Desa Saneo merupakan salah satu desa yang terletak di sebelah utara wilayah Dompu. Desanya berada di puncak, dikelilingi oleh pegunungan tinggi, lembah, ngarai serta memiliki beberapa sumber mata air dan sungai yang bermuara ke Kota Dompu. Penduduk Saneo berjumlah 4.000 jiwa, dengan jumlah KK sebanyak 1. 345 yang berada di 10 Dusun dan 20 RT yang terdiri dari suku asli dan pendatang.
Kaya akan sumber air tidak menjadikan warga desa ini tercukupi kebutuhannya terhadap air bersih. Hampir setiap tahun warga selalu mengeluhkan sulitnya menikmati air bersih. Di beberapa dusun air, sumur-sumur kacobo (dangkal) menjadi sumber air alternatif namun jaraknya yang cukup jauh dari desa tentu sangat mengkhawatirkan bagi keselamatan dan keamanan terutama bagi perempuan dan anak-anak yang ikut terlibat langsung dalam pemenuhan kebutuhan air rumah tangga.
Bukan tidak peduli, namun pemerintah desa pun bingung dengan kondisi ini. Setiap tahun pemerintah desa selalu menggelontorkan anggaran untuk pengelolaan air bersih tersebut; Namun anehnya air bersih tetap tidak bisa dinikmati oleh warga desa secara keseluruhan. Ada wilayah yang airnya berlimpah hingga terbuang namun ada yang bahkan tidak mendapatkan air sama sekali.
Diketahui, ternyata desa Saneo memiliki empat sumber mata air yang bisa di manfaatkan. Yang pertama adalah Mata Air Wadu Nocu; Mata air ini terletak sekitar tiga kilometer dari desa. Pada tahun 1988, dengan bantuan proyek Care-Kanada sumber air ini dialirkan ke dusun-dusun melalui pipa. Saat itu semua dusun dapat menikmati, tapi kini DAM penampung tersumbat dan pipanya tersumbat, beberapa pipa bahkan terputus. Debit airnya kecil akibat digunakan untuk usaha pertanian disekitarnya.
Yang kedua adalah Mata Air Ompu Mi. Pada tahun 1996 mata air berjarak tiga kilometer dari desa. Dengan bantuan pendanaan dari pemerintah pusat, air dialirkan melalui pipa-pipa untuk mencukupi semua kebutuhan warga desa, tetapi tidak bisa digunakan lagi dengan alasan yang sama.
Selanjutnya adalah Mata Air Doro Kandui. Mata air ini terletak sekitar 12 kilometer dari desa. Mata Air Doro Kandui merupakan mata air terbesar. Dulu airnya bisa mengalir sampai jauh hingga sampai ke kota kabupaten. Saat ini mata air ini menjadi sumber air bagi dua desa yaitu Desa Saneo sebagai desa induk dan Desa Serakapi sebagai desa pemekaran. Tetapi makin hari aliran air ini semakin mengecil karena pipa yang tertimbun di lahan pertanian penduduk dibocori, dimanfaatkan untuk aktifitas pertanian dan ternak. Konflik di antara dua desa tersebut karena perebutan air merupakan persoalan lainnya.
Dan yang keempat adalah Mata Air Mada Nduru. Mata Air ini terletak cukup jauh yaitu sekitar 15 kilometer dari desa. Airnya dimanfaatkan oleh warga bukan hanya untuk kebutuhan rumah tangga tetapi juga untuk kebutuhan pertanian yang mengaliri ribuan hektar lahan sawah. Bernasib sama dengan ketiga mata air sebelumnya, beberapa tahun terakhir mata air ini sudah tidak bisa digunakan lagi dengan alasan yang sama.
Anggaran dana desa tahun 2021 Saneo juga dialokasikan untuk penggalian sumur bor di Dusun Laboga, tapi persoalan air tidak kunjung selesai. (MARLIA-JWP DOMPU).
Kontributor: Marlia, Kader Pekka Kab. Dompu, NTB