Lembaga Keuangan Mikro Pekka Ina Mbojo Terbentuk

Lembaga Keuangan Mikro Pekka Ina Mbojo Terbentuk

Ibarat anak kecil yang sudah bisa berjalan, mulai dilahirkan dan belajar merangkak. Usia dua tahun adalah usia matang anak-anak bisa berjalan tegak. Begitu juga dengan Pekka Bima. Sejak didirikan Juni 2019 lalu. Pandemi sempat menghadang perjalanannya. Namun Pekka tetap berjalan walaupun dalam keadaan merangkak.

Akhirnya tepat bulan kelahiranya pada 23 Juni 2021, Pekka Bima sepakat membentuk Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang dinamai LKM Pekka Ina Mbojo tingkat kecamatan melalui rapat perwakilan. Eli Hartika Rini dari Yayasan PEKKA memfasilitasi pembentukan LKM dan  Masing-masing pengurus Pra Koperasi di 21 unit simpan pinjam,Senin (21/06/2021).

Hasil rapat pemilihan pengurus LKM Pekka Ina Mbojo memutuskan Rahmawati (Samili) sebagai ketua,  sekretaris Anggar Kasih(Samili), bendahara I Rubiah (Donggo Bolo), bendahara II Sari Lakas (Donggo Bolo) untuk Periode kepengurusan 2021-2026.

Agenda  dilanjutkan dengan pembacaan AD/ART dan Berita Acara Koperasi Yang di dalamnya tercantum tugas dan tanggung jawab pengurus,  hak dan kewajiban anggota, besaran simpanan pokok dan simpanan wajib anggota.

Untuk simpanan pokok diputuskan sebesar Rp 50.000,- dan bisa diangsur selama 3 kali pertemuan. Adapun simpanan wajib sebesr Rp. 10.000,- setiap pertemuan. Pertemuan LKM akan dilakukan satu bulan sekali.

Mengingat sekretariat LKM belum ada. Maka kami memutuskan pertemuan dilakukan berpindah-pindah atau bergantian disetiap desa wilayah kerja Pekka. Adapun yang melakukan pertemuan adalah pengurus setiap unit yang mewakili anggota.

Disamping itu, Pekka Bima sepakat melakukan gerakan kampanye pengurangan penggunaaan sampah plastik dan mendorong desa untuk menyusun program bagaimana proses pengolahan sampah dengan benar.

Selain itu, kegiatan pertemuan LKM di tingkat unit ataupun kecamatan akan kami lakukan adalah mengampanyekan produk lokal antar anggota/pengurus, dimana setiap peserta /anggota wajib membawa produk buatan sendiri dengan  produk yang berbeda dengan nilai jual yang terjangkau dan sistem pembelian secara tunai.

Pekka Bima mencanangkan gerakan satu keluarga satu pohon. Bagi anggota yang mengajukan pinjaman lebih dari 1 juta diharuskan menanam satu pohon yang menghasilkan atau berbuah  dan sesuai kondisi wilayah desa tempat tinggal  (boleh pohon kelor, jambu atau mangga dll) di halaman rumahnya atau di lahan masing-masing.

Pada tahun ini kegiatan Pekka Bima akan didukung oleh lebih berfokus pada pengembangan ekonomi dengan 4 isu strategis yaitu Pekka Simpin, Pekka Mart, Pekka Produksi, dan Pekka CBT (community based travel). 

Kontributor Rahmawati

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *