Siang hari di tengah panasnya matahari, aku berjalan menyusuri pematang sawah dan melewati sebuah sungai yang mulai kering karena sudah hampir satu minggu lamanya hujan tidak turun.
Aku istirahat di pinggir sungai tersebut sambil menikmati pemandangan yang sudah sering aku lihat di desaku apabila sungai sudah mulai kering. Kulihat di setiap sawah terdapat beberapa mesin disel yang digunakan untuk menyedot air dari dalam tanah untuk mengairi sawah-sawah mereka yang sudah kering dan takut padi-padi mereka akan mati karena baru saja mulai di tanam.
Aku sempat bercanda dengan anak-anak yang sedang bermain di dekatku dan juga sempat berbincang-bincang dengan salah satu petani yang sedang melakukan penanam padi.
Akupun lalu melanjutkan perjalananku untuk pulang dari kejauhan terlihat sosok yang tidak asing lagi. Yah, dialah Rubiah gadis tangguh, kuat dan pekerja keras yang tidak punya rasa malu untuk memungut sampah demi kelangsungan hidupnya, ibu dan juga satu orang adiknya.
Selangkah demi selangkah aku sampai di hadapannya. Aku menyapanya, diapun tersenyum dan membalas sapaanku “Kenapa jalan sendiri mana adiknya?” Tanyaku. “Sudah pergi sekolah,” jawabnya
” oh, ya tadi saya datang nyetor sampah dan sudah ditimbang sama kakek Sao”. katanya sambil tersenyum kecil. ” iya, nak” jawabku. Aku mengajaknya pulang dulu karena saya kasihan melihatnya tanpa alas kaki dan berjalan sendiri tanpa ada saudaranya, di tengah panasnya matahari di siang bolong begini. Dia menolak ajakan aku karena tanggung katanya karung baru terisi sedikit.
Akupun pamit untuk pulang duluan dengan rasa yang sangat iba dan kasihan melihat sosok anak gadis yang tangguh seperti dia. Masa-masa remaja yang seharusnya dinikmati dengan bermain bersama teman-teman sebayanya tapi tidak dengan Rubiah. Dia harus berjalan dari rumah ke rumah, lorong demi lorong hanya untuk mengais rejeki untuk membatu keluarganya, memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Semoga akan tumbuh lagi Rubiah-Rubiah lain yang bisa menjadi wanita- wanita tangguh, yang bisa menjadi pemimpin dalam keluarga, lingkungan dan juga masyarakat.
Terimakasih Pekka sudah menciptakan perubahan, seperti Rubiah dari tidak memiliki penghasilan, sekarang dia bisa membantu keluarganya dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.
“Jaya dan sukses selalu Pekka”
Kontributor: Nur Firdaus Mansyur, Kader Pekka Kabupaten Bima, NTB