Albarokah dan Assyfa, di Dusun Wates dan Dusun Penyampen adalah kelompok baru Pekka yang difasilitasi oleh alumni Akademi Paradigta di Desa Jenggik Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur – Nusa Tenggara Barat (NTB).
Berposisi diatas gunung di ruang kelas taman kanak-kanak(TK), disinilah para ibu-ibu di berikan Pelatihan Visi dan Misi serta Pelatihan Motivasi Berkelompok dengan baik dan di berikan arahan langsung oleh
Fasilitator Lapang Pekka dan juga beberapa Kader Pekka.
Peserta pelatihan berjumlah 55 orang anggota. Fantastis, baru awal di bentuk saja sudah mendapatkan anggota lebih dari yang di targetkan. Mendengar penjelasan dari mentor membuat semangat para anggota ini sangat menggebu.
Visi Misi dimulai dari Potret diri Pekka, yaitu anggota pekka memahami apa persoalan diri, bagaimana kehidupan perempuan, apa pekerjaannya, bagaimana perasaan pekka, bagaimana mimpi pekka dalam menjalani kehidupan di desa.
Setelah memahami potret diri, melalui diagram Venn anggota pekka mendiskusikan bagaimana memahami posisi diri dalam kehidupan sosial dan materi visi misi berikutnya, anggota bersama-sama mendiskusikan cita-cita yang akan dilakukan untuk bisa merubah permasalahan di anggota.
Cita-cita yang akan di lakukan dari hasil diskusi adalah ingin membangun koperasi bahan usaha khususnya bahan untuk membuat Cilok Tusuk, karena 90% anggota mata pencahariannya membuat cilok tusuk dan menjualnya setiap hari.
Selama ini bahan baku cilok berupa tepung, telur, minyak goreng di beli dengan cara hutang dulu, setelah laku cilok tusuknya, baru di bayar.
Dengan membuat koperasi sembako, maka anggota diharapkan membeli bahan baku usahanya tersebut di kelompok dengan harga yang lebih murah dari pasar, lalu keuntungan sembako nantinya kembali ke anggota.
Cita-cita kedua adalah ingin membuat bank sampah serta menanam tanaman berupa kebutuhan sehari-hari di halaman rumah seperti cabai, tomat, kemangi, jeruk purut.
Di hari kedua, dilanjutkan dengan Pelatihan Motivasi Berkelompok, melalui 4 jenis permainan yang diambil hikmahnya membuat anggota tidak mengantuk bahkan penuh tawa.
Anggota diminta untuk berimajinasi dengan beberapa potong kertas untuk di buat menjadi bentuk segi empat sebanyak 5 buah. Peserta di bagi menjadi 7 kelompok, masing-masing kelompok ini di minta menyelesaikan tugasnya tanpa harus bicara atau berebutan. Unik, menarik, memang bener berbeda kepala berbeda pendapat, berbeda hati berbeda sifat.
Ada kelompok yang tidak bicara tapi saling berebut kertas ada juga kelompok yang adu argumen merasa paling benar , mereka tidak mau menyerah walaupun sulit. Semua berusaha untuk menyelesaiakannya.
Ada 2 kelompok yang berhasil dan ada 5 kelompok yang gagal. Anggota membahas mengapa berhasil dan mengapa gagal, saling belajar.
Disinilah mereka menyadari kalau ada permasalahan dalam kelompok jangan egois, harus saling memberi, saling menasehati, saling melihat, saling menguatkan, semua anggota berhak untuk berbicara, duduk bersama dan bermusyawarah karena semua masalah pasti terselesaikan. Inilah salah satu poin baik berkelompok yang mereka dapat dari pelatihan motivasi berkelompok ini.
Permainan kedua melalui permainan sapu lidi dan potongan kertas. Makna dari permainan ini yaitu 1 lidi tidak mampu membersihkan sampah atau tidak mampu menyelesaikan masalah. Berikutnya 5 lidi juga sama, lidi 1 ikat pasti bisa bersih artinya jika semua perempuan bersatu maka masalah bisa diselesaikan bersama.
Permainan ketiga, anggota bermain bisik berantai. Anggota berbaris 2 baris dan menyampaikan pesan dari depan ke belakang. Maknanya adalah tidak akan utuh sebuah pesan kesemua anggota, oleh karena itu diperlukan kesepakatan untuk menetapkan jadwal pertemuan rutin, dimana pesan dari siapapun harus disampaikan melalui pertemuan.
Permainan ke-empat, Lingkaran swadaya. Bermakna bahwa anggota Pekka harus memulai kegiatan dengan swadaya, tidak mengharap bantuan orang lain. Namun sebenarnya masyarakat atau perempuan khususnya memiliki kemampuan sendiri sesuai kebutuhan untuk dapat menyelesaikan masalahnya.
Banyak yang didapatkan oleh anggota selama 2 hari pelatihan yang dilakukan di tanggal 8-9 Januari 2020. Mereka menyambut tahun baru dengan membawa perubahan yang sangat positif. Semangat baru dan jiwa yang penuh juang.
Kelompok Pekka ini mulai terbentuk pada tanggal 2 Januari 2020 di Ketuai oleh Darma Tasiah yang merupakan perempuan beranak satu dan berprofesi sebagai guru TK ini
Darma mampu memberi inspirasi karena kiprahnya pada masyarakat khususnya kaum perempuan.
Kelompok Pe kka ini diberi nama AL BAROKAH dan ASSIFA yang anggotanya semua adalah perempuan kepala keluarga. Ada janda di tinggal mati, janda cerai hidup, bersuami tapi di tinggal merantau ke Malaysia, perempuan lajang menjadi kepala keluarga.
Mereka patut di beri apresiasi oleh pemerintah desa khususnya karena mereka tidak menadahkan tanggan untuk meminta tetapi mereka menciptakan sendiri lapangan kerja tempat mereka berkiprah.
Semoga sukses Ibu-Ibu AL BAROKAH dan ASSIFA, raihlah mimpi dengan cara kita berkelompok untuk membentuk usaha.
Genggamlah masa depan dan raihlah mimpi. Mungkin kemarin ibu hanya menjual cilok, tapi dengan masa yang berjalan ibu ibu pasti sukses selama tidak menyerah berjuang terus masa indah menanti.
Berjalan sambil membuat jalan, kata yang sering saya dengar dan menjadi motivasi untuk kami terus percaya diri.
Kontributor, Rokyal Aeni