30:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=649","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6673,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 00:28:05","post_date_gmt":"2020-10-02 00:28:05","post_content":"\n

Selama masa\nPandemi Covid 19, Serikat Pekka Mamasa tidak melakukan kegiatan kumpul-kumpul\nbaik di tingkat kelompok\/Dusun\/Desa maupun tingkat Kabupaten. Begitu juga\nhalnya dengan kegiatan kunjungan dan koordinasi dengan pemerintah terkait. <\/p>\n\n\n\n

Jadi\ndi masa periode 3 bulan terakhir ini,\nbeberapa dari pengurus Kader Pekka ikut terlibat dalam pertemuan virtual lewat aplikasi ZOOM. <\/p>\n\n\n\n

Beberapa\npelatihan seperti: Pelatihan Pemantauan Bansos, BLT-DD, melakukan survei di tingkat\ndusun tentang pemantauan Bansos dan selebihnya melakukan komunikasi lewat\ntelepon, sms, WhatsApp sesama anggota\/ pengurus\/ Kader Pekka, komunikasi dengan\nFaslap dan juga tim keuangan Subgrant.<\/p>\n\n\n\n

Dari Faslap sendiri kami\nmendapatkan tugas untuk melakukan pendataan terkait bantuan Sembako dari\nYayasan Pekka, yang diperuntukkan kepada anggota Pekka yang berdampak dengan\nadanya pandemi Covid 19, mendata anggota pekka Se-Kabupaten Mamasa yang punya\nkegiatan usaha dan melengkapi data anggota dan profil kelompok yang dikirimkan\noleh Seknas ke Faslap serta pengetikan Karya Tulis Akademia Kader Pekka yang\nterbaik sebanyak 5 karya tulis. Dan Kalau\nkomunikasi dengan Tim Subgrant adalah terkait dengan pelaporan dan keuangan.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Maryam<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serikat Pekka Mamasa di Masa Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serikat-pekka-mamasa-di-masa-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 00:28:05","post_modified_gmt":"2020-10-02 00:28:05","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=633","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6671,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 06:52:31","post_date_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content":"\n

Di pagi yang cerah dan penuh keberkahan, Serikat Pekka Kota Pekalongan mengadakan acara launching<\/em>Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA di Aula Kelurahan Panjang Baru, kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Selasa, 15 September 2020. <\/p>\n\n\n\n

Acara dimulai pada jam 09.00 WIB s\/d 12.00 WIB dengan susunan acara sebagai berikut :Pembukaan, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sambutan oleh ketua Serikat Pekka Kota Pekalongan, Pemaparan Pendidikan Paralegal Komunitas Pekka oleh Fasilitator Lapang, Dhesi Vienayati. Sambutan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Perlindungan Anak, Nur Agustin, SPSI, MM. Psikolog dan Lurah Panjang Baru, Kota Pekalongan.<\/p>\n\n\n\n

Nur Agustin dari DPMPPA Kota Pekalongan menyambut baik adanya Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA, mengingat data LPPAR (Lembaga Perlindungan Perempuan Anak dan Remaja) Kota Pekalongan memprihatinkan, beberapa kasus terkait perempuan anak dan remaja yang terjadi di Kota Pekalongan akhir-akhir ini seperti: kasus Incest, kasus perkosaan anak yang pelakunya juga anak, serta KDRT yang mengakibatkan istri meninggal dan semua korbannya tercatat perempuan dan anak perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Pendidikan Paralegal ini diharapkan juga membuat masyarakat terutama perempuan semakin sadar akan hukum, berarti menyuarakan kebenaran dan tidak menggunjing. Perempuan yang sadar hukum justru tidak asal bunyi, tapi lebih hati-hati akan apa yang diucapkannya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam sambutannya oleh Kepala Kelurahan Panjang Baru, Ibu Komsiatun.
\nmenyampaikan bahwa adanya Pendidikan Paralegal ini adalah kehormatan bagi wilayah Kelurahan Panjang Baru, karena kesempatan pertama sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan Pendidikan hukum bagi perempuan. Meski di masa pandemi Covid-19 ini tak henti-hentinya selalu mengingatkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun sebelum masuk ruangan, menggunakan handsanitizer, pemeriksaan suhu, jaga jarak, dan jumlah orang dibatasi. Tak lupa di wilayah kelurahan yang sering menjadi langganan banjir rob ini untuk selalu menjaga kebersihan.<\/p>\n\n\n\n

Anggaran kelurahan tahun 2020 ini tidak difokuskan untuk pembangunan fisik, melainkan lebih untuk mengatasi segala dampak pandemi Covid-19.
Beliau mempersiapkan acara menggunakan fasilitas kelurahan, asal selalu berkoordinasi dengan petugas kelurahan.<\/p>\n\n\n\n


Ibu Komsiatun mengucapkan \"Selamat Belajar, Semoga ke depannya semakin banyak masyarakat yang sadar hukum\".<\/p>\n\n\n\n

Acara ditutup dengan doa Penutup yang dibaca Ibu Mustafidah. Acara Pembukaan selesai pada jam 10.30 WIB, kemudian diteruskan dengan mengawali kelas Paralegal Komunitas Pekka yang disampaikan oleh Ibu Mustafidah sekaligus sebagai Mentor hari ini dan Ibu Nani Supriani sebagai Co-fasilitatornya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengisi Modul I Pokok Bahasan 1, yaitu membangun suasana, perkenalan, dan kesepakatan dengan jumlah peserta 17 orang karena permintaan dari Kepala Kelurahan Panjang Baru. Sebenarnya jumlah peserta terdapat 34 orang. Kemudian kami bagi menjadi dua kelas. Hari ini satu kelas, sedangkan untuk satu kelasnya lagi pada hari jumat tanggal 18 September 2020.<\/p>\n\n\n\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
\n

Dia adalah Selfi Asmarini atau biasa di\npanggil Rini. Dia anak ke-3 dari 5 bersaudara dan Ayahnya sudah lama meninggal\ndunia. Rini hidup bersama ibu, kakak serta 2 adiknya. Ibunya selain seorang ibu\nrumah tangga, biasa juga sebagai penjual lontong sayur di depan rumahnya yang\nkebetulan rumah berdekatan dengan Kantor Wali Nagari.<\/p>\n\n\n\n

Rini dibesar kan menjadi anak yang pendiam\ntapi mandiri. Setelah selesai menamatkan pendidikan SLTA nya Rini mengikuti\nkursus menjahit di Balai Latihan Kerja (BLK) dan selesai dalam 1 tahun,\nkemudian Rini mengikuti mata kuliah 2 kali dalam 1 Minggu yang dikerjakan hanya Sabtu\ndan Minggu.<\/p>\n\n\n\n

Pada tahun 2016 Rini pun ikut bergabung\nmenjadi anggota Pekka Dharmasraya yang kala itu di Ketuai oleh Dewita, dan Rini\norangnya Di Nagari Gunung Selasih pun Rini di angkat menjadi Sekretaris\nBamus Nagari. Tepat di Bulan April 2020 Wabah Virus Corona melanda dunia\ntermasuk Dharmasraya khususnya Nagari Gunung Selasih  dan Alhamdulillah karena Rini sudah ada\nsertifikat menjahit di percaya oleh Wali Nagari Gunsel untuk  menjahit masker sebanyak 1.000 helai yang\nakan di bagi-bagikan kepada masyarakat Nagari Gunung Selasih sebanyak 8 Jorong.<\/p>\n\n\n\n

Karena salah satu untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid 19 selain jaga jarak, cuci tangan selalu dengan sabun, juga pakai masker. Rini mengucapkan terimakasih kepada Wali Nagari juga kepada Allah yang tidak sia-sia kepandaian selama ini yang di tekuni membuahkan hasil, karena selain membuat masker Rini juga sudah lihai membuat baju dewasa dan anak-anak.<\/p>\n\n\n\n

Penulis: Nia <\/strong><\/p>\n","post_title":"Keahlian yang Membuahkan Hasil","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"keahlian-yang-membuahkan-hasil","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 07:30:26","post_modified_gmt":"2020-10-02 07:30:26","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=649","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6673,"post_author":"4","post_date":"2020-10-02 00:28:05","post_date_gmt":"2020-10-02 00:28:05","post_content":"\n

Selama masa\nPandemi Covid 19, Serikat Pekka Mamasa tidak melakukan kegiatan kumpul-kumpul\nbaik di tingkat kelompok\/Dusun\/Desa maupun tingkat Kabupaten. Begitu juga\nhalnya dengan kegiatan kunjungan dan koordinasi dengan pemerintah terkait. <\/p>\n\n\n\n

Jadi\ndi masa periode 3 bulan terakhir ini,\nbeberapa dari pengurus Kader Pekka ikut terlibat dalam pertemuan virtual lewat aplikasi ZOOM. <\/p>\n\n\n\n

Beberapa\npelatihan seperti: Pelatihan Pemantauan Bansos, BLT-DD, melakukan survei di tingkat\ndusun tentang pemantauan Bansos dan selebihnya melakukan komunikasi lewat\ntelepon, sms, WhatsApp sesama anggota\/ pengurus\/ Kader Pekka, komunikasi dengan\nFaslap dan juga tim keuangan Subgrant.<\/p>\n\n\n\n

Dari Faslap sendiri kami\nmendapatkan tugas untuk melakukan pendataan terkait bantuan Sembako dari\nYayasan Pekka, yang diperuntukkan kepada anggota Pekka yang berdampak dengan\nadanya pandemi Covid 19, mendata anggota pekka Se-Kabupaten Mamasa yang punya\nkegiatan usaha dan melengkapi data anggota dan profil kelompok yang dikirimkan\noleh Seknas ke Faslap serta pengetikan Karya Tulis Akademia Kader Pekka yang\nterbaik sebanyak 5 karya tulis. Dan Kalau\nkomunikasi dengan Tim Subgrant adalah terkait dengan pelaporan dan keuangan.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Maryam<\/strong><\/p>\n","post_title":"Serikat Pekka Mamasa di Masa Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"serikat-pekka-mamasa-di-masa-pandemi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-02 00:28:05","post_modified_gmt":"2020-10-02 00:28:05","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=633","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6671,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 06:52:31","post_date_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content":"\n

Di pagi yang cerah dan penuh keberkahan, Serikat Pekka Kota Pekalongan mengadakan acara launching<\/em>Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA di Aula Kelurahan Panjang Baru, kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Selasa, 15 September 2020. <\/p>\n\n\n\n

Acara dimulai pada jam 09.00 WIB s\/d 12.00 WIB dengan susunan acara sebagai berikut :Pembukaan, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sambutan oleh ketua Serikat Pekka Kota Pekalongan, Pemaparan Pendidikan Paralegal Komunitas Pekka oleh Fasilitator Lapang, Dhesi Vienayati. Sambutan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Perlindungan Anak, Nur Agustin, SPSI, MM. Psikolog dan Lurah Panjang Baru, Kota Pekalongan.<\/p>\n\n\n\n

Nur Agustin dari DPMPPA Kota Pekalongan menyambut baik adanya Pendidikan Paralegal Komunitas PEKKA, mengingat data LPPAR (Lembaga Perlindungan Perempuan Anak dan Remaja) Kota Pekalongan memprihatinkan, beberapa kasus terkait perempuan anak dan remaja yang terjadi di Kota Pekalongan akhir-akhir ini seperti: kasus Incest, kasus perkosaan anak yang pelakunya juga anak, serta KDRT yang mengakibatkan istri meninggal dan semua korbannya tercatat perempuan dan anak perempuan. <\/p>\n\n\n\n

Dengan adanya Pendidikan Paralegal ini diharapkan juga membuat masyarakat terutama perempuan semakin sadar akan hukum, berarti menyuarakan kebenaran dan tidak menggunjing. Perempuan yang sadar hukum justru tidak asal bunyi, tapi lebih hati-hati akan apa yang diucapkannya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam sambutannya oleh Kepala Kelurahan Panjang Baru, Ibu Komsiatun.
\nmenyampaikan bahwa adanya Pendidikan Paralegal ini adalah kehormatan bagi wilayah Kelurahan Panjang Baru, karena kesempatan pertama sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan Pendidikan hukum bagi perempuan. Meski di masa pandemi Covid-19 ini tak henti-hentinya selalu mengingatkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun sebelum masuk ruangan, menggunakan handsanitizer, pemeriksaan suhu, jaga jarak, dan jumlah orang dibatasi. Tak lupa di wilayah kelurahan yang sering menjadi langganan banjir rob ini untuk selalu menjaga kebersihan.<\/p>\n\n\n\n

Anggaran kelurahan tahun 2020 ini tidak difokuskan untuk pembangunan fisik, melainkan lebih untuk mengatasi segala dampak pandemi Covid-19.
Beliau mempersiapkan acara menggunakan fasilitas kelurahan, asal selalu berkoordinasi dengan petugas kelurahan.<\/p>\n\n\n\n


Ibu Komsiatun mengucapkan \"Selamat Belajar, Semoga ke depannya semakin banyak masyarakat yang sadar hukum\".<\/p>\n\n\n\n

Acara ditutup dengan doa Penutup yang dibaca Ibu Mustafidah. Acara Pembukaan selesai pada jam 10.30 WIB, kemudian diteruskan dengan mengawali kelas Paralegal Komunitas Pekka yang disampaikan oleh Ibu Mustafidah sekaligus sebagai Mentor hari ini dan Ibu Nani Supriani sebagai Co-fasilitatornya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengisi Modul I Pokok Bahasan 1, yaitu membangun suasana, perkenalan, dan kesepakatan dengan jumlah peserta 17 orang karena permintaan dari Kepala Kelurahan Panjang Baru. Sebenarnya jumlah peserta terdapat 34 orang. Kemudian kami bagi menjadi dua kelas. Hari ini satu kelas, sedangkan untuk satu kelasnya lagi pada hari jumat tanggal 18 September 2020.<\/p>\n\n\n\n

Semua peserta senang sekali karena acara pada hari ini perkenalan dan permainan, walaupun suasananya panas tapi tidak terasa karena tertutup kebahagiaan.
Alhamdulillah acara Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka berjalan lancar dan semiga kegiatan hari-hari berikutnya berjalan sesuai harapan kita semua, lancar dan sukses selalu. Aamiin.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Mustafidah<\/strong> <\/p>\n","post_title":"Pembukaan Kelas Paralegal Komunitas Pekka Kota Pekalongan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pembukaan-kelas-paralegal-komunitas-pekka-kota-pekalongan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 06:52:31","post_modified_gmt":"2020-10-01 06:52:31","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=619","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":610,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 05:11:14","post_date_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content":"\n

Kulangkahkan\nkakiku menuju kantor Desa Samili hari itu, aku diberitahu oleh Sekretaris desa\nbahwa akan ada dua orang yang ingin bertemu dengan kader desa. Sementara aku\nbukan kader desa. Aku hanya ibu rumah tangga yang baru 4 bulan pindah dari kota\nMataram.<\/p>\n\n\n\n

1 bulan lalu aku\nsengaja menemui Sekretaris Desa Wawan sapaan akrabnya. Aku mengutarakan secara\nlangsung keprihatinanku terhadap perempuan- perempuan di dusun tempat aku\ntinggal. <\/p>\n\n\n\n

Bagaimana aku tidak prihatin dengan keadaan\nmereka. Pada saat itu musim istirahat kerja di sawah, penghasilan otomatis\ntidak ada. Untuk memenuhi\nkebutuhan hidup mereka berhutang di pemilik modal. Setiap hari mereka membayar\ndalam waktu dan nominal yang telah ditentukan. Ada yang bayar 3.000 bahkan\n10.000 perhari. Mungkin sebagian orang, uang sebesar itu tidak seberapa. Tapi\ntidak dengam mereka yang hidup dengan mengandalkan tenaga buruh tani.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari aku\nberada ditengah- tengah mereka. Tiba- tiba salah satu dari kami bersembunyi\ndibalik pintu. Keesok harinya aku penasaran, aku berbaur duduk dengan mereka.\nKali ini bukan satu orang yang bersembunyi tetapi 3 orang.<\/p>\n\n\n\n

Aku dibuat\npenasaran. Dihari ketiga aku berkumpul lagi. Kali ini aku sudah siap dengan\npertanyaan. Beberapa menit kemudian satu orang diantara kami pergi kebelakang\ndan berpesan \"aina nggoa wara nahu\" (jangan kasih tahu ada saya). <\/p>\n\n\n\n

Lama dia\nbersembunyi. Tiba-tiba datang perempuan muda bersamaan dengan pemuda yang\nmengendarai motor. Serentak mereka menanyakan si A dan\nsi B, aku mulai paham ternyata\nmasalah utang.<\/p>\n\n\n\n

Inilah dasar\nmengapa aku sengaja menemui Sekdes Samili untuk membicarakan masalah perempuan di\ndusunku. <\/p>\n\n\n\n

Aku berharap desa\nmemberikan pelatihan keterampilan untuk mereka. Baik menjahit maupun membuat\njajan. Sedikit masukan tentang koperasi dan kegiatan perempuan. Aku bukan orang yang tahu tentang\ndana desa.<\/p>\n\n\n\n

\"\"\/<\/figure>\n\n\n\n

Bak\ngayung bersambut. 1 bulan kemudian Sekdes menelponku, \"Ada tamu dari\npropinsi ingin menemui perempuan seperti kakak, program yang mereka bawa sesuai\ndengan program kakak\" tutur Wawan lewat ponselnya.<\/p>\n\n\n\n

Senin 9 Juli 2019 kami dipertemukan dengan dua orang Faslap\nPekka NTB. Reni Alauthi dan Rosita. Perkenalan singkat pun terjadi. Dilanjutkan\npenjelasan maksud dan tujuan dari Pekka (pemberdayaan perempuan kepala\nkeluarga).<\/p>\n\n\n\n

Sungguh ini\nprogram tepat bagiku untuk membangun\nperempuan Dusun Kalate. Saat itu yang kupikirkan hanya ibu-ibu di dusun ku. <\/p>\n\n\n\n

Semangatku\nberkobar. Sorenya aku mengumpulkan teman teman dengan kriteria yang tersebut.\nIbu-ibu bersuami pun ikut kumpul. Akhirnya Bu Reni ingin yang benar- benar\nstatus Pekka.<\/p>\n\n\n\n

Keesok harinya 33 orang perempuan Pekka\nmengikrarkan diri untuk membentuk satu kelompok Pekka yang diberi nama Siwe\nTangguh. Kelompok Pekka pertama yang berada di Dusun Kalate Desa Samili\nKecamatan Woha. <\/p>\n\n\n\n

Simpan pinjam\nadalah pilihan pertama untuk mengawali kegiatan kami.\nSetiap tanggal 15 dan 30 pertemuan rutin. <\/p>\n\n\n\n

Anggota mulai\nmeminjam walaupun masih skala kecil tapi paling tidak mereka merasakan manfaat\nkegiatan koperasi simpan pinjam. <\/p>\n\n\n\n

\"Alhamdulillah            pinjaman\nini bisa beli sepatu sekolah Muhammad \" ungkap Nurmi anggota koperasi Siwe\nTangguh.<\/p>\n\n\n\n

Perlahan-lahan\nkelompok kami mulai dilirik oleh beberapa dinas. Ini berawal dari kegiatan\ncinta lingkungan. Kami mulai menggumpulkan barang- barang bekas (kardus, gelas\ndan botol plastik). <\/p>\n\n\n\n

Tidak saja ibu\npekka yang terlibat tetapi maayarakat dan anak-anakpun ikut terlibat dalam\nkegiatan ini. Kami sebagai penadah pertama selanjutnya kami jual ke penggepul. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan ini\ntidaklah mulus. Barang kami ditimbang dengan timbangan yang tidak wajar. Kami\nmengalami kerugian. Tapi kami tidak putus asa. Kami tetap melaksanakan kegiatan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kali ini barang\nkami dibawa sama orang suruhan\npengepul tapi uangnya belum diserahkan. Lagi- lagi kami rugi. Akhirnya modalpun\nberkurang dan kami fakum\/ berhenti sementara.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan\nselanjutnya yaitu kami bersama anak-anak dari tingkat SD sampai SMU mengajak\nbekerjasama Pekka untuk penanaman seledri. Kami\nmemanfaatkan lahan kosong. 100 poly bek tanaman seledi tumbuh subur. Hampir dua\nbulan kelompok remaja bergantian memilihara dan menjaganya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari dua\nekor ayam telah memakan habis tanaman seledri kami. Kami sangat sedih. Tapi apa\nmau dikata. Kami gagal karena pagar tanaman kami sangat rendah sehingga ayam\nbisa masuk.<\/p>\n\n\n\n

Harapan kami. Bila\nnanti ada modal akan kami pakai untuk membeli pelindung tanaman berupa jaring\njaring. Baru kami akan memulai penanaman seledri kembali.<\/p>\n\n\n\n

Bergabung dengan\nPekka membuat kami semangat, karena apapun kegiatan yang kami lakukan menjadi\nperhatian tersendiri dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

Dinas Lingkungan Hidup\nmemberikan bantuan berupa satu mesin pengolahan pupuk organik, satu timbangan\nduduk dan dua timbangan gantung. Rencananya akan memberikan kami mesin\npenggiling plastik. Dan akan membangun sebuah bangunan berukuran 4\u00d76 beserta\nkelengkapan alat untuk kegiatan Bank Sampah.<\/p>\n\n\n\n

Kami belum punya\nlahan. Dinas Lingkungan Hidup\npropinsi turun sendiri melihat tempat kegiatan bank sampah kami.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya dari Dinas Pertanian\nmemberikan bantuan berupa pemboran air dan mesin air rencananya bulan 4 tahun\n2020. Dari Dinas\nPerikanan menunggu\npengajuan proposal dari kelompok kami untuk pelatihan pengolahan presto dan\nmemberikan alat.<\/p>\n\n\n\n

Begitu juga dari Dinas Peternakan kami disarankan untuk pengajuan proposal\npengadaan bibit ayam bertelur. Sementara dari Dinas\nSosial kami disarankan mengajukan proposal pengadaan alat\nkerja untuk 10 orang perempuan rawan sosial.<\/p>\n\n\n\n

Kendala yang\ndihadapi oleh Pekka saat ini adalah harus ada SK pendirian\ndan struktur organisasi. Jadi kami harus segera membuatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>:\nRahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Perjalananku Bersama PEKKA","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"perjalananku-bersama-pekka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 05:11:14","post_modified_gmt":"2020-10-01 05:11:14","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=610","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":607,"post_author":"4","post_date":"2020-10-01 04:50:13","post_date_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content":"\n

Kelompok Pekka\n(Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) terbentuk di Dusun Ndora Desa Kalampa\nKecamatan Woha Kabupaten Bima.<\/p>\n\n\n\n

Hadir pada saat\nitu utusan dari Federasi Pekka Jakarta, Siti Nurhalimah. Utusan dari Pekka NTB\nMuhae, didampingi oleh Jurnalis Warga Pekka Bima Rahmawati serta 26 orang\nperempuan kepala keluarga Dusun Ndora. <\/p>\n\n\n\n

Pertemuan\ntersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu terbentuk kepengurusan terpilih melalui musyawarah mufakat yaitu Ketua\nRohana, Sekretaris Hardianti Rukmana, Bendahara Raodah. Selanjutnya anggota dan\npenggurus menyepakati \u201cOi Wamba Ndora\u201d, nama kelompok yang artinya \u201cair mengalir\ndiatas bebatuan pegunungan\".<\/p>\n\n\n\n

\u201c<\/em>Harapan\nkami, pengurus terpilih mampu membawa anggota dan kelompok Pekka Oi Wamba Ndora\nmenuju perubahan serta kemajuan bagi perempuan Pekka<\/em>\u201d, <\/em>tutur Muslimah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Suryani menambahkan \u201cpengurus bersama anggota saling bekerjasama mengikuti jadwal pertemuan\nrutin. Apapun kegiatan dalam berkelompok kita sama- sama melaksanakannya\nsehingga harapan kita bisa terwujud\"<\/em> anggota lainpun mengiyakan\nharapan itu.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan\nitu pula Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora menyepakati jadwal pertemuan rutin di\nminggu pertama dan minggu ketiga. Adapun kegiatan yang akan mereka lakukan\nadalah membentuk Pra Koperasi serta pembahasan simpanan wajib, simpanan pokok,\njasa dan kepengurusan pra kopersai yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelamat atas\nterbentuknya kelompok baru Pekka di Desa Kalampa. Ini artinya Desa Kalampa menambah kelompok\nPekka, yang semula ada di Dusun Sari terbentuk pada bulan Juli 2019\nberanggotakan 10 orang dengan kegiatan saat ini adalah simpan pinjam\",\ntutur ku mengakhiri pertemuan itu.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor<\/strong>: Rahmawati AB<\/strong><\/p>\n","post_title":"Terbentuk Kelompok Pekka Oi Wamba Ndora di Desa Kalampa","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"terbentuk-kelompok-pekka-oi-wamba-ndora-di-desa-kalampa","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-01 04:50:13","post_modified_gmt":"2020-10-01 04:50:13","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=607","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":15},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 15 of 19 1 14 15 16 19
Page 15 of 19 1 14 15 16 19