Pagi yang cerah, bunyi handphone berdering banyak sekali, pas dilihat ada panggilan dari Kak Afrida. Aku pun buru-buru menelpon kembali karena pada hari Kamis, 18 Juni 2020 ada janji mau mewawancara kepala desa di Kecamatan Labuhanhaji. Ada 2 desa yang akan menjadi responden untuk Pendataan Pemantauan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD).
Setelah kak Afrida tiba, jam 9.30 wib kami menuju kantor desa. Saya sebagai enumerator mendampingi Kak Afrida Purnama menjumpai Kepala Desa Bapak Hasbi di Kantor Keuchik Desa Cacang, Kecamatan Labuhanhaji, Aceh Selatan.
Sebelum mulai wawancara Faslap Kak Afrida memperkenalkan diri dulu kepada pak Keuchik Hasil maksud dan tujuan datang menjumpai Bapak untuk wawancara tentang Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLTDD)di Desa Cacang selama pandemi Covid 19 ini yang banyak terdampak pada masyarakat.
Sesudah memperkenal dan bercerita kami meminta waktu pada pak Hasbi ,wawancara dimulai dari Gambaran umum Dampak Pandemi Covid -19 bagi Desa,Dampak Covid -19 bagi perempuan,Kebijakan Desa untuk membantu perempuan miskin pada masa pandemi Covid -19,Penggunaan Dana desa untuk BLT Dana Desa,Pendataan dan Penetapan Calon penerima BLT DD,semua itu jadi pertanyaan yang dijawab untuk diisi .Dampak Covid 19 ini banyak dirasakan pada bulan Maret,dimana masyarakat tidak dibolehkan untuk beraktivitas karena menjaga untuk menghindari Covid 19 ini,karena adanya Dampak dari pandemi Covid -19 ini pemerintah melalui kemensos memberikan Bantuan Sosial Tunai (BST),ada yang lewat no Rekening dan adanya Bantuan Langsung Tunai (BLTDD)untuk membantu perekonomian masyarakat .
DiDesa Cacang yang terdampak selama Covid 19 ini dari segi kesehatan yang dulu bisa berkumpul sekarang tidak bisa lagi hanya sebentar, Pendidikan anak- anak dilibur sudah 3 bulan belajar dirumah secara online dengan pantauan dari orang tua masing-masing ,bahkan dari pemerintahan desa ada juga pemantauan sekali-kali,dari ekonomi ada yang tidak bisa bakerja ,
Dari perkataan pak Keuchik Hasbi jumlah yang menerima BLTDD sebanyak 33 KK untuk tahap 1 ,dibagikan per rumah bukan Per KK.Setelah dibagikan banyak juga komentar dari masyarakat yang timbul bahkan ada yang menelpon kepala desa.
Penggunaan dana untuk BLT DD ini dari diambil dari dana Desa yang dianggarkan. Oleh pemerintah ,sehingga tidak adanya pembangunan.Pendataan calon BLT DD dengan mengadakan musyawarah diKantor Keuchik ,
Untuk tahap 2 pak Hasbi merencanakan pembagian BLT DD akan ada penambahan 20 KK lagi itu pun kalau di perbolehkan,karena Desa lain dibagikan menurut KK bukan perumah .kalau yang lain bisa kenapa Desa Cacang tidak bisa kata Pak Hasbi.
Setelah selesai di Desa Cacang jam 11.00 wib kami melanjutkan ke Desa Tengah Pisang untuk menjumpai kepala Desa.sesampai di kantor keuchik disambut dengan baik dan kami pun masuk pak Keuchik menanyakan kedatangan kami ,saya sebagai enumerator menjelaskan tujuan kedatangan untuk menjumpai pak Keuchik Zulkarnaen untuk pendataan Pemantauan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLTDD), di Desa Tengah Pisang yang menerima 20 KK, yang mendapatkan pada tahap pertama.
Kalau menurut aturan dari pemerintah pembagian per KK tapi karena arahan dari camat yang dibagikan harus per KK atau per rumah ,pak Keuchik Zulkarnaen tidak mau menambahkan lagi peserta penerima BLT DD untuk tahap 2 karena nantik takut masyarakat jadi ribut lagi itulah kata pak Zulkarnaen.jumlah yang diterima Rp 1.800.000 selama 3 bulan dan ada penambahan lagi 3 bulan sebanyak 900.000.
Tujuan adanya bantuan ini untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid -19. (Ernawati)