\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Kamis, 19 September 2019 pada jam 16.00 WIB di Desa\nBoyoteluk, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, mengadakan Musrenbang di\nBalaidesa yang di hadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Jumlah kehadiran 42\nlaki-laki dan 19 perempuan terdiri dari Bapak Lurah, Sekretaris Desa, Ketua RT,\nRW, Perangkat Desa, BPD, TOMAS, PMD, PLD, PEKKA, PKK, Bidan Desa dan\nsebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Berharap Agar Anaknya Bisa sekolah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"harapan-anaknya-agar-bisa-sekolah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:37:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1103","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1100,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:24:07","post_date_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content":"\n

Kamis, 19 September 2019 pada jam 16.00 WIB di Desa\nBoyoteluk, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, mengadakan Musrenbang di\nBalaidesa yang di hadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Jumlah kehadiran 42\nlaki-laki dan 19 perempuan terdiri dari Bapak Lurah, Sekretaris Desa, Ketua RT,\nRW, Perangkat Desa, BPD, TOMAS, PMD, PLD, PEKKA, PKK, Bidan Desa dan\nsebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Sedih, malu dan menyesal rasanya jika melihat\nseusia anaknya lagi pada berangkat sekolah. Selama ini belum ada pihak\nberwenang pendidikan di desanya yang mendatangi rumahnya untuk membantu anaknya\nsekolah. Terkadang tetangga di sekitar selalu menyemangati untuk sekolah tetapi\numur semakin bertambah, anak menjadi punya rasa malu karena tidak sesuai\numurnya jika harus masuk kelas satu Sekolah Dasar. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Berharap Agar Anaknya Bisa sekolah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"harapan-anaknya-agar-bisa-sekolah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:37:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1103","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1100,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:24:07","post_date_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content":"\n

Kamis, 19 September 2019 pada jam 16.00 WIB di Desa\nBoyoteluk, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, mengadakan Musrenbang di\nBalaidesa yang di hadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Jumlah kehadiran 42\nlaki-laki dan 19 perempuan terdiri dari Bapak Lurah, Sekretaris Desa, Ketua RT,\nRW, Perangkat Desa, BPD, TOMAS, PMD, PLD, PEKKA, PKK, Bidan Desa dan\nsebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Dia menjawab di karenakan merasa malu dan suka ngamuk, segala upaya orang tua dan keluarga sudah berusaha tetapi tetap belum mau dibujuknya. Kendala Ibu seger adalah dia seorang janda cerai mati, harus berjuang untuk kebutuhan hidup keluarganya. Keinginannya adalah anak tetap sekolah tetapi terkadang kesibukannya yang membuat tersita waktu harus bekerja serabutan, terkadang harus ke sawah dari pagi sampai siang bahkan sampai sore, kadang juga membantu memasak tetangganya yang berjualan.<\/p>\n\n\n\n

Sedih, malu dan menyesal rasanya jika melihat\nseusia anaknya lagi pada berangkat sekolah. Selama ini belum ada pihak\nberwenang pendidikan di desanya yang mendatangi rumahnya untuk membantu anaknya\nsekolah. Terkadang tetangga di sekitar selalu menyemangati untuk sekolah tetapi\numur semakin bertambah, anak menjadi punya rasa malu karena tidak sesuai\numurnya jika harus masuk kelas satu Sekolah Dasar. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Berharap Agar Anaknya Bisa sekolah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"harapan-anaknya-agar-bisa-sekolah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:37:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1103","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1100,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:24:07","post_date_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content":"\n

Kamis, 19 September 2019 pada jam 16.00 WIB di Desa\nBoyoteluk, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, mengadakan Musrenbang di\nBalaidesa yang di hadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Jumlah kehadiran 42\nlaki-laki dan 19 perempuan terdiri dari Bapak Lurah, Sekretaris Desa, Ketua RT,\nRW, Perangkat Desa, BPD, TOMAS, PMD, PLD, PEKKA, PKK, Bidan Desa dan\nsebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Saat saya dan Titin Ristiana Kader PEKKA mendatangi rumah Ibu Seger di malam hari pada pukul 19.30 WIB, di mana waktu makin gelap dan sunyi kesibukan di masyarakat sudah mulai berkurang. \u2018Assalammu'alaikum\u2019 ucap kami, dan \u2018Wa'alaikumsalam\u201d Jawabnya. Kami dipersilahkan duduk di ruang tamu dan berbincang -bincang membicarakan kenapa anaknya tidak sekolah? <\/p>\n\n\n\n

Dia menjawab di karenakan merasa malu dan suka ngamuk, segala upaya orang tua dan keluarga sudah berusaha tetapi tetap belum mau dibujuknya. Kendala Ibu seger adalah dia seorang janda cerai mati, harus berjuang untuk kebutuhan hidup keluarganya. Keinginannya adalah anak tetap sekolah tetapi terkadang kesibukannya yang membuat tersita waktu harus bekerja serabutan, terkadang harus ke sawah dari pagi sampai siang bahkan sampai sore, kadang juga membantu memasak tetangganya yang berjualan.<\/p>\n\n\n\n

Sedih, malu dan menyesal rasanya jika melihat\nseusia anaknya lagi pada berangkat sekolah. Selama ini belum ada pihak\nberwenang pendidikan di desanya yang mendatangi rumahnya untuk membantu anaknya\nsekolah. Terkadang tetangga di sekitar selalu menyemangati untuk sekolah tetapi\numur semakin bertambah, anak menjadi punya rasa malu karena tidak sesuai\numurnya jika harus masuk kelas satu Sekolah Dasar. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Berharap Agar Anaknya Bisa sekolah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"harapan-anaknya-agar-bisa-sekolah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:37:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1103","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1100,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:24:07","post_date_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content":"\n

Kamis, 19 September 2019 pada jam 16.00 WIB di Desa\nBoyoteluk, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, mengadakan Musrenbang di\nBalaidesa yang di hadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Jumlah kehadiran 42\nlaki-laki dan 19 perempuan terdiri dari Bapak Lurah, Sekretaris Desa, Ketua RT,\nRW, Perangkat Desa, BPD, TOMAS, PMD, PLD, PEKKA, PKK, Bidan Desa dan\nsebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Udara segar di pagi hari di Desa Boyoteluk,\nkecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Anak-anak mulai pada sibuk berangkat\nsekolah dengan bergerombolan sambil berbincang-bincang, tetapi beda dengan\nFaisal Mulhakim yang berumur 10 tahun yang biasanya sudah duduk di bangku\nsekolah kelas 4 tetapi dia hanya diam di rumah karena malu kalau lihat temannya\nberangkat sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Saat saya dan Titin Ristiana Kader PEKKA mendatangi rumah Ibu Seger di malam hari pada pukul 19.30 WIB, di mana waktu makin gelap dan sunyi kesibukan di masyarakat sudah mulai berkurang. \u2018Assalammu'alaikum\u2019 ucap kami, dan \u2018Wa'alaikumsalam\u201d Jawabnya. Kami dipersilahkan duduk di ruang tamu dan berbincang -bincang membicarakan kenapa anaknya tidak sekolah? <\/p>\n\n\n\n

Dia menjawab di karenakan merasa malu dan suka ngamuk, segala upaya orang tua dan keluarga sudah berusaha tetapi tetap belum mau dibujuknya. Kendala Ibu seger adalah dia seorang janda cerai mati, harus berjuang untuk kebutuhan hidup keluarganya. Keinginannya adalah anak tetap sekolah tetapi terkadang kesibukannya yang membuat tersita waktu harus bekerja serabutan, terkadang harus ke sawah dari pagi sampai siang bahkan sampai sore, kadang juga membantu memasak tetangganya yang berjualan.<\/p>\n\n\n\n

Sedih, malu dan menyesal rasanya jika melihat\nseusia anaknya lagi pada berangkat sekolah. Selama ini belum ada pihak\nberwenang pendidikan di desanya yang mendatangi rumahnya untuk membantu anaknya\nsekolah. Terkadang tetangga di sekitar selalu menyemangati untuk sekolah tetapi\numur semakin bertambah, anak menjadi punya rasa malu karena tidak sesuai\numurnya jika harus masuk kelas satu Sekolah Dasar. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Berharap Agar Anaknya Bisa sekolah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"harapan-anaknya-agar-bisa-sekolah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:37:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1103","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1100,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:24:07","post_date_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content":"\n

Kamis, 19 September 2019 pada jam 16.00 WIB di Desa\nBoyoteluk, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, mengadakan Musrenbang di\nBalaidesa yang di hadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Jumlah kehadiran 42\nlaki-laki dan 19 perempuan terdiri dari Bapak Lurah, Sekretaris Desa, Ketua RT,\nRW, Perangkat Desa, BPD, TOMAS, PMD, PLD, PEKKA, PKK, Bidan Desa dan\nsebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

<\/p>\n","post_title":"Mendampingi Kelompok Pekka Dusun Nanggungan Desa Tahunan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"mendampingi-kelompok-pekka-dusun-nanggungan-desa-tahunan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 06:08:59","post_modified_gmt":"2020-10-22 06:08:59","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1117","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1103,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:37:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content":"\n

Udara segar di pagi hari di Desa Boyoteluk,\nkecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Anak-anak mulai pada sibuk berangkat\nsekolah dengan bergerombolan sambil berbincang-bincang, tetapi beda dengan\nFaisal Mulhakim yang berumur 10 tahun yang biasanya sudah duduk di bangku\nsekolah kelas 4 tetapi dia hanya diam di rumah karena malu kalau lihat temannya\nberangkat sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Saat saya dan Titin Ristiana Kader PEKKA mendatangi rumah Ibu Seger di malam hari pada pukul 19.30 WIB, di mana waktu makin gelap dan sunyi kesibukan di masyarakat sudah mulai berkurang. \u2018Assalammu'alaikum\u2019 ucap kami, dan \u2018Wa'alaikumsalam\u201d Jawabnya. Kami dipersilahkan duduk di ruang tamu dan berbincang -bincang membicarakan kenapa anaknya tidak sekolah? <\/p>\n\n\n\n

Dia menjawab di karenakan merasa malu dan suka ngamuk, segala upaya orang tua dan keluarga sudah berusaha tetapi tetap belum mau dibujuknya. Kendala Ibu seger adalah dia seorang janda cerai mati, harus berjuang untuk kebutuhan hidup keluarganya. Keinginannya adalah anak tetap sekolah tetapi terkadang kesibukannya yang membuat tersita waktu harus bekerja serabutan, terkadang harus ke sawah dari pagi sampai siang bahkan sampai sore, kadang juga membantu memasak tetangganya yang berjualan.<\/p>\n\n\n\n

Sedih, malu dan menyesal rasanya jika melihat\nseusia anaknya lagi pada berangkat sekolah. Selama ini belum ada pihak\nberwenang pendidikan di desanya yang mendatangi rumahnya untuk membantu anaknya\nsekolah. Terkadang tetangga di sekitar selalu menyemangati untuk sekolah tetapi\numur semakin bertambah, anak menjadi punya rasa malu karena tidak sesuai\numurnya jika harus masuk kelas satu Sekolah Dasar. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Berharap Agar Anaknya Bisa sekolah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"harapan-anaknya-agar-bisa-sekolah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:37:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1103","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1100,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:24:07","post_date_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content":"\n

Kamis, 19 September 2019 pada jam 16.00 WIB di Desa\nBoyoteluk, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, mengadakan Musrenbang di\nBalaidesa yang di hadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Jumlah kehadiran 42\nlaki-laki dan 19 perempuan terdiri dari Bapak Lurah, Sekretaris Desa, Ketua RT,\nRW, Perangkat Desa, BPD, TOMAS, PMD, PLD, PEKKA, PKK, Bidan Desa dan\nsebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Kontributor: Tukiyah, kader Pekka Pacitan <\/strong><\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Mendampingi Kelompok Pekka Dusun Nanggungan Desa Tahunan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"mendampingi-kelompok-pekka-dusun-nanggungan-desa-tahunan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 06:08:59","post_modified_gmt":"2020-10-22 06:08:59","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1117","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1103,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:37:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content":"\n

Udara segar di pagi hari di Desa Boyoteluk,\nkecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Anak-anak mulai pada sibuk berangkat\nsekolah dengan bergerombolan sambil berbincang-bincang, tetapi beda dengan\nFaisal Mulhakim yang berumur 10 tahun yang biasanya sudah duduk di bangku\nsekolah kelas 4 tetapi dia hanya diam di rumah karena malu kalau lihat temannya\nberangkat sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Saat saya dan Titin Ristiana Kader PEKKA mendatangi rumah Ibu Seger di malam hari pada pukul 19.30 WIB, di mana waktu makin gelap dan sunyi kesibukan di masyarakat sudah mulai berkurang. \u2018Assalammu'alaikum\u2019 ucap kami, dan \u2018Wa'alaikumsalam\u201d Jawabnya. Kami dipersilahkan duduk di ruang tamu dan berbincang -bincang membicarakan kenapa anaknya tidak sekolah? <\/p>\n\n\n\n

Dia menjawab di karenakan merasa malu dan suka ngamuk, segala upaya orang tua dan keluarga sudah berusaha tetapi tetap belum mau dibujuknya. Kendala Ibu seger adalah dia seorang janda cerai mati, harus berjuang untuk kebutuhan hidup keluarganya. Keinginannya adalah anak tetap sekolah tetapi terkadang kesibukannya yang membuat tersita waktu harus bekerja serabutan, terkadang harus ke sawah dari pagi sampai siang bahkan sampai sore, kadang juga membantu memasak tetangganya yang berjualan.<\/p>\n\n\n\n

Sedih, malu dan menyesal rasanya jika melihat\nseusia anaknya lagi pada berangkat sekolah. Selama ini belum ada pihak\nberwenang pendidikan di desanya yang mendatangi rumahnya untuk membantu anaknya\nsekolah. Terkadang tetangga di sekitar selalu menyemangati untuk sekolah tetapi\numur semakin bertambah, anak menjadi punya rasa malu karena tidak sesuai\numurnya jika harus masuk kelas satu Sekolah Dasar. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Berharap Agar Anaknya Bisa sekolah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"harapan-anaknya-agar-bisa-sekolah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:37:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1103","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1100,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:24:07","post_date_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content":"\n

Kamis, 19 September 2019 pada jam 16.00 WIB di Desa\nBoyoteluk, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, mengadakan Musrenbang di\nBalaidesa yang di hadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Jumlah kehadiran 42\nlaki-laki dan 19 perempuan terdiri dari Bapak Lurah, Sekretaris Desa, Ketua RT,\nRW, Perangkat Desa, BPD, TOMAS, PMD, PLD, PEKKA, PKK, Bidan Desa dan\nsebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Pertemuan ditutup dengan doa oleh Pengurus kelompok dan anggotapun berpamit pulang ke rumah masing \u2013 masing. Setelah berpamitan ke pengurus, sayapun harus melanjutkan perjuangan menempuh jalan yang sulit untuk kembali pulang ke rumah saya di desa Gemaharjo. Meski sulit, tidak apa bagi saya dan demi Pekka di Pacitan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Tukiyah, kader Pekka Pacitan <\/strong><\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Mendampingi Kelompok Pekka Dusun Nanggungan Desa Tahunan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"mendampingi-kelompok-pekka-dusun-nanggungan-desa-tahunan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 06:08:59","post_modified_gmt":"2020-10-22 06:08:59","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1117","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1103,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:37:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content":"\n

Udara segar di pagi hari di Desa Boyoteluk,\nkecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Anak-anak mulai pada sibuk berangkat\nsekolah dengan bergerombolan sambil berbincang-bincang, tetapi beda dengan\nFaisal Mulhakim yang berumur 10 tahun yang biasanya sudah duduk di bangku\nsekolah kelas 4 tetapi dia hanya diam di rumah karena malu kalau lihat temannya\nberangkat sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Saat saya dan Titin Ristiana Kader PEKKA mendatangi rumah Ibu Seger di malam hari pada pukul 19.30 WIB, di mana waktu makin gelap dan sunyi kesibukan di masyarakat sudah mulai berkurang. \u2018Assalammu'alaikum\u2019 ucap kami, dan \u2018Wa'alaikumsalam\u201d Jawabnya. Kami dipersilahkan duduk di ruang tamu dan berbincang -bincang membicarakan kenapa anaknya tidak sekolah? <\/p>\n\n\n\n

Dia menjawab di karenakan merasa malu dan suka ngamuk, segala upaya orang tua dan keluarga sudah berusaha tetapi tetap belum mau dibujuknya. Kendala Ibu seger adalah dia seorang janda cerai mati, harus berjuang untuk kebutuhan hidup keluarganya. Keinginannya adalah anak tetap sekolah tetapi terkadang kesibukannya yang membuat tersita waktu harus bekerja serabutan, terkadang harus ke sawah dari pagi sampai siang bahkan sampai sore, kadang juga membantu memasak tetangganya yang berjualan.<\/p>\n\n\n\n

Sedih, malu dan menyesal rasanya jika melihat\nseusia anaknya lagi pada berangkat sekolah. Selama ini belum ada pihak\nberwenang pendidikan di desanya yang mendatangi rumahnya untuk membantu anaknya\nsekolah. Terkadang tetangga di sekitar selalu menyemangati untuk sekolah tetapi\numur semakin bertambah, anak menjadi punya rasa malu karena tidak sesuai\numurnya jika harus masuk kelas satu Sekolah Dasar. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Berharap Agar Anaknya Bisa sekolah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"harapan-anaknya-agar-bisa-sekolah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:37:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1103","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1100,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:24:07","post_date_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content":"\n

Kamis, 19 September 2019 pada jam 16.00 WIB di Desa\nBoyoteluk, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, mengadakan Musrenbang di\nBalaidesa yang di hadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Jumlah kehadiran 42\nlaki-laki dan 19 perempuan terdiri dari Bapak Lurah, Sekretaris Desa, Ketua RT,\nRW, Perangkat Desa, BPD, TOMAS, PMD, PLD, PEKKA, PKK, Bidan Desa dan\nsebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Ibu \u2013 ibu Pekka Dusun Nanggungan merasa senang masih dikunjungi di masa pandemic ini. Mereka juga banyak bercerita kesulitan mereka memasarkan hasil bumi karena banyak pedagang yang dibatasi geraknya sehingga tidak keliling mencari hasil bumi.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ditutup dengan doa oleh Pengurus kelompok dan anggotapun berpamit pulang ke rumah masing \u2013 masing. Setelah berpamitan ke pengurus, sayapun harus melanjutkan perjuangan menempuh jalan yang sulit untuk kembali pulang ke rumah saya di desa Gemaharjo. Meski sulit, tidak apa bagi saya dan demi Pekka di Pacitan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Tukiyah, kader Pekka Pacitan <\/strong><\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Mendampingi Kelompok Pekka Dusun Nanggungan Desa Tahunan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"mendampingi-kelompok-pekka-dusun-nanggungan-desa-tahunan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 06:08:59","post_modified_gmt":"2020-10-22 06:08:59","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1117","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1103,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:37:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content":"\n

Udara segar di pagi hari di Desa Boyoteluk,\nkecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Anak-anak mulai pada sibuk berangkat\nsekolah dengan bergerombolan sambil berbincang-bincang, tetapi beda dengan\nFaisal Mulhakim yang berumur 10 tahun yang biasanya sudah duduk di bangku\nsekolah kelas 4 tetapi dia hanya diam di rumah karena malu kalau lihat temannya\nberangkat sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Saat saya dan Titin Ristiana Kader PEKKA mendatangi rumah Ibu Seger di malam hari pada pukul 19.30 WIB, di mana waktu makin gelap dan sunyi kesibukan di masyarakat sudah mulai berkurang. \u2018Assalammu'alaikum\u2019 ucap kami, dan \u2018Wa'alaikumsalam\u201d Jawabnya. Kami dipersilahkan duduk di ruang tamu dan berbincang -bincang membicarakan kenapa anaknya tidak sekolah? <\/p>\n\n\n\n

Dia menjawab di karenakan merasa malu dan suka ngamuk, segala upaya orang tua dan keluarga sudah berusaha tetapi tetap belum mau dibujuknya. Kendala Ibu seger adalah dia seorang janda cerai mati, harus berjuang untuk kebutuhan hidup keluarganya. Keinginannya adalah anak tetap sekolah tetapi terkadang kesibukannya yang membuat tersita waktu harus bekerja serabutan, terkadang harus ke sawah dari pagi sampai siang bahkan sampai sore, kadang juga membantu memasak tetangganya yang berjualan.<\/p>\n\n\n\n

Sedih, malu dan menyesal rasanya jika melihat\nseusia anaknya lagi pada berangkat sekolah. Selama ini belum ada pihak\nberwenang pendidikan di desanya yang mendatangi rumahnya untuk membantu anaknya\nsekolah. Terkadang tetangga di sekitar selalu menyemangati untuk sekolah tetapi\numur semakin bertambah, anak menjadi punya rasa malu karena tidak sesuai\numurnya jika harus masuk kelas satu Sekolah Dasar. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Berharap Agar Anaknya Bisa sekolah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"harapan-anaknya-agar-bisa-sekolah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:37:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1103","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1100,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:24:07","post_date_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content":"\n

Kamis, 19 September 2019 pada jam 16.00 WIB di Desa\nBoyoteluk, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, mengadakan Musrenbang di\nBalaidesa yang di hadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Jumlah kehadiran 42\nlaki-laki dan 19 perempuan terdiri dari Bapak Lurah, Sekretaris Desa, Ketua RT,\nRW, Perangkat Desa, BPD, TOMAS, PMD, PLD, PEKKA, PKK, Bidan Desa dan\nsebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Tak lupa saya membagi pengalaman bagaimana tips menjaga kesehatan di masa Pandemi. Diantaranya kita harus tetap berdisiplin menggunakan masker, mencuci tangan sesering mungkin, rutin berolahraga dan tetap gembira atau menghindari stress. Selain itu ada sedikit tambahan berbagi pengalaman tentang menjaga kesabaran karena masa sulit ini akan berlangsung cukup lama.<\/p>\n\n\n\n

Ibu \u2013 ibu Pekka Dusun Nanggungan merasa senang masih dikunjungi di masa pandemic ini. Mereka juga banyak bercerita kesulitan mereka memasarkan hasil bumi karena banyak pedagang yang dibatasi geraknya sehingga tidak keliling mencari hasil bumi.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ditutup dengan doa oleh Pengurus kelompok dan anggotapun berpamit pulang ke rumah masing \u2013 masing. Setelah berpamitan ke pengurus, sayapun harus melanjutkan perjuangan menempuh jalan yang sulit untuk kembali pulang ke rumah saya di desa Gemaharjo. Meski sulit, tidak apa bagi saya dan demi Pekka di Pacitan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Tukiyah, kader Pekka Pacitan <\/strong><\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Mendampingi Kelompok Pekka Dusun Nanggungan Desa Tahunan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"mendampingi-kelompok-pekka-dusun-nanggungan-desa-tahunan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 06:08:59","post_modified_gmt":"2020-10-22 06:08:59","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1117","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1103,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:37:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content":"\n

Udara segar di pagi hari di Desa Boyoteluk,\nkecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Anak-anak mulai pada sibuk berangkat\nsekolah dengan bergerombolan sambil berbincang-bincang, tetapi beda dengan\nFaisal Mulhakim yang berumur 10 tahun yang biasanya sudah duduk di bangku\nsekolah kelas 4 tetapi dia hanya diam di rumah karena malu kalau lihat temannya\nberangkat sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Saat saya dan Titin Ristiana Kader PEKKA mendatangi rumah Ibu Seger di malam hari pada pukul 19.30 WIB, di mana waktu makin gelap dan sunyi kesibukan di masyarakat sudah mulai berkurang. \u2018Assalammu'alaikum\u2019 ucap kami, dan \u2018Wa'alaikumsalam\u201d Jawabnya. Kami dipersilahkan duduk di ruang tamu dan berbincang -bincang membicarakan kenapa anaknya tidak sekolah? <\/p>\n\n\n\n

Dia menjawab di karenakan merasa malu dan suka ngamuk, segala upaya orang tua dan keluarga sudah berusaha tetapi tetap belum mau dibujuknya. Kendala Ibu seger adalah dia seorang janda cerai mati, harus berjuang untuk kebutuhan hidup keluarganya. Keinginannya adalah anak tetap sekolah tetapi terkadang kesibukannya yang membuat tersita waktu harus bekerja serabutan, terkadang harus ke sawah dari pagi sampai siang bahkan sampai sore, kadang juga membantu memasak tetangganya yang berjualan.<\/p>\n\n\n\n

Sedih, malu dan menyesal rasanya jika melihat\nseusia anaknya lagi pada berangkat sekolah. Selama ini belum ada pihak\nberwenang pendidikan di desanya yang mendatangi rumahnya untuk membantu anaknya\nsekolah. Terkadang tetangga di sekitar selalu menyemangati untuk sekolah tetapi\numur semakin bertambah, anak menjadi punya rasa malu karena tidak sesuai\numurnya jika harus masuk kelas satu Sekolah Dasar. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Berharap Agar Anaknya Bisa sekolah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"harapan-anaknya-agar-bisa-sekolah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:37:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1103","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1100,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:24:07","post_date_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content":"\n

Kamis, 19 September 2019 pada jam 16.00 WIB di Desa\nBoyoteluk, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, mengadakan Musrenbang di\nBalaidesa yang di hadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Jumlah kehadiran 42\nlaki-laki dan 19 perempuan terdiri dari Bapak Lurah, Sekretaris Desa, Ketua RT,\nRW, Perangkat Desa, BPD, TOMAS, PMD, PLD, PEKKA, PKK, Bidan Desa dan\nsebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Ibu-ibupun dengan semangat dan ceria menyambut kehadiran saya. Meski acara pertemuan dilaksanakan di depan Pustu desa Tahunan, namun tak mengurangi semangat ibu-ibu. Acara dibuka oleh pengurus dengan doa, lalu dilanjutkan dengan penyetoran uang arisan dan simpan pinjam. Meski ada beberapa anggota kelompok yang tidak hadir karena ada keperluan lain, namun 14 anggota yang hadir tetap gembira dan semangat menghadiri pertemuan.<\/p>\n\n\n\n

Tak lupa saya membagi pengalaman bagaimana tips menjaga kesehatan di masa Pandemi. Diantaranya kita harus tetap berdisiplin menggunakan masker, mencuci tangan sesering mungkin, rutin berolahraga dan tetap gembira atau menghindari stress. Selain itu ada sedikit tambahan berbagi pengalaman tentang menjaga kesabaran karena masa sulit ini akan berlangsung cukup lama.<\/p>\n\n\n\n

Ibu \u2013 ibu Pekka Dusun Nanggungan merasa senang masih dikunjungi di masa pandemic ini. Mereka juga banyak bercerita kesulitan mereka memasarkan hasil bumi karena banyak pedagang yang dibatasi geraknya sehingga tidak keliling mencari hasil bumi.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ditutup dengan doa oleh Pengurus kelompok dan anggotapun berpamit pulang ke rumah masing \u2013 masing. Setelah berpamitan ke pengurus, sayapun harus melanjutkan perjuangan menempuh jalan yang sulit untuk kembali pulang ke rumah saya di desa Gemaharjo. Meski sulit, tidak apa bagi saya dan demi Pekka di Pacitan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Tukiyah, kader Pekka Pacitan <\/strong><\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Mendampingi Kelompok Pekka Dusun Nanggungan Desa Tahunan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"mendampingi-kelompok-pekka-dusun-nanggungan-desa-tahunan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 06:08:59","post_modified_gmt":"2020-10-22 06:08:59","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1117","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1103,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:37:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content":"\n

Udara segar di pagi hari di Desa Boyoteluk,\nkecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Anak-anak mulai pada sibuk berangkat\nsekolah dengan bergerombolan sambil berbincang-bincang, tetapi beda dengan\nFaisal Mulhakim yang berumur 10 tahun yang biasanya sudah duduk di bangku\nsekolah kelas 4 tetapi dia hanya diam di rumah karena malu kalau lihat temannya\nberangkat sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Saat saya dan Titin Ristiana Kader PEKKA mendatangi rumah Ibu Seger di malam hari pada pukul 19.30 WIB, di mana waktu makin gelap dan sunyi kesibukan di masyarakat sudah mulai berkurang. \u2018Assalammu'alaikum\u2019 ucap kami, dan \u2018Wa'alaikumsalam\u201d Jawabnya. Kami dipersilahkan duduk di ruang tamu dan berbincang -bincang membicarakan kenapa anaknya tidak sekolah? <\/p>\n\n\n\n

Dia menjawab di karenakan merasa malu dan suka ngamuk, segala upaya orang tua dan keluarga sudah berusaha tetapi tetap belum mau dibujuknya. Kendala Ibu seger adalah dia seorang janda cerai mati, harus berjuang untuk kebutuhan hidup keluarganya. Keinginannya adalah anak tetap sekolah tetapi terkadang kesibukannya yang membuat tersita waktu harus bekerja serabutan, terkadang harus ke sawah dari pagi sampai siang bahkan sampai sore, kadang juga membantu memasak tetangganya yang berjualan.<\/p>\n\n\n\n

Sedih, malu dan menyesal rasanya jika melihat\nseusia anaknya lagi pada berangkat sekolah. Selama ini belum ada pihak\nberwenang pendidikan di desanya yang mendatangi rumahnya untuk membantu anaknya\nsekolah. Terkadang tetangga di sekitar selalu menyemangati untuk sekolah tetapi\numur semakin bertambah, anak menjadi punya rasa malu karena tidak sesuai\numurnya jika harus masuk kelas satu Sekolah Dasar. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Berharap Agar Anaknya Bisa sekolah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"harapan-anaknya-agar-bisa-sekolah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:37:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1103","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1100,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:24:07","post_date_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content":"\n

Kamis, 19 September 2019 pada jam 16.00 WIB di Desa\nBoyoteluk, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, mengadakan Musrenbang di\nBalaidesa yang di hadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Jumlah kehadiran 42\nlaki-laki dan 19 perempuan terdiri dari Bapak Lurah, Sekretaris Desa, Ketua RT,\nRW, Perangkat Desa, BPD, TOMAS, PMD, PLD, PEKKA, PKK, Bidan Desa dan\nsebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Dalam perjalanan, banyak lika liku jalan harus saya lalui dan beberapa ruas jalan tidak bisa dilalui karena sedang dalam proses perbaikan jalan. Posisi motor yang diaper diantara 2 mobil membuat saya sulit. Jalan pintas itu terpaksa saya lalui meski lebih naik turun. Meskipun perjalanan cukup mendebarkan di jalan, namun sesampai di tempat pertemuan saya harus kembali ceria karena sudah ditunggu ibu-ibu Pekka kelompok Dusun Nanggungan, Tahunan.<\/p>\n\n\n\n

Ibu-ibupun dengan semangat dan ceria menyambut kehadiran saya. Meski acara pertemuan dilaksanakan di depan Pustu desa Tahunan, namun tak mengurangi semangat ibu-ibu. Acara dibuka oleh pengurus dengan doa, lalu dilanjutkan dengan penyetoran uang arisan dan simpan pinjam. Meski ada beberapa anggota kelompok yang tidak hadir karena ada keperluan lain, namun 14 anggota yang hadir tetap gembira dan semangat menghadiri pertemuan.<\/p>\n\n\n\n

Tak lupa saya membagi pengalaman bagaimana tips menjaga kesehatan di masa Pandemi. Diantaranya kita harus tetap berdisiplin menggunakan masker, mencuci tangan sesering mungkin, rutin berolahraga dan tetap gembira atau menghindari stress. Selain itu ada sedikit tambahan berbagi pengalaman tentang menjaga kesabaran karena masa sulit ini akan berlangsung cukup lama.<\/p>\n\n\n\n

Ibu \u2013 ibu Pekka Dusun Nanggungan merasa senang masih dikunjungi di masa pandemic ini. Mereka juga banyak bercerita kesulitan mereka memasarkan hasil bumi karena banyak pedagang yang dibatasi geraknya sehingga tidak keliling mencari hasil bumi.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ditutup dengan doa oleh Pengurus kelompok dan anggotapun berpamit pulang ke rumah masing \u2013 masing. Setelah berpamitan ke pengurus, sayapun harus melanjutkan perjuangan menempuh jalan yang sulit untuk kembali pulang ke rumah saya di desa Gemaharjo. Meski sulit, tidak apa bagi saya dan demi Pekka di Pacitan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Tukiyah, kader Pekka Pacitan <\/strong><\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Mendampingi Kelompok Pekka Dusun Nanggungan Desa Tahunan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"mendampingi-kelompok-pekka-dusun-nanggungan-desa-tahunan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 06:08:59","post_modified_gmt":"2020-10-22 06:08:59","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1117","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1103,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:37:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content":"\n

Udara segar di pagi hari di Desa Boyoteluk,\nkecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Anak-anak mulai pada sibuk berangkat\nsekolah dengan bergerombolan sambil berbincang-bincang, tetapi beda dengan\nFaisal Mulhakim yang berumur 10 tahun yang biasanya sudah duduk di bangku\nsekolah kelas 4 tetapi dia hanya diam di rumah karena malu kalau lihat temannya\nberangkat sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Saat saya dan Titin Ristiana Kader PEKKA mendatangi rumah Ibu Seger di malam hari pada pukul 19.30 WIB, di mana waktu makin gelap dan sunyi kesibukan di masyarakat sudah mulai berkurang. \u2018Assalammu'alaikum\u2019 ucap kami, dan \u2018Wa'alaikumsalam\u201d Jawabnya. Kami dipersilahkan duduk di ruang tamu dan berbincang -bincang membicarakan kenapa anaknya tidak sekolah? <\/p>\n\n\n\n

Dia menjawab di karenakan merasa malu dan suka ngamuk, segala upaya orang tua dan keluarga sudah berusaha tetapi tetap belum mau dibujuknya. Kendala Ibu seger adalah dia seorang janda cerai mati, harus berjuang untuk kebutuhan hidup keluarganya. Keinginannya adalah anak tetap sekolah tetapi terkadang kesibukannya yang membuat tersita waktu harus bekerja serabutan, terkadang harus ke sawah dari pagi sampai siang bahkan sampai sore, kadang juga membantu memasak tetangganya yang berjualan.<\/p>\n\n\n\n

Sedih, malu dan menyesal rasanya jika melihat\nseusia anaknya lagi pada berangkat sekolah. Selama ini belum ada pihak\nberwenang pendidikan di desanya yang mendatangi rumahnya untuk membantu anaknya\nsekolah. Terkadang tetangga di sekitar selalu menyemangati untuk sekolah tetapi\numur semakin bertambah, anak menjadi punya rasa malu karena tidak sesuai\numurnya jika harus masuk kelas satu Sekolah Dasar. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Berharap Agar Anaknya Bisa sekolah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"harapan-anaknya-agar-bisa-sekolah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:37:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1103","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1100,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:24:07","post_date_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content":"\n

Kamis, 19 September 2019 pada jam 16.00 WIB di Desa\nBoyoteluk, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, mengadakan Musrenbang di\nBalaidesa yang di hadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Jumlah kehadiran 42\nlaki-laki dan 19 perempuan terdiri dari Bapak Lurah, Sekretaris Desa, Ketua RT,\nRW, Perangkat Desa, BPD, TOMAS, PMD, PLD, PEKKA, PKK, Bidan Desa dan\nsebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Pada hari Minggu tanggal 27 September 2020, saya menempuh perjalanan mendampingi pertemuan kelompok Pekka Dusun Nanggungan desa Tahunan, Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan.<\/p>\n\n\n\n

Dalam perjalanan, banyak lika liku jalan harus saya lalui dan beberapa ruas jalan tidak bisa dilalui karena sedang dalam proses perbaikan jalan. Posisi motor yang diaper diantara 2 mobil membuat saya sulit. Jalan pintas itu terpaksa saya lalui meski lebih naik turun. Meskipun perjalanan cukup mendebarkan di jalan, namun sesampai di tempat pertemuan saya harus kembali ceria karena sudah ditunggu ibu-ibu Pekka kelompok Dusun Nanggungan, Tahunan.<\/p>\n\n\n\n

Ibu-ibupun dengan semangat dan ceria menyambut kehadiran saya. Meski acara pertemuan dilaksanakan di depan Pustu desa Tahunan, namun tak mengurangi semangat ibu-ibu. Acara dibuka oleh pengurus dengan doa, lalu dilanjutkan dengan penyetoran uang arisan dan simpan pinjam. Meski ada beberapa anggota kelompok yang tidak hadir karena ada keperluan lain, namun 14 anggota yang hadir tetap gembira dan semangat menghadiri pertemuan.<\/p>\n\n\n\n

Tak lupa saya membagi pengalaman bagaimana tips menjaga kesehatan di masa Pandemi. Diantaranya kita harus tetap berdisiplin menggunakan masker, mencuci tangan sesering mungkin, rutin berolahraga dan tetap gembira atau menghindari stress. Selain itu ada sedikit tambahan berbagi pengalaman tentang menjaga kesabaran karena masa sulit ini akan berlangsung cukup lama.<\/p>\n\n\n\n

Ibu \u2013 ibu Pekka Dusun Nanggungan merasa senang masih dikunjungi di masa pandemic ini. Mereka juga banyak bercerita kesulitan mereka memasarkan hasil bumi karena banyak pedagang yang dibatasi geraknya sehingga tidak keliling mencari hasil bumi.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ditutup dengan doa oleh Pengurus kelompok dan anggotapun berpamit pulang ke rumah masing \u2013 masing. Setelah berpamitan ke pengurus, sayapun harus melanjutkan perjuangan menempuh jalan yang sulit untuk kembali pulang ke rumah saya di desa Gemaharjo. Meski sulit, tidak apa bagi saya dan demi Pekka di Pacitan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Tukiyah, kader Pekka Pacitan <\/strong><\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Mendampingi Kelompok Pekka Dusun Nanggungan Desa Tahunan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"mendampingi-kelompok-pekka-dusun-nanggungan-desa-tahunan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 06:08:59","post_modified_gmt":"2020-10-22 06:08:59","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1117","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1103,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:37:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content":"\n

Udara segar di pagi hari di Desa Boyoteluk,\nkecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Anak-anak mulai pada sibuk berangkat\nsekolah dengan bergerombolan sambil berbincang-bincang, tetapi beda dengan\nFaisal Mulhakim yang berumur 10 tahun yang biasanya sudah duduk di bangku\nsekolah kelas 4 tetapi dia hanya diam di rumah karena malu kalau lihat temannya\nberangkat sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Saat saya dan Titin Ristiana Kader PEKKA mendatangi rumah Ibu Seger di malam hari pada pukul 19.30 WIB, di mana waktu makin gelap dan sunyi kesibukan di masyarakat sudah mulai berkurang. \u2018Assalammu'alaikum\u2019 ucap kami, dan \u2018Wa'alaikumsalam\u201d Jawabnya. Kami dipersilahkan duduk di ruang tamu dan berbincang -bincang membicarakan kenapa anaknya tidak sekolah? <\/p>\n\n\n\n

Dia menjawab di karenakan merasa malu dan suka ngamuk, segala upaya orang tua dan keluarga sudah berusaha tetapi tetap belum mau dibujuknya. Kendala Ibu seger adalah dia seorang janda cerai mati, harus berjuang untuk kebutuhan hidup keluarganya. Keinginannya adalah anak tetap sekolah tetapi terkadang kesibukannya yang membuat tersita waktu harus bekerja serabutan, terkadang harus ke sawah dari pagi sampai siang bahkan sampai sore, kadang juga membantu memasak tetangganya yang berjualan.<\/p>\n\n\n\n

Sedih, malu dan menyesal rasanya jika melihat\nseusia anaknya lagi pada berangkat sekolah. Selama ini belum ada pihak\nberwenang pendidikan di desanya yang mendatangi rumahnya untuk membantu anaknya\nsekolah. Terkadang tetangga di sekitar selalu menyemangati untuk sekolah tetapi\numur semakin bertambah, anak menjadi punya rasa malu karena tidak sesuai\numurnya jika harus masuk kelas satu Sekolah Dasar. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Berharap Agar Anaknya Bisa sekolah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"harapan-anaknya-agar-bisa-sekolah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:37:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1103","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1100,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:24:07","post_date_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content":"\n

Kamis, 19 September 2019 pada jam 16.00 WIB di Desa\nBoyoteluk, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, mengadakan Musrenbang di\nBalaidesa yang di hadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Jumlah kehadiran 42\nlaki-laki dan 19 perempuan terdiri dari Bapak Lurah, Sekretaris Desa, Ketua RT,\nRW, Perangkat Desa, BPD, TOMAS, PMD, PLD, PEKKA, PKK, Bidan Desa dan\nsebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Kontributor: Tukiyah, kader Pekka Pacitan <\/strong><\/p>\n","post_title":"Mendampingi Pertemuan Kelompok Pekka Dusun Pahit, Tahunan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"mendampingi-pertemuan-kelompok-pekka-dusun-pahit-tahunan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-23 03:00:15","post_modified_gmt":"2020-10-23 03:00:15","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1131","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1117,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 06:08:59","post_date_gmt":"2020-10-22 06:08:59","post_content":"\n

Pada hari Minggu tanggal 27 September 2020, saya menempuh perjalanan mendampingi pertemuan kelompok Pekka Dusun Nanggungan desa Tahunan, Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan.<\/p>\n\n\n\n

Dalam perjalanan, banyak lika liku jalan harus saya lalui dan beberapa ruas jalan tidak bisa dilalui karena sedang dalam proses perbaikan jalan. Posisi motor yang diaper diantara 2 mobil membuat saya sulit. Jalan pintas itu terpaksa saya lalui meski lebih naik turun. Meskipun perjalanan cukup mendebarkan di jalan, namun sesampai di tempat pertemuan saya harus kembali ceria karena sudah ditunggu ibu-ibu Pekka kelompok Dusun Nanggungan, Tahunan.<\/p>\n\n\n\n

Ibu-ibupun dengan semangat dan ceria menyambut kehadiran saya. Meski acara pertemuan dilaksanakan di depan Pustu desa Tahunan, namun tak mengurangi semangat ibu-ibu. Acara dibuka oleh pengurus dengan doa, lalu dilanjutkan dengan penyetoran uang arisan dan simpan pinjam. Meski ada beberapa anggota kelompok yang tidak hadir karena ada keperluan lain, namun 14 anggota yang hadir tetap gembira dan semangat menghadiri pertemuan.<\/p>\n\n\n\n

Tak lupa saya membagi pengalaman bagaimana tips menjaga kesehatan di masa Pandemi. Diantaranya kita harus tetap berdisiplin menggunakan masker, mencuci tangan sesering mungkin, rutin berolahraga dan tetap gembira atau menghindari stress. Selain itu ada sedikit tambahan berbagi pengalaman tentang menjaga kesabaran karena masa sulit ini akan berlangsung cukup lama.<\/p>\n\n\n\n

Ibu \u2013 ibu Pekka Dusun Nanggungan merasa senang masih dikunjungi di masa pandemic ini. Mereka juga banyak bercerita kesulitan mereka memasarkan hasil bumi karena banyak pedagang yang dibatasi geraknya sehingga tidak keliling mencari hasil bumi.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ditutup dengan doa oleh Pengurus kelompok dan anggotapun berpamit pulang ke rumah masing \u2013 masing. Setelah berpamitan ke pengurus, sayapun harus melanjutkan perjuangan menempuh jalan yang sulit untuk kembali pulang ke rumah saya di desa Gemaharjo. Meski sulit, tidak apa bagi saya dan demi Pekka di Pacitan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Tukiyah, kader Pekka Pacitan <\/strong><\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Mendampingi Kelompok Pekka Dusun Nanggungan Desa Tahunan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"mendampingi-kelompok-pekka-dusun-nanggungan-desa-tahunan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 06:08:59","post_modified_gmt":"2020-10-22 06:08:59","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1117","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1103,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:37:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content":"\n

Udara segar di pagi hari di Desa Boyoteluk,\nkecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Anak-anak mulai pada sibuk berangkat\nsekolah dengan bergerombolan sambil berbincang-bincang, tetapi beda dengan\nFaisal Mulhakim yang berumur 10 tahun yang biasanya sudah duduk di bangku\nsekolah kelas 4 tetapi dia hanya diam di rumah karena malu kalau lihat temannya\nberangkat sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Saat saya dan Titin Ristiana Kader PEKKA mendatangi rumah Ibu Seger di malam hari pada pukul 19.30 WIB, di mana waktu makin gelap dan sunyi kesibukan di masyarakat sudah mulai berkurang. \u2018Assalammu'alaikum\u2019 ucap kami, dan \u2018Wa'alaikumsalam\u201d Jawabnya. Kami dipersilahkan duduk di ruang tamu dan berbincang -bincang membicarakan kenapa anaknya tidak sekolah? <\/p>\n\n\n\n

Dia menjawab di karenakan merasa malu dan suka ngamuk, segala upaya orang tua dan keluarga sudah berusaha tetapi tetap belum mau dibujuknya. Kendala Ibu seger adalah dia seorang janda cerai mati, harus berjuang untuk kebutuhan hidup keluarganya. Keinginannya adalah anak tetap sekolah tetapi terkadang kesibukannya yang membuat tersita waktu harus bekerja serabutan, terkadang harus ke sawah dari pagi sampai siang bahkan sampai sore, kadang juga membantu memasak tetangganya yang berjualan.<\/p>\n\n\n\n

Sedih, malu dan menyesal rasanya jika melihat\nseusia anaknya lagi pada berangkat sekolah. Selama ini belum ada pihak\nberwenang pendidikan di desanya yang mendatangi rumahnya untuk membantu anaknya\nsekolah. Terkadang tetangga di sekitar selalu menyemangati untuk sekolah tetapi\numur semakin bertambah, anak menjadi punya rasa malu karena tidak sesuai\numurnya jika harus masuk kelas satu Sekolah Dasar. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Berharap Agar Anaknya Bisa sekolah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"harapan-anaknya-agar-bisa-sekolah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:37:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1103","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1100,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:24:07","post_date_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content":"\n

Kamis, 19 September 2019 pada jam 16.00 WIB di Desa\nBoyoteluk, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, mengadakan Musrenbang di\nBalaidesa yang di hadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Jumlah kehadiran 42\nlaki-laki dan 19 perempuan terdiri dari Bapak Lurah, Sekretaris Desa, Ketua RT,\nRW, Perangkat Desa, BPD, TOMAS, PMD, PLD, PEKKA, PKK, Bidan Desa dan\nsebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Akhirnya pertemuan ditutup oleh pengurus kelompok saat anggota yg hadir tinggal sedikit. Meski demikian mereka mengatakan senang dan berterimakasih kepada saya karena tetap hadir meski di masa Pandemi. Saya senang bisa mendampingi pertemuan kelompok Pekka Dusun Pahit dan semoga terus berkembang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Tukiyah, kader Pekka Pacitan <\/strong><\/p>\n","post_title":"Mendampingi Pertemuan Kelompok Pekka Dusun Pahit, Tahunan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"mendampingi-pertemuan-kelompok-pekka-dusun-pahit-tahunan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-23 03:00:15","post_modified_gmt":"2020-10-23 03:00:15","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1131","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1117,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 06:08:59","post_date_gmt":"2020-10-22 06:08:59","post_content":"\n

Pada hari Minggu tanggal 27 September 2020, saya menempuh perjalanan mendampingi pertemuan kelompok Pekka Dusun Nanggungan desa Tahunan, Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan.<\/p>\n\n\n\n

Dalam perjalanan, banyak lika liku jalan harus saya lalui dan beberapa ruas jalan tidak bisa dilalui karena sedang dalam proses perbaikan jalan. Posisi motor yang diaper diantara 2 mobil membuat saya sulit. Jalan pintas itu terpaksa saya lalui meski lebih naik turun. Meskipun perjalanan cukup mendebarkan di jalan, namun sesampai di tempat pertemuan saya harus kembali ceria karena sudah ditunggu ibu-ibu Pekka kelompok Dusun Nanggungan, Tahunan.<\/p>\n\n\n\n

Ibu-ibupun dengan semangat dan ceria menyambut kehadiran saya. Meski acara pertemuan dilaksanakan di depan Pustu desa Tahunan, namun tak mengurangi semangat ibu-ibu. Acara dibuka oleh pengurus dengan doa, lalu dilanjutkan dengan penyetoran uang arisan dan simpan pinjam. Meski ada beberapa anggota kelompok yang tidak hadir karena ada keperluan lain, namun 14 anggota yang hadir tetap gembira dan semangat menghadiri pertemuan.<\/p>\n\n\n\n

Tak lupa saya membagi pengalaman bagaimana tips menjaga kesehatan di masa Pandemi. Diantaranya kita harus tetap berdisiplin menggunakan masker, mencuci tangan sesering mungkin, rutin berolahraga dan tetap gembira atau menghindari stress. Selain itu ada sedikit tambahan berbagi pengalaman tentang menjaga kesabaran karena masa sulit ini akan berlangsung cukup lama.<\/p>\n\n\n\n

Ibu \u2013 ibu Pekka Dusun Nanggungan merasa senang masih dikunjungi di masa pandemic ini. Mereka juga banyak bercerita kesulitan mereka memasarkan hasil bumi karena banyak pedagang yang dibatasi geraknya sehingga tidak keliling mencari hasil bumi.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ditutup dengan doa oleh Pengurus kelompok dan anggotapun berpamit pulang ke rumah masing \u2013 masing. Setelah berpamitan ke pengurus, sayapun harus melanjutkan perjuangan menempuh jalan yang sulit untuk kembali pulang ke rumah saya di desa Gemaharjo. Meski sulit, tidak apa bagi saya dan demi Pekka di Pacitan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Tukiyah, kader Pekka Pacitan <\/strong><\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Mendampingi Kelompok Pekka Dusun Nanggungan Desa Tahunan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"mendampingi-kelompok-pekka-dusun-nanggungan-desa-tahunan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 06:08:59","post_modified_gmt":"2020-10-22 06:08:59","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1117","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1103,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:37:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content":"\n

Udara segar di pagi hari di Desa Boyoteluk,\nkecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Anak-anak mulai pada sibuk berangkat\nsekolah dengan bergerombolan sambil berbincang-bincang, tetapi beda dengan\nFaisal Mulhakim yang berumur 10 tahun yang biasanya sudah duduk di bangku\nsekolah kelas 4 tetapi dia hanya diam di rumah karena malu kalau lihat temannya\nberangkat sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Saat saya dan Titin Ristiana Kader PEKKA mendatangi rumah Ibu Seger di malam hari pada pukul 19.30 WIB, di mana waktu makin gelap dan sunyi kesibukan di masyarakat sudah mulai berkurang. \u2018Assalammu'alaikum\u2019 ucap kami, dan \u2018Wa'alaikumsalam\u201d Jawabnya. Kami dipersilahkan duduk di ruang tamu dan berbincang -bincang membicarakan kenapa anaknya tidak sekolah? <\/p>\n\n\n\n

Dia menjawab di karenakan merasa malu dan suka ngamuk, segala upaya orang tua dan keluarga sudah berusaha tetapi tetap belum mau dibujuknya. Kendala Ibu seger adalah dia seorang janda cerai mati, harus berjuang untuk kebutuhan hidup keluarganya. Keinginannya adalah anak tetap sekolah tetapi terkadang kesibukannya yang membuat tersita waktu harus bekerja serabutan, terkadang harus ke sawah dari pagi sampai siang bahkan sampai sore, kadang juga membantu memasak tetangganya yang berjualan.<\/p>\n\n\n\n

Sedih, malu dan menyesal rasanya jika melihat\nseusia anaknya lagi pada berangkat sekolah. Selama ini belum ada pihak\nberwenang pendidikan di desanya yang mendatangi rumahnya untuk membantu anaknya\nsekolah. Terkadang tetangga di sekitar selalu menyemangati untuk sekolah tetapi\numur semakin bertambah, anak menjadi punya rasa malu karena tidak sesuai\numurnya jika harus masuk kelas satu Sekolah Dasar. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Berharap Agar Anaknya Bisa sekolah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"harapan-anaknya-agar-bisa-sekolah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:37:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1103","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1100,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:24:07","post_date_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content":"\n

Kamis, 19 September 2019 pada jam 16.00 WIB di Desa\nBoyoteluk, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, mengadakan Musrenbang di\nBalaidesa yang di hadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Jumlah kehadiran 42\nlaki-laki dan 19 perempuan terdiri dari Bapak Lurah, Sekretaris Desa, Ketua RT,\nRW, Perangkat Desa, BPD, TOMAS, PMD, PLD, PEKKA, PKK, Bidan Desa dan\nsebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Karena semangat, saya sampai lupa kalau batre HP drop dan saya harus mengecas. Agak kecewa juga karena tidak bisa mngambil gambar saat banyak yang hadir. Cuaca sudah mendung dan sebentar lagi sepertinya akan turun hujan. Beberapa anggota yang hadir Nampak sudah gelisah karena harus mencari rumput untuk pakan sapi atau kambing.<\/p>\n\n\n\n

Akhirnya pertemuan ditutup oleh pengurus kelompok saat anggota yg hadir tinggal sedikit. Meski demikian mereka mengatakan senang dan berterimakasih kepada saya karena tetap hadir meski di masa Pandemi. Saya senang bisa mendampingi pertemuan kelompok Pekka Dusun Pahit dan semoga terus berkembang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Tukiyah, kader Pekka Pacitan <\/strong><\/p>\n","post_title":"Mendampingi Pertemuan Kelompok Pekka Dusun Pahit, Tahunan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"mendampingi-pertemuan-kelompok-pekka-dusun-pahit-tahunan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-23 03:00:15","post_modified_gmt":"2020-10-23 03:00:15","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1131","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1117,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 06:08:59","post_date_gmt":"2020-10-22 06:08:59","post_content":"\n

Pada hari Minggu tanggal 27 September 2020, saya menempuh perjalanan mendampingi pertemuan kelompok Pekka Dusun Nanggungan desa Tahunan, Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan.<\/p>\n\n\n\n

Dalam perjalanan, banyak lika liku jalan harus saya lalui dan beberapa ruas jalan tidak bisa dilalui karena sedang dalam proses perbaikan jalan. Posisi motor yang diaper diantara 2 mobil membuat saya sulit. Jalan pintas itu terpaksa saya lalui meski lebih naik turun. Meskipun perjalanan cukup mendebarkan di jalan, namun sesampai di tempat pertemuan saya harus kembali ceria karena sudah ditunggu ibu-ibu Pekka kelompok Dusun Nanggungan, Tahunan.<\/p>\n\n\n\n

Ibu-ibupun dengan semangat dan ceria menyambut kehadiran saya. Meski acara pertemuan dilaksanakan di depan Pustu desa Tahunan, namun tak mengurangi semangat ibu-ibu. Acara dibuka oleh pengurus dengan doa, lalu dilanjutkan dengan penyetoran uang arisan dan simpan pinjam. Meski ada beberapa anggota kelompok yang tidak hadir karena ada keperluan lain, namun 14 anggota yang hadir tetap gembira dan semangat menghadiri pertemuan.<\/p>\n\n\n\n

Tak lupa saya membagi pengalaman bagaimana tips menjaga kesehatan di masa Pandemi. Diantaranya kita harus tetap berdisiplin menggunakan masker, mencuci tangan sesering mungkin, rutin berolahraga dan tetap gembira atau menghindari stress. Selain itu ada sedikit tambahan berbagi pengalaman tentang menjaga kesabaran karena masa sulit ini akan berlangsung cukup lama.<\/p>\n\n\n\n

Ibu \u2013 ibu Pekka Dusun Nanggungan merasa senang masih dikunjungi di masa pandemic ini. Mereka juga banyak bercerita kesulitan mereka memasarkan hasil bumi karena banyak pedagang yang dibatasi geraknya sehingga tidak keliling mencari hasil bumi.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ditutup dengan doa oleh Pengurus kelompok dan anggotapun berpamit pulang ke rumah masing \u2013 masing. Setelah berpamitan ke pengurus, sayapun harus melanjutkan perjuangan menempuh jalan yang sulit untuk kembali pulang ke rumah saya di desa Gemaharjo. Meski sulit, tidak apa bagi saya dan demi Pekka di Pacitan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Tukiyah, kader Pekka Pacitan <\/strong><\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Mendampingi Kelompok Pekka Dusun Nanggungan Desa Tahunan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"mendampingi-kelompok-pekka-dusun-nanggungan-desa-tahunan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 06:08:59","post_modified_gmt":"2020-10-22 06:08:59","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1117","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1103,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:37:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content":"\n

Udara segar di pagi hari di Desa Boyoteluk,\nkecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Anak-anak mulai pada sibuk berangkat\nsekolah dengan bergerombolan sambil berbincang-bincang, tetapi beda dengan\nFaisal Mulhakim yang berumur 10 tahun yang biasanya sudah duduk di bangku\nsekolah kelas 4 tetapi dia hanya diam di rumah karena malu kalau lihat temannya\nberangkat sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Saat saya dan Titin Ristiana Kader PEKKA mendatangi rumah Ibu Seger di malam hari pada pukul 19.30 WIB, di mana waktu makin gelap dan sunyi kesibukan di masyarakat sudah mulai berkurang. \u2018Assalammu'alaikum\u2019 ucap kami, dan \u2018Wa'alaikumsalam\u201d Jawabnya. Kami dipersilahkan duduk di ruang tamu dan berbincang -bincang membicarakan kenapa anaknya tidak sekolah? <\/p>\n\n\n\n

Dia menjawab di karenakan merasa malu dan suka ngamuk, segala upaya orang tua dan keluarga sudah berusaha tetapi tetap belum mau dibujuknya. Kendala Ibu seger adalah dia seorang janda cerai mati, harus berjuang untuk kebutuhan hidup keluarganya. Keinginannya adalah anak tetap sekolah tetapi terkadang kesibukannya yang membuat tersita waktu harus bekerja serabutan, terkadang harus ke sawah dari pagi sampai siang bahkan sampai sore, kadang juga membantu memasak tetangganya yang berjualan.<\/p>\n\n\n\n

Sedih, malu dan menyesal rasanya jika melihat\nseusia anaknya lagi pada berangkat sekolah. Selama ini belum ada pihak\nberwenang pendidikan di desanya yang mendatangi rumahnya untuk membantu anaknya\nsekolah. Terkadang tetangga di sekitar selalu menyemangati untuk sekolah tetapi\numur semakin bertambah, anak menjadi punya rasa malu karena tidak sesuai\numurnya jika harus masuk kelas satu Sekolah Dasar. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Berharap Agar Anaknya Bisa sekolah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"harapan-anaknya-agar-bisa-sekolah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:37:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1103","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1100,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:24:07","post_date_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content":"\n

Kamis, 19 September 2019 pada jam 16.00 WIB di Desa\nBoyoteluk, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, mengadakan Musrenbang di\nBalaidesa yang di hadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Jumlah kehadiran 42\nlaki-laki dan 19 perempuan terdiri dari Bapak Lurah, Sekretaris Desa, Ketua RT,\nRW, Perangkat Desa, BPD, TOMAS, PMD, PLD, PEKKA, PKK, Bidan Desa dan\nsebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Saat sampai di dusun Pahit, pertemuan kelompok sudah dimulai dengan arisan dan simpan pinjam. Kehadiran saya disambut dengan gembira. Tak lupa saya sampaikan materi dari HP tentang tata cara menjaga kesehatan selama Pandemi Covid 19 ini. Dibahas pula di desa Tahunan sudah ada yang Positif Covid 19, namun sudah sembuh.<\/p>\n\n\n\n

Karena semangat, saya sampai lupa kalau batre HP drop dan saya harus mengecas. Agak kecewa juga karena tidak bisa mngambil gambar saat banyak yang hadir. Cuaca sudah mendung dan sebentar lagi sepertinya akan turun hujan. Beberapa anggota yang hadir Nampak sudah gelisah karena harus mencari rumput untuk pakan sapi atau kambing.<\/p>\n\n\n\n

Akhirnya pertemuan ditutup oleh pengurus kelompok saat anggota yg hadir tinggal sedikit. Meski demikian mereka mengatakan senang dan berterimakasih kepada saya karena tetap hadir meski di masa Pandemi. Saya senang bisa mendampingi pertemuan kelompok Pekka Dusun Pahit dan semoga terus berkembang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Tukiyah, kader Pekka Pacitan <\/strong><\/p>\n","post_title":"Mendampingi Pertemuan Kelompok Pekka Dusun Pahit, Tahunan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"mendampingi-pertemuan-kelompok-pekka-dusun-pahit-tahunan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-23 03:00:15","post_modified_gmt":"2020-10-23 03:00:15","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1131","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1117,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 06:08:59","post_date_gmt":"2020-10-22 06:08:59","post_content":"\n

Pada hari Minggu tanggal 27 September 2020, saya menempuh perjalanan mendampingi pertemuan kelompok Pekka Dusun Nanggungan desa Tahunan, Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan.<\/p>\n\n\n\n

Dalam perjalanan, banyak lika liku jalan harus saya lalui dan beberapa ruas jalan tidak bisa dilalui karena sedang dalam proses perbaikan jalan. Posisi motor yang diaper diantara 2 mobil membuat saya sulit. Jalan pintas itu terpaksa saya lalui meski lebih naik turun. Meskipun perjalanan cukup mendebarkan di jalan, namun sesampai di tempat pertemuan saya harus kembali ceria karena sudah ditunggu ibu-ibu Pekka kelompok Dusun Nanggungan, Tahunan.<\/p>\n\n\n\n

Ibu-ibupun dengan semangat dan ceria menyambut kehadiran saya. Meski acara pertemuan dilaksanakan di depan Pustu desa Tahunan, namun tak mengurangi semangat ibu-ibu. Acara dibuka oleh pengurus dengan doa, lalu dilanjutkan dengan penyetoran uang arisan dan simpan pinjam. Meski ada beberapa anggota kelompok yang tidak hadir karena ada keperluan lain, namun 14 anggota yang hadir tetap gembira dan semangat menghadiri pertemuan.<\/p>\n\n\n\n

Tak lupa saya membagi pengalaman bagaimana tips menjaga kesehatan di masa Pandemi. Diantaranya kita harus tetap berdisiplin menggunakan masker, mencuci tangan sesering mungkin, rutin berolahraga dan tetap gembira atau menghindari stress. Selain itu ada sedikit tambahan berbagi pengalaman tentang menjaga kesabaran karena masa sulit ini akan berlangsung cukup lama.<\/p>\n\n\n\n

Ibu \u2013 ibu Pekka Dusun Nanggungan merasa senang masih dikunjungi di masa pandemic ini. Mereka juga banyak bercerita kesulitan mereka memasarkan hasil bumi karena banyak pedagang yang dibatasi geraknya sehingga tidak keliling mencari hasil bumi.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ditutup dengan doa oleh Pengurus kelompok dan anggotapun berpamit pulang ke rumah masing \u2013 masing. Setelah berpamitan ke pengurus, sayapun harus melanjutkan perjuangan menempuh jalan yang sulit untuk kembali pulang ke rumah saya di desa Gemaharjo. Meski sulit, tidak apa bagi saya dan demi Pekka di Pacitan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Tukiyah, kader Pekka Pacitan <\/strong><\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Mendampingi Kelompok Pekka Dusun Nanggungan Desa Tahunan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"mendampingi-kelompok-pekka-dusun-nanggungan-desa-tahunan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 06:08:59","post_modified_gmt":"2020-10-22 06:08:59","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1117","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1103,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:37:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content":"\n

Udara segar di pagi hari di Desa Boyoteluk,\nkecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Anak-anak mulai pada sibuk berangkat\nsekolah dengan bergerombolan sambil berbincang-bincang, tetapi beda dengan\nFaisal Mulhakim yang berumur 10 tahun yang biasanya sudah duduk di bangku\nsekolah kelas 4 tetapi dia hanya diam di rumah karena malu kalau lihat temannya\nberangkat sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Saat saya dan Titin Ristiana Kader PEKKA mendatangi rumah Ibu Seger di malam hari pada pukul 19.30 WIB, di mana waktu makin gelap dan sunyi kesibukan di masyarakat sudah mulai berkurang. \u2018Assalammu'alaikum\u2019 ucap kami, dan \u2018Wa'alaikumsalam\u201d Jawabnya. Kami dipersilahkan duduk di ruang tamu dan berbincang -bincang membicarakan kenapa anaknya tidak sekolah? <\/p>\n\n\n\n

Dia menjawab di karenakan merasa malu dan suka ngamuk, segala upaya orang tua dan keluarga sudah berusaha tetapi tetap belum mau dibujuknya. Kendala Ibu seger adalah dia seorang janda cerai mati, harus berjuang untuk kebutuhan hidup keluarganya. Keinginannya adalah anak tetap sekolah tetapi terkadang kesibukannya yang membuat tersita waktu harus bekerja serabutan, terkadang harus ke sawah dari pagi sampai siang bahkan sampai sore, kadang juga membantu memasak tetangganya yang berjualan.<\/p>\n\n\n\n

Sedih, malu dan menyesal rasanya jika melihat\nseusia anaknya lagi pada berangkat sekolah. Selama ini belum ada pihak\nberwenang pendidikan di desanya yang mendatangi rumahnya untuk membantu anaknya\nsekolah. Terkadang tetangga di sekitar selalu menyemangati untuk sekolah tetapi\numur semakin bertambah, anak menjadi punya rasa malu karena tidak sesuai\numurnya jika harus masuk kelas satu Sekolah Dasar. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Berharap Agar Anaknya Bisa sekolah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"harapan-anaknya-agar-bisa-sekolah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:37:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1103","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1100,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:24:07","post_date_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content":"\n

Kamis, 19 September 2019 pada jam 16.00 WIB di Desa\nBoyoteluk, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, mengadakan Musrenbang di\nBalaidesa yang di hadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Jumlah kehadiran 42\nlaki-laki dan 19 perempuan terdiri dari Bapak Lurah, Sekretaris Desa, Ketua RT,\nRW, Perangkat Desa, BPD, TOMAS, PMD, PLD, PEKKA, PKK, Bidan Desa dan\nsebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
\n

Pada hari Sabtu tanggal 3 Oktober 2020, saya mendampingi kelompok Pekka Dusun Pahit desa Tahunan, Kec. Tegalombo, Kab. Pacitan. Perjalanan yang saya lewati harus berhati \u2013 hati karena banyak matrial perbaikan jalan yang berserakan.<\/p>\n\n\n\n

Saat sampai di dusun Pahit, pertemuan kelompok sudah dimulai dengan arisan dan simpan pinjam. Kehadiran saya disambut dengan gembira. Tak lupa saya sampaikan materi dari HP tentang tata cara menjaga kesehatan selama Pandemi Covid 19 ini. Dibahas pula di desa Tahunan sudah ada yang Positif Covid 19, namun sudah sembuh.<\/p>\n\n\n\n

Karena semangat, saya sampai lupa kalau batre HP drop dan saya harus mengecas. Agak kecewa juga karena tidak bisa mngambil gambar saat banyak yang hadir. Cuaca sudah mendung dan sebentar lagi sepertinya akan turun hujan. Beberapa anggota yang hadir Nampak sudah gelisah karena harus mencari rumput untuk pakan sapi atau kambing.<\/p>\n\n\n\n

Akhirnya pertemuan ditutup oleh pengurus kelompok saat anggota yg hadir tinggal sedikit. Meski demikian mereka mengatakan senang dan berterimakasih kepada saya karena tetap hadir meski di masa Pandemi. Saya senang bisa mendampingi pertemuan kelompok Pekka Dusun Pahit dan semoga terus berkembang.<\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Tukiyah, kader Pekka Pacitan <\/strong><\/p>\n","post_title":"Mendampingi Pertemuan Kelompok Pekka Dusun Pahit, Tahunan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"mendampingi-pertemuan-kelompok-pekka-dusun-pahit-tahunan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-23 03:00:15","post_modified_gmt":"2020-10-23 03:00:15","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1131","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1117,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 06:08:59","post_date_gmt":"2020-10-22 06:08:59","post_content":"\n

Pada hari Minggu tanggal 27 September 2020, saya menempuh perjalanan mendampingi pertemuan kelompok Pekka Dusun Nanggungan desa Tahunan, Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan.<\/p>\n\n\n\n

Dalam perjalanan, banyak lika liku jalan harus saya lalui dan beberapa ruas jalan tidak bisa dilalui karena sedang dalam proses perbaikan jalan. Posisi motor yang diaper diantara 2 mobil membuat saya sulit. Jalan pintas itu terpaksa saya lalui meski lebih naik turun. Meskipun perjalanan cukup mendebarkan di jalan, namun sesampai di tempat pertemuan saya harus kembali ceria karena sudah ditunggu ibu-ibu Pekka kelompok Dusun Nanggungan, Tahunan.<\/p>\n\n\n\n

Ibu-ibupun dengan semangat dan ceria menyambut kehadiran saya. Meski acara pertemuan dilaksanakan di depan Pustu desa Tahunan, namun tak mengurangi semangat ibu-ibu. Acara dibuka oleh pengurus dengan doa, lalu dilanjutkan dengan penyetoran uang arisan dan simpan pinjam. Meski ada beberapa anggota kelompok yang tidak hadir karena ada keperluan lain, namun 14 anggota yang hadir tetap gembira dan semangat menghadiri pertemuan.<\/p>\n\n\n\n

Tak lupa saya membagi pengalaman bagaimana tips menjaga kesehatan di masa Pandemi. Diantaranya kita harus tetap berdisiplin menggunakan masker, mencuci tangan sesering mungkin, rutin berolahraga dan tetap gembira atau menghindari stress. Selain itu ada sedikit tambahan berbagi pengalaman tentang menjaga kesabaran karena masa sulit ini akan berlangsung cukup lama.<\/p>\n\n\n\n

Ibu \u2013 ibu Pekka Dusun Nanggungan merasa senang masih dikunjungi di masa pandemic ini. Mereka juga banyak bercerita kesulitan mereka memasarkan hasil bumi karena banyak pedagang yang dibatasi geraknya sehingga tidak keliling mencari hasil bumi.<\/p>\n\n\n\n

Pertemuan ditutup dengan doa oleh Pengurus kelompok dan anggotapun berpamit pulang ke rumah masing \u2013 masing. Setelah berpamitan ke pengurus, sayapun harus melanjutkan perjuangan menempuh jalan yang sulit untuk kembali pulang ke rumah saya di desa Gemaharjo. Meski sulit, tidak apa bagi saya dan demi Pekka di Pacitan. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Tukiyah, kader Pekka Pacitan <\/strong><\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","post_title":"Mendampingi Kelompok Pekka Dusun Nanggungan Desa Tahunan","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"mendampingi-kelompok-pekka-dusun-nanggungan-desa-tahunan","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 06:08:59","post_modified_gmt":"2020-10-22 06:08:59","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1117","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1103,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:37:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content":"\n

Udara segar di pagi hari di Desa Boyoteluk,\nkecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Anak-anak mulai pada sibuk berangkat\nsekolah dengan bergerombolan sambil berbincang-bincang, tetapi beda dengan\nFaisal Mulhakim yang berumur 10 tahun yang biasanya sudah duduk di bangku\nsekolah kelas 4 tetapi dia hanya diam di rumah karena malu kalau lihat temannya\nberangkat sekolah.<\/p>\n\n\n\n

Saat saya dan Titin Ristiana Kader PEKKA mendatangi rumah Ibu Seger di malam hari pada pukul 19.30 WIB, di mana waktu makin gelap dan sunyi kesibukan di masyarakat sudah mulai berkurang. \u2018Assalammu'alaikum\u2019 ucap kami, dan \u2018Wa'alaikumsalam\u201d Jawabnya. Kami dipersilahkan duduk di ruang tamu dan berbincang -bincang membicarakan kenapa anaknya tidak sekolah? <\/p>\n\n\n\n

Dia menjawab di karenakan merasa malu dan suka ngamuk, segala upaya orang tua dan keluarga sudah berusaha tetapi tetap belum mau dibujuknya. Kendala Ibu seger adalah dia seorang janda cerai mati, harus berjuang untuk kebutuhan hidup keluarganya. Keinginannya adalah anak tetap sekolah tetapi terkadang kesibukannya yang membuat tersita waktu harus bekerja serabutan, terkadang harus ke sawah dari pagi sampai siang bahkan sampai sore, kadang juga membantu memasak tetangganya yang berjualan.<\/p>\n\n\n\n

Sedih, malu dan menyesal rasanya jika melihat\nseusia anaknya lagi pada berangkat sekolah. Selama ini belum ada pihak\nberwenang pendidikan di desanya yang mendatangi rumahnya untuk membantu anaknya\nsekolah. Terkadang tetangga di sekitar selalu menyemangati untuk sekolah tetapi\numur semakin bertambah, anak menjadi punya rasa malu karena tidak sesuai\numurnya jika harus masuk kelas satu Sekolah Dasar. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Berharap Agar Anaknya Bisa sekolah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"harapan-anaknya-agar-bisa-sekolah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:37:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:37:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1103","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1100,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:24:07","post_date_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content":"\n

Kamis, 19 September 2019 pada jam 16.00 WIB di Desa\nBoyoteluk, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, mengadakan Musrenbang di\nBalaidesa yang di hadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Jumlah kehadiran 42\nlaki-laki dan 19 perempuan terdiri dari Bapak Lurah, Sekretaris Desa, Ketua RT,\nRW, Perangkat Desa, BPD, TOMAS, PMD, PLD, PEKKA, PKK, Bidan Desa dan\nsebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bapak Herman dari tim Kecamatan Siwalan mengawali\npembicaraan yang menyatakan supaya masyarakat desa berupaya mengusulkan suara\ndengan sebanyak-banyaknya kecuali usulan yang tidak boleh di usulkan seperti\njembatan panjang yang menghubungkan antara Desa Depok ke Desa Boyoteluk, jalan\naspal yang menghubungkan antara 3 Desa karena dana tersebut terlalu banyak\nmencapai 3 Miliar.  <\/p>\n\n\n\n

Dilanjutkan oleh Kepala Desa Bapak Taswono\nmembicarakan tentang pemaparan pembangunan yang sudah dilaksanakan seperti\nbantuan jambanisasi dan pemaparan pembangunan yang sudah direncanakan dan akan\ndi laksanakan tahun 2020- 2021, seperti rencana pembangunan Rumah Layak huni 30\nrumah masih di verifikasi oleh donatur untuk di Bedah, Dreinasi-dreinasi,\npenggurukan jalan dan Lapangan.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya oleh Bapak Nurhadi (Sekretatis Desa)\nmembacakan Rekapulasi usulan pembangunan dari 4 dusun dan setiap dusun 9-20\nusulan, yang menyatakan bahwa kesamaan dari usulannya seperti adanya Mobil\nSiaga untuk persiapan dari tim Kesehatan, PJU (Penerangan Jalan Umum),\nNormalisasi Saluran Air, WC Umum, Gapura Desa dan Normalisasi Saluran Air.<\/p>\n\n\n\n

Di situ mulai suasana yang menegangkan antara\nbanyak dari masyarakat laki-laki khususnya para petani yang mengeluh tentang\nkebutuhan penyuluhan pertanian, sebab perlu pengetahuan cara-cara mengatasinya\nseperti tanah sudah kena air asin karena banjir rob. Keluhan warga di jawab\noleh Kepala desa bahwa mengatasi permasalahan di Desa lagi dipikirkan step by\nstep (bertahap), lagi ada penggalangan sungai Utara Tanggul, sudah ke Dinas\nKelautan, olehnya di usahakan tanah pertanian di jadikan tambak ikan nanti akan\ndi bantu Jaring.<\/p>\n\n\n\n

Waktu sudah mulai gelap tetapi masyarakat perempuan\nsudah tidak sabar ingin mengusulkan, Titin Ristiani kader PEKKA dan teman-teman\nanggota PEKKA lainnya sudah berencana akan mengusulkan agar keberadaan PEKKA di\nakui supaya bisa dibina dan didampingi oleh pihak desa, pekka sudah mulai\nmengadakan kegiatan prakoperasi, sekarang sedang berlangsung pendidikan sekolah\nAkademi Paradigta yang sebagian adalah anggota pekka desa Boyoteluk. Kades\nmerespon dan mendukung pekka, usulannya nanti tahun 2020 dana akan cair.\nMendengar bahwa usulan anggota PEKKA di respon akan di danai sungguh sebuah\nkebanggaan, khususnya Titin Ristiani yang telah berani mengusulkan sambil\nberbisik -bisik kepada teman-teman. Dengan mata berkaca-kaca menyatakan\n\"kita harus semangat membangun pemberdayaan perempuan di Desa\" \u201ciya\nmbak\u201d ujar 4 teman lainnya yaitu Nur Hidayah, Istiqomah, Kasturah dan Mariyah.\nBerusaha mengenalkan PEKKA dan kegiatannya untuk perempuan-perempuan desa yang\nmembutuhkan, pengalaman pertama buat anggota serikat pekka desa Boyoteluk dalam\nmengikuti musrembang, yang bisa di contoh oleh masyarakat lainnya khususnya\nperempuan yang punya hak untuk di perjuangkan.<\/p>\n\n\n\n

Dari Kader Posyandu Sri mulyati dan Ambar Bidan\nDesa setengah berebut bicara mengusulkan pendamping peserta KB untuk\nmendapatkan dana transport, menanyakan pengadaan dana posyandu sampai tahun\nberapa? dan kapan akan di adakan stanting oleh posyandu? Diserbu pertanyaan\nseperti itu, wajah kades tampak bingung untuk menjawabnya, dan  akhirnya usulannya tidak di jawab secara\nlangsung, melaikan akan dijawab di belakang nanti setengah usai musrembangdes\ndengan alasan waktu sudah mulai malam dan acaranya di percepat.<\/p>\n\n\n\n

Hasil dari musrembangdes di bacakan oleh Sekretaris\nDesa secara singkat cepat, dan tidak keseluruhan karena harus segera menutup\nacara ini. Kami dari pekka meninggalkan Balai Desa dengan perasaan bangga dan\nbahagia karena kami baru pertama kali mengikuti musrenbangdes dan  kader pekka berhasil membantu kami\nmengusulkan kebutuhan untuk kelompok Pekka \u201cHarapan Desa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Pengalaman Pertama Ikut Musrenbangdes","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"pengalaman-pertama-ikut-musrenbangdes","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:24:07","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:24:07","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1100","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":1097,"post_author":"4","post_date":"2020-10-22 03:19:57","post_date_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content":"\n

Matahari sudah mulai menyinari bumi, 15 Panitia\nsibuk mempersiapkan untuk acara KLIK PEKKA dari mengatur meja, tanda pintu\nmasuk, tanda ruang tunggu, tanda pintu keluar dan kotak saran, sedemikian\nruangan menjadi rapi. Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul untuk\nmengingatkan pembagian tugas. <\/p>\n\n\n\n

Konsultasi meja kesehatan Rr. Murdiasih dan\nKunipah, meja pendidikan Titin Ristiana dan Castri, meja Adminduk Endang\nYudiharti dan Efa, meja Hukum Keluarga Suharti. Ada 10 narasumber dari Instansi\nyang hadir yaitu dr. Ratna Susanti dari Dinas Kesehatan, dan tim dari\nDisdukcapil Edi hartoyo dan M Agus, Sugeng Pranoto bagian Akta Kelahiran, Arlyn\nKurnia Dewi dan Teguh Rismanto bagian Kependudukan, hadir juga Irmayanti Bidan\ndesa Songgodadi, Hadi Prasetyo Kepala Puskesmas Kecamatan Petungkriyono dan\nSigit Staf Puskesmas Petungkriyono. <\/p>\n\n\n\n

Sebelum acara dimulai, kami melakukan prosesi acara\npembukaan. Seluruh panitia dan warga setempat yang sudah hadir berkumpul,\nmenyanyikan lagu Indonesia raya, mendengarkan sambutan dari Ketua panitia,\nsambutan dari fasilitator Lapang PEKKA Sri Urianti dengan menjelaskan jenis informasi\ndan konsultasi yang di sediakan di KLIK PEKKA, menjelaskan tata cara atau alur\npelayanan dengan 4 warna kartu antrian di setiap meja.<\/p>\n\n\n\n

Menjelaskan pula bahwa pada pelaksanaan KLIK PEKKA\nini tidak menjanjikan semua yang diungkapkan warga akan cepat mendapatkan\nsolusi, akan tetapi kami akan selalu berupaya sehingga pelayanan dasar yang\ndiselenggarakan oleh pemerintah menjadi meningkat kualitasnya untuk memenuhi\nkebutuhan semua warga desa. Sambutan sekalian pembukaan acara KLIK dilakukan\noleh Liya Kusuma Dewi selaku Sekdes\/PLT Desa Songgodadi, dan prosesi acara\nditutup dengan doa oleh petugas. <\/p>\n\n\n\n

KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan\nKonsultasi) yang diselenggarakan oleh PEKKA pada hari Selasa, tanggal 15\nOktober 2019 jam 9.00 WIB sampai jam 15.30 WIB di Gedung Aula Desa Songgodadi\nkecamatan Petungkrioyo Kabupaten Pekalongan memberikan kesempatan kepada warga\ndesa untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi hal yang berkaitan dengan\npelayanan dasar kesehatan, pendidikan, identitas hukum dan kasus hukum keluarga.\nSaat ruang pelayanan dibuka, masyarakat yang antusias mendengar ada KLIK PEKKA\nberdatangan dengan menggendong anak, dan bergerombolan mendaftarkan di meja\npendaftaran, seraya berdesak-desakkan wargapun bersabar mengantri. Satu per\nsatu dari mereka duduk di ruang tunggu dan bergantian dengan yang lainnya.\nWaktu menunjukkan pukul 11.00 WIB cuaca mulai mendung, hujan rintik-rintik\ntetapi tak membasahi tubuh, masyarakatt tak menghirau kan cuaca yang tidak\nmenentu yang biasa nya selalu turun hujan. Ada seorang Ibu (Nurbarka) umur 33\ntahun bertanya : apakah pelayanan dari seluruh panitia Pekka  bisa di pertanggung jawabkan? jika ingin\nmemperbaiki KTP dan AKTE? \u201ctentu saja Bu bisa,\" jawab saya, \u201ckarena\npelayanan kami bekerja sama sama Kepala desa dan Dinas setempat \u201c. <\/p>\n\n\n\n

Dengan suasana yang sangat rame sampai ada yang\ntidak kebagian tempat duduk, para warga duduk di tangga masuk Gedung Aula\nmereka bercerita apa yang mau mereka konsultasikan, karena mereka\nbergelombolan. Saya bertanya: \"Ada yang bisa saya bantu?\u201d \u201cpengen punya\nkartu KIP (Kartu indonesia Pintar) supaya anak bisa melanjutkan sekolah walaupun\nanak masih PAUD mumpung ada pelayanan seperti ini\" jawab salah satu dari\nmereka, dan ada juga yang ingin membuat KIP untuk anaknya Kuliah. Ada juga yang\ningin di ajukan karena KTP rusak dan pecah, KK \nmasih campur dengan anak yang sudah menikah. Alasan mereka kebanyakan\nkalau sudah menikah tidak membuat KK baru di karenakan jauh dan butuh waktu\nbanyak. <\/p>\n\n\n\n

Tampak terlihat wajah semua Panitia sangat fokus\ndan sabar melayani warga di meja-meja pelayanan. Satu warga terkadang mengambil\nnomor antrian lebih dari 1 karena akan konsultasi di meja yang berbeda.\nMeskipun kader PEKKA dan Dinas Instansi telah lelah mengalami perjalanan\nekstrim dan rusak, naik dan turun gunung, mereka tetep semangat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah pelayanan KLIK selesai dilaksanakan, kami\nmelakuakn evaluasi untuk mengetahui proses kegiatan yang dilakukan dan\nmeningkatkan kualitas layanan. Tercatat 181 warga diantaranya 1 orang\ndisabilitas telah hadir pada acara KLIK PEKKA dan semua telah terlayani untuk\nmendapatkan informasi dan konsultasi di 4 meja layanan sejumlah 324 kasus. <\/p>\n\n\n\n

 Menurut\nDinas Dukcapil, pelayanan KLIK PEKKA sangat bagus karena membantu kebutuhan\nidentitas warga. Akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi dan kerja sama\nsehingga akan diketahui lebih jelas kebutuhan warga yang bisa langsung dilayani\nseperti perekaman data E-KTP, pembenahan data, dan pembuatan akta kelahiran. <\/p>\n\n\n\n

Dari kotak saran didapatkan sebagian besar warga\nmerasa puas karena dengan adanya KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat, karena\nketerbatasan waktu dan jarak tempuh yang harus mereka lalui untuk mengurus\nidentitas ke kator kecamatan atau kabupaten, sehingga masyarakat antusias\nmenyempatkan waktu datang ke balai desa saja yang lebih dekat. Melihat semangat\nPanitia dan Masyarakat di KLIK PEKKA ini membuat masyarakat ingin ada lagi\npelayanan lagi lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Kontributor: Kasturah, kader Pekka Pekalongan<\/strong><\/p>\n","post_title":"Klik Pekka Temukan 324 Kasus di Desa Songgodadi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"open","ping_status":"open","post_password":"","post_name":"klik-pekka-temukan-324-kasus-di-desa-songgodadi","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2020-10-22 03:19:57","post_modified_gmt":"2020-10-22 03:19:57","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"http:\/\/jwp.pekka.or.id\/home\/?p=1097","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":true,"total_page":11},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_25"};

Page 11 of 19 1 10 11 12 19
Page 11 of 19 1 10 11 12 19